2

4.3K 51 16
                                        

"Amorra!" suara itu membuat wanita bernama Amorra menolehkan kepalanya.

Wanita itu tersenyum saat mendapati sahabatnya yang bernama Ashlyn berjalan kearah-nya.

"Omg, i miss you" ujar Ashlyn sambil memeluk tubuh sahabatnya.

"I miss you too. Bagaimana kabarmu? Sebegitu sibuknya kah kau di Belanda hingga melupakan kami?" tanya Amorra sedikit kesal. Karena, Ashlyn sangat jarang memberi kabar padanya dan kedua sahabat lainnya.

"Oh, maafkan aku. Kau tau bagaimana tabiat nenekku. Dia paling anti sekali melihat orang bermain ponsel di lingkungannya. Jadi, selama ponselku di kotak hitam aku menyibukkan di dengan berkuda, menanam sayuran dan banyak hal" ujar Ashlyn semangat.

Amorra tersenyum melihat sahabatnya yang sudah move on dari sang mantan pacar.

Yah, sebelum Ashlyn pergi ke Belanda dia putus dengan pacarnya karena mantan Ashlyn ketauan selingkuh.

"Anyways, kudengar kau mempunyai teman lelaki tampan. Dimana dia sekarang?" tanya Ashlyn.

Amorra memutar bola matanya malas.

"Dia bekerja sekarang".

"Oh, ya apa yang kau lakukan disini tuan putri. Tidak mungkin kau belanja disini. Maksudku, tidak biasanya kau belanja sendiri. Biasanya kau menyuruh maid mu" ucap Amorra.

"Aku ingin belanja sendiri. Aku tidak pernah merasakannya" ujar Ashlyn. Amorra hanya mengangguk.

Kemudian, kedua wanita itu berbelanja bersama sambil berbicara apapun yang ingin mereka ceritakan.

Setelah berbelanja. Ashlyn pamit pulang. Dia tidak bisa mampir di penthouse Amorra.

Amorra menekan kata sandi penthouse miliknya.

Saat memasuki penthouse nya ia mendengar suar tawa laki-laki.

"Oh, hai. Kau pasti wanita yang Julian ceritakan pada kami" ujar seorang pria yang duduk di sebelah Julian.

Julian beranjak dari tempat duduknya. Ia menghampiri Amorra.

"Amorra, maafkan aku sudah membawa mereka kemari. Mereka sahabatku. Dan mereka ingin berkenalan denganmu" ujar Julian.

Amorra tersenyum sambil mengangguk.

"Hi, aku Amorra. Julian belum memberikan minum ya?" Amorra melihat meja ruang tamu. Dan belum mendapati minuman.

"Tidak usah. Kami hanya ingin berkenalan dengan pacar Julian. Kami tidak percaya jika Julian mempunyai seorang wanita" ujar seorang pria yang memakai kemeja biru.

"Perkenalkan aku William"

"Jayden"

"Bernardo"

"Senang bertemu dengan kalian" ujar Amorra.

"Kalian kan sudah tau namanya. Jadi, sekarang pergilah" usir Julian.

"Julian" Amorra mendelik kearah pria itu.

"Tidak apa Amorra. Kami, sudah bisa diusir oleh pacarmu. So, sampai jumpa di lain waktu Amorra" ujar William.

"Yeah, bye." ujar Julian malas.

Setelah ketiga sahabat Julian pergi. Amorra melepaskan rangkulan Julian.
"Kau memberi tahu temanmu jika aku pacarmu?" tanya Amorra tidak percaya.

"Ya. Kenapa? Bukankah itu benar jika kamu pacarku?" Julian menatap Amorra menggoda.

"Aku tidak pernah merasakan jika kamu pernah memintaku untuk menjadi pacarmu" ujar Amorra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABOUT AMORRA & JULIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang