//
Diam tak terdengar
Tertampar bungkam
Dengan tawanya
//"Kak bangun.."
"hmmm.."
"Sudah siang kak, hpnya itu loh bunyi terus dari tadi.."
"bentar, 5 menit lagi.."Tera membiarkan yang lebih tua kembali mendekapnya dalam pelukan hangat itu, dan membalas pelukan dengan sedikit memberi usapan lembut pada pemilik punggung besar yang membuat lebih nyaman dalam lelapnya, mengabaikan suara bising dari dering ponsel yang sedari tadi tak kunjung berhenti.
Lima menit berlalu namun masih belum ada pergerakan dari keduanya, Tera menyunggingkan senyum seraya menatap sepasang mata yang sedang terpejam sendu di atas dirinya.
'Kalau lagi diam begini tuh kamu ga rese kak'
Kalimat yang hanya bisa terucap dalam hati, karena mengatakan nya secara langsung, tidak pernah ada dalam pikiran Tera. 7 tahun lamanya mereka bersahabat, semakin memahami satu sama lain. Tera tidak ingin merusak apa yang sudah ia bangun selama ini. Bahkan tidur di satu ranjang yang sama dengan saling mendekap sudah bukan lah hal yang tabu lagi bagi mereka. Mungkin orang lain akan menganggapnya tidak wajar, namun begitulah cara keduanya mengakrabkan diri satu sama lain.
'toh itu hanya pelukan saja'
"Jantung kamu berisik Raa.."
Suara berat khas bangun tidur itu tak sengaja membuyarkan lamunan Tera yang kemudian menyingkirkan tubuh besar itu dari dirinya.
"Bangun ih, lihat itu kak Sammy sudah telepon dari tadi. Kamu ga lupa ada janji hari ini sama dia kan kak?"
//
mesin-mesin pembunuh
terus berlari
mengejar
//
"Tuh kan, ga bangun bangun jadinya kak Sammy nelpon aku nih"
Walau sedikit mengomel, namun Tera tetap menerima telpon kakaknya itu.
"Halo kak"
"Dekk, Phawin ada sama kamu ga? ini kakak telponin ga diangkat angkat sama dia"
"Iya kak, lagi ditempat aku.. Bangun tidur tuh masih ileran"
"astagaa jangan bilang dia lupa kalau hari ini ada fitting baju sama tester catering, haduhh tolong bangunin ya dek, ini sudah mepet jam nya"
"iya kak iyaa"
3 tahun yang lalu
Sore itu, ketika matahari mulai condong ke barat, Phawin sedang bersantai di rumah saat ponselnya berdering. Di layar muncul nama Tera, sahabatnya. Dengan segera Phawin mengangkat panggilan itu dan mendapati suara Tera yang terdengar panik di sebrang sana.
"KAKKKK TOLOONGGG"
"HAH, APAA, KENAPA?? KAMU KENAPA RAA"
"Mobil aku mogok kakk, aku harus jemput kak Sammy di bandaraaa, tolongin pliisss"
"Astagaa aku pikir kenapa, yaudah kamu shareloc aja kamu dimana, aku jemput sekarang ya"
Saat menunggu Phawin, Tera merenung. Perasaannya kepada Phawin adalah seperti api yang tersembunyi, tak pernah ia ungkapkan.
Phawin tiba dan mereka berdua bergegas ke bandara. Di sana, Samantha sudah menunggu dengan sabar. Phawin terpesona pada pandangan pertama, dan Tera bisa melihat itu. Ada rasa gusar yang menggelayuti hatinya, namun dia tersenyum, menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Win Team AU
RandomSetiap bab yang ada disini beda - beda ceritanya yaa Jadi ga nyambung antara satu dengan yang lain nya jadi ini cuma selingan aja !! HAPPY READING !!