-BAB 3-

12 1 0
                                    

"Mohon perhatian...., harap sabuk pengaman Anda segera dipasang...".

Penumpang di pesawat itu tampak sedikit bingung dengan suara lembut dari interkom itu itu. Beberapa masih tampak terlelap dalam tidur dan terbuai dengan indahnya alam mimpi. Seorang anak yang baru kembali dari toilet terlihat sedikit bingung. Beberapa merasa bahwa tidak mungkin mereka sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta. Hmm..., aneh....

"Perhatian sekali lagi..., harap segera memasang sabuk pengaman Anda..."

Suara itu kembali terdengar dari interom. Kali ini dengan nada tegas dan terkesan memerintah. Suara itu menjelaskan bahwa cuaca sedikit tidak menguntungkan dan mereka harus dialihkan ke tempat lain. Beberapa penumpang tampak langsung menggerutu. Ada seorang pria yang mulai mengumpat karena dia harus mengikuti rapat penting setibanya di Indonesia. Seorang penumpang lainnya tampak mulai cemas karena dia harus menghadiri pernikahan kakaknya.

Tapi kabar itu sepertinya sama sekali tidak berpengaruh terhadap seorang pria yang kini sedang membaca buku dengan tenangnya. Sabuk pengamannya sudah terpasang sejak tadi.

Lauren Arthur adalah seorang pria berumur awal 60-an dengan tinggi badan sekitar 175 cm, sepasang mata tajam, dan wajah tegas yang dicukur sangat rapi. Seolah mendukung wajahnya yang tegas dan kalem itu, dia mengenakan jas yang juga tidak kalah rapi dengan janggutnya. Memandangnya sekilas saja pasti langsung membuat orang yakin kalau pria ini adalah seorang konglemerat. Satu-satunya misteri adalah kenyataan bahwa sekarang dia duduk nyaman di kelas ekonomi. Tapi sepertinya tidak ada yang begitu mempermasalahkannya.

Lauren sendiri adalah seorang pengusaha sukses dan pemilik Arthur Corporation yang berpusat di Bandung. Kompleks perkatorannya ada di pinggiran Kota Bandung dan menempati area sekitar 30 hektar. Arthur corporation sendiri memiliki 15 anak persahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, perkapalan, bioteknologi, manufaktur, riset, dan project management.

Dengan perusahaan sebesar itu, dia berhasil menempatkan dirinya di jajaran orang-orang terkaya di dunia. Namun anehnya, Lauren selalu merasa bahwa semua itu bukan dunianya. Baginya, mengatur perusahaan besar itu sangat merepotkan dan terlebih sangat membosankan. Tidak, jiwanya bukan di bidang itu. Dia menggeluti bidang itu semata-mata agar dia punya jaringan dan yang paling penting adalah uang. Di belakang itu? Dia punya sesuatu yang lebih menantang, mengacu adrenalin, dan terutama, mengasah otak cerdasnya.

Harusnya beberapa jam lagi dia sudah sampai di rumah mewahnya di sebuah pulau di laut Halmahera. Tapi sepertinya dia harus menunda kedatangannya. Tempat itu sebenarnya sudah dibelinya sejak 20 tahun lalu, dan sudah diresmikan sebagai kediaman keluarganya. Sayangnya, dia dan istrinya terlalu sibuk untuk tinggal di tempat itu. Tapi sebenarnya, bukan itu yang membuat tempat itu istimewa. Ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang sama sekali tidak diketahui dunia. Dan akan selalu seperti itu. Setidaknya untuk saat ini dia hanya dikenal sebagai pebisnis ulung. Dia tidak butuh sejarah yang menampilkan dirinya dengan identitas lain.

Beberapa hari melakukan perjalanan bisnis ke Amerika sepertinya benar-benar membuatnya jenuh. Dia bosan dengan semua omong kosong tentang saham dan sejenisnya itu. Sama sekali tidak menantang. Tapi sebagai seorang pengusaha, dia harus bersikap profesional.

Beberapa saat yang lalu dia menerima laporan dari sekretarisnya. Laporan yang sangat mengusiknya, tapi juga mengundang rasa penasaran dan bergairah. Perasaan jenuhnya langsung hilang dalam sekejab. Laporan itu sebenarnya sama sekali tidak berhubungan dengan perusahaannya. Sesuatu yang menurutnya jauh dari menarik. Dan anehnya, dia masih sempat tertidur di pesawat.

***

Mira baru saja akan membuka laptopnya saat bel rumahnya berbunyi. Hari itu Ibunya sedang bekerja dan akan pulang malam hari. Alhasil, Mira harus dengan rela hati mencari kesibukan di rumah. Kalau Ibunya di sini, pasti wanita selalu bisa menemukan kesibukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EAR--MIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang