Panggung & singa

30 6 6
                                    

"Cek sound cek sound."

"Itu gitarnya udah diset belum?"

"Azri bantuin set peralatan dong aduh malah dandan mulu lo."

Azri yang tengah duduk memoles liptin dengan gitar dipangkuannya langsung mendongak mendengar sindiran atau lebih tepatnya teguran yang dilempar untuknya.

"Siapa lo ngatur gue? Ketua club?" congkaknya.

Si cewek yang merupakan kakak kelas dari Azri itu langsung kicep, menutup mulutnya rapat-rapat mendengar sahutan congkak Azri.

"M-maksud gue biar langsung diangkat aja Zri, ini kita dua urutan lagi harus tampil," jelasnya dengan memilih kosakata yang lebih lembut.

"Tampil tinggal tampil, ribet amat lo?" Azri memutar bola matanya, bukannya membantu yang lain ia malah melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertunda.

Yang lain hanya menghela napas, sangat hafal betul tingkah Azri yang congkak juga nggak mau repot. Kalo ditegur sedikit masalah club pasti jawabnya "gue nggak butuh kalian, kalian yang butuh gue."

Kalimat tersebut memang betul adanya, apalagi Azri merupakan gitaris band ngetop di sekolah ini. Bahkan mereka bisa memperoleh followers banyak di ig dalam sekejap hanya karena memposting video Azri dangan gitarnya.

Azri menutup resleting tas kecil yang ia gunakan untuk menyimpan peralatan makeupnya. Ia lalu menghampiri cermin besar di sudut ruang club musik yang tengah dirundung grusak grusuk itu.

"Asik cakep banget gue, bisa kali ye kawin sama Tom Holland." Azri memasang senyum lebarnya sambil membuka tutup sisi jake jeans yang ia pakai sampai tepukan di bahu menghentikan aktivitasnya.

"Kita butuh lo, mangkannya ayo bantu."

Azri tersenyum miring mendengar ujaran Brian. Merapikan kembali penampilannya ia lalu menyenggol kasar lengan Brian ketika beranjak membawa gitarnya bersama peralatan lain yang dibutuhkan.

"MARI KITA SAMBUT PENAMPILAN YANG PALING DITUNGGU DI DEMO EKSKUL YANG MERIAH INI, INI DIA PENAMPILAN SPESIAL DARI BAND STARS."

Suara tepukan tangan begitu menggema di setiap sudut aula luas ini. Azri tersenyum pongah, mendahului teman-temannya untuk naik ke atas panggung dengan gitar di tangannya.

"Hai adik-adik, gimana kabarnya?" Grace, gadis berjilbab yang menjadi vokalis band kini dengan vokal menyapa para peserta didik baru yang terduduk rapi di masing kursinya.

"BAIK KAK."

Teriakan lantang disertai tepuk gemuruh terdengar, Grace mengulas senyumnya.

"Syukurlah, udah pada siap belum nih sama penampilan band stars yang cetar ini?"

Kata siap begitu keras diucapkan, ada beberapa yang berteriak meneriakkan nama beberapa angggota band yang memang famous.

Brian, contohnya. Cowok yang sedari tadi memasang wajah datar tanpa senyum malah menjadi pusat perhatian, membuat Azri berdecak malas.

"Oke oke, biar kita kenalin satu satu personil band yang cakeup cakeup nih." Grace memutar tubuhnya, memberi aba pada Azri untuk mengambil mic nya.

"Hai semua, gue Azri gitaris band stars, dari kelas sebelas ips dua nomor absen kosong enam, salam kenal." Azri memberi cengiran dengan kedua matanya yang menyipit indah. Banyak yang tergelak dengan metode perkenalan Azri yang dengan lantang menyebutkan nomor absennya.

"Kak Azri si cantik yang jago ngelawak, lalu siapa selanjutnya, ganteng?" ucap Grace.

"Halo gue Guntur, drumer paling tampan se-Bratasena," Guntur tersenyum ala pakboi.

Cause i want uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang