- 𝙃𝙪𝙟𝙖𝙣

163 23 1
                                    

Hujan deras mengguyur kota Bangkok di sore hari..

Membuat Win harus berteduh sebentar karena dia tidak lagi membawa mobil ke kampus nya..

"aku benci hujan.." gumam Win dalam hatinya.

Melihat Cafe kecil di sudut jalan dekat kampus yang sudah menarik perhatian nya belum lama ini, Win memutuskan untuk mampir sebentar sambil menunggu hujan mereda agar dia bisa kembali pulang setelah nya..
Dibuka nya payung besar bewarna biru langit yang ia bawa itu, tiba tiba ada suara seseorang yang membuat Win menghentikan kegiatan nya..

"phii tunggu .."

seorang anak laki laki yang di tangan nya penuh buku buku tebal, berlari terengah engah menghampiri Win,

"Khrab, ada apa nong?" tanya nya pada remaja itu

"phi maafkan aku, aku sudah terlambat untuk kerja part time di cafe itu, bolehkah aku minta tolong padamu untuk mengantarku kesana? aku melihat kamu membawa payung yang cukup besar" pinta remaja itu masih terengah engah mengatur nafas nya..

"aow nong, kamu bekerja disana? kebetulan aku juga mau mampir ke sana sekarang, kemarilah.. aku akan mengantarmu"

Mereka berdua pun berjalan di bawah payung besar itu..

"Terimakasih banyak phi, aku sangat tertolong atas kebaikan mu"

"Tidak apa apa, heii nongg, mendekatlah.. lihat, kamu jadi kehujanan .." Win menarik bahu remaja itu mendekat padanya

Tentu saja anak laki laki itu sedikit terkejut, namun merasa nyaman disaat bersamaan..

Setelah sekitar 5 menit berjalan, mereka berdua pun sampai di Cafe itu..

"Akhir nya sampai juga, Terimakasih banyak phi .. maafkan aku, aku harus segera masuk dulu sekarang, kalau tidak atasan ku bisa marah nanti"

"masuklah nong.. semoga tidak ada masalah.."
ucap Win sambil tersenyum.

Anak laki laki itu masuk lebih dulu, di ikuti oleh Win di belakang nya. Win memesan secangkir GreenTea Latte lalu duduk di dekat jendela, sesekali ia melihat ke arah kasir, memperhatikan anak laki laki yang datang bersama nya tadi sedang melakukan pekerjaan nya..

"Aku merindukanmu"
gumamnya dalam hati.

Merasa diperhatikan, remaja itu tersenyum ke arah Win, sungguh senyuman yang manis sekali, hingga tanpa sadar membuat jantung Win berdegup kencang..

"Senyum itu, apa itu kamu Team? Apa kamu kembali Team?"
masih bergumam dalam hatinya..

Win membalas senyuman nya, kemudian menatap ke arah luar jendela.. Hujan yang tak kunjung reda, mengeluarkan aroma petrichor yang semakin mengingatkan nya kepada seseorang..

Seseorang yang pernah singgah dihati nya, mengisi hari hari nya dengan penuh keceriaan..

Tapi kini semua keceriaan itu telah sirna, tidak ada lagi senyum yang terukir di wajahnya ..

Air mata tanpa sengaja sudah turun membasahi pipi Win..
Win terus teringat oleh Team, mendiang kekasihnya itu.

Darah segar yang mengalir bersama dengan derasnya air hujan yang membasahi tubuhnya..

Kesalahan terbesar dalam hidup Win, ke egoisannya lah yang merengut nyawa kekasih nya itu, Kecelakaan mobil 2 tahun lalu, membuatnya trauma hingga saat ini..

Win Team AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang