BANDARA

187 2 0
                                    


Katya melihat handphone nya kembali ternyata tidak ada notif dari alvero. Dan dia sangat berterima kasih kepada Tuhan.
"Tuhan, terimakasih atas segala nikmat dan karunia mu untuk hari ini. Karena engkau telah membantu segala urusanku dan karena kaulah sudah memberikan sosok yang baik dan mulia kepadaku yaitu pak alvero William Dinata. karenanya aku bisa melihat ibuku sembuh dan tersenyum kembali terimakasih atas semuanya tuhan"ucap batinnya bersyukur atas semuanya. Dan aku langsung tidur dengan damai di sofa yang ada di ruangan ibuku saat ini.

Titttt...tittttt...tittttt
Dering jam weker alvero membuatnya sontak terbangun dan langsung melihat jam weker diatas nakas tepat pukul 04:00 WIB. lalu dia bangun dari tidurnya cuci muka dan gosok gigi dan setelah itu langsung bergegas kebawah dan memanaskan mesin mobil terlebih dahulu setelah itu langsung tancapkan gasnya menuju bandara. Setelah satu jam setengah memakan waktu perjalanan. Sampailah ditempat yang aku tuju bandara.
Lalu aku memasu kawasan bandara dan melihat kanan kiri mencari seseorang. Yang aku cari pun nihil tidak ada kedatangan nya.

 Yang aku cari pun nihil tidak ada kedatangan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan aku duduk di tempat tunggu. Setelah 20 menit aku menunggu dan datanglah Kakaku dari arah barat. Dan aku segera menghampiri nya. Dan Gilang langsung memeluku.
" Hey boy sudah lama kamu menungguku?" Tanya Gilang.
"Lumayan si,"jawabku. Mereka berdua pun langsung menuju parkiran mobil dan langsung menancapkan gasnya. Selang beberapa waktu sampai lah di kediaman rumah William. Lalu satpam membukakan gerbang rumahku dan menyapa kita berdua.
"Selamat pagi den Gilang dan alvero"sapanya dengan sopan. Dan kita berdua menjawanya.
"Pagi mang"ucap kita bersamaan.
Dan kita berdua pun masuk disambut dengan semua pelayan yang ada dirumah.
"Selamat datang tuan muda"ucapnya sopan. Lalu semua barang yang Gilang bawa di bereskan di kamarnya. Lalu kita berdua duduk di tempat makan menyantap semua hidangan dengan sangat damai. Setelah selesai. Aku meminta izin kepada Kakaku.
"Bang aku mau ke cafe dulu kamu mau ikut gak"tawarku.
"Boleh, sekalian aku mau mengecek kerumah sakit. Antar aku kerumah sakit ya,"ucapnya.
"Ayo let's go"jawabku. Setelah aku mengantarkan Gilang kerumah sakit aku segera ke cafe. Dan sampailah di cafe. Lalu aku segera memarkirkan mobilku. Lalu memasuki cafe itu. Pelayanpun menyapaku dengan sopan.
"Selamat pagi tuan, terimakasih sudah berkunjung ke sini,"ucapnya sopan. Dan biasa aku duduk di paling ujung ruangan itu sambil memesan cofeelate.
"Cofeelate satu, sama cake"ucapku. Dan datanglah pesananku. Aku meminumnya sedikit sambil memandang luar jendela.

 Aku meminumnya sedikit sambil memandang luar jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hujan pun turun dengan deras. Dan sangat khas bau tanah yang terguyur air di Indra penciuman ku. Sudah beberapa jam aku melihat hujan turun yang sangat damai di permukaan bumi. Setelah itu aku berdiri dan membayar pesananku tadi dan akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang ku cari dari tadi.
"Semuanya jadi 200k tuan,"ucapnya. Dia belum sadar akan kedatangan ku. Lalu aku memberi ATMku dan pada saat dia mengembalikan nya kembali dia sontak kaget.
"Kamu. Ngapain kamu disini bocah?"ucapnya kaget.
"Ya minum cofeelah nona"jawabku dengan mengedipkan sebelah mataku.
"Kamu tiap hari kesini cuman buat minum cofee doang?"tanyanya lagi.
"Yaiya terus mau ngapain lagi"jawabku santai.
"Hey nona kamu hari ini sangat cantik sekali, bolehkah aku meminta no telfonmu nona,"ucapku terpesona akan kecantikan wanita yang ada di depanku.
"Bocah brandal, kamu tidak usah mengombaliku dengan omongan receh kamu."jawabnya ketus. Aku menimpalinya dengan senyuman.
"Nona jangan jutek-jutek nanti kamu jatuh cinta sama orang yang anggap kamu bocah ini baru tau rasa"ucapku.
"Hahahaha aku suka sama bocah seperti mu tidak mungkin dan tidak akan terjadi, kamu sendiri yang akan jatuh hati terhadap ku"jawabnya percaya diri.
"Benarkahhh nona"ucapku tepat di depan muka Aliya. Lalu aku terus menggodanya.
"Sini nona aku bantu"ucapku lagi.
"Tidak usah, kamu hanya membuatku mengganggu waktu kerjaku saja."jawabnya ketus.
"Haissss nona ini sangat dingin sekali"ucapku.






Jangan lupa vote comen and like 🤗
Jangan bosan-bosan buat baca CT (cinta terlarang)😁😁

CINTA TERLARANG(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang