Kling..
"Selamat datang di..-Loh? ngapain kesini?", tnya Ka Jacob. Hell.. aku cuma memutar mataku, "Ka ini kan tokoku, terserah dong mau kesini kpn aja",rajukku. Ka Jacob hanya tertawa melihat balasanku.
"Sepi banget ka tokonya, kan aku udh bilang. Tutup aja gapapa, dari pada kya gini, kesian kan ka kevin kalo bikin kue trs tp gaada yg beli",sesalku. Ka Jacob hanya tertawa,"Yoonjung, kaka sama kevin mau bantu kamu, biar gausah partime terus, gak kesian apa sama badan kamu, hmm..?".
Aku hanya pasrah, dan berlalu kedapur untuk melihat ka kevin, apakah dia tertimbun tepung atau tidak, ckck.. dasar pria bulan.
Fokusku pecah saat melihat pintu masuk, yap disana Yunho dtg bersama perempuan lain yg tidak ku kenal, aku otomatis sembunyi dibelakang pintu dapur,
"Ngapain disini hey, udah kya apaan tau",tanya ka kevin, otomatis matanya mengarah kedepan juga, seketika dia melirikku. "Pacar lo kan itu? Dia sering kesini sama wanita itu, dia gatau aja, kalo gue sama jacob ngenalin dia, jadi dia santai aja tuh, liat kan?", otomatis aku hanya menganggukkan kepala seperti orang bodoh yg tidak percaya kata" Jongho-adikku-.
"Temen" ku pada kesini kan ka? Mereka diatas semua kan?", Ka kevin hanya mengiyakan pertanyaanku, saat Yunho sudah duduk ditmptnya, aku berlari secepat mungkin ke lantai atas, yg sudah ku lihat satupersatu sudah ada mereka, Mingi hampir saja berteriak memanggilku saat dia melihatku, aku hanya meletakan telunjukku didpn mulut.
Setelah ku duduk, San otomatis bertanya, "Lo kenapa deh?", aku hanya meletakan kepalaku bertumpu didepan meja, hampir menangis, kalau Ka Seonghwa tidak menepuk pundakku, "Kamu kenapa hmm..? Ada masalah?",tanya ka Seonghwa. Aku otomatis mengangguk, "Dibawah ada Yunho... sama cwe lain", cicitku diakhir. Wooyoung hanya memperhatikanku, dia pasti sudah mengerti, "Percaya kan apa yg dibilang adek lo, dia udah nelfon gue soalnya sebelum dia kasih tau lo, tp lo nya keras kepala gapercaya jadi org", kesalnya. San yg notabennya sepupuku, pasti kesal setengah mati. Dia hanya menghela nafas, "Yaudah selesaiin kalo udah gamau sama dia, jgn bikin lo yg sakit jadinya".
Aku hanya mengganggukkan kepala sambil bertumpu dimeja, ka Seonghwa senantiasa tetap mengelus kepalaku. Seketika aku membeku, tak kala aku mendengar derap langkah kaki kearah kami,
"Hey guys..", sapa Yunho. Aku diam, tidak mengangkat kepala, San yg disampingku otomatis melihatku, "Ngapain? Tumben gk sama Yoonjung?", sindir San, aku hampir tertawa kalau ka Seonghwa tidak mencubitku, aku balas pukulan kecil dan dia hanya tertawa.Yunho membuka suara lg, "Dia gue kabarin gaada balesan, yaudah gue kesini aja, ajak dia", sambil menunjuk cwe disebelahnya. Cih.. apaanya yg ngabarin, boro". Telfon gue aja dianggurin sialan.
"Hei.. Namaku Clara, pacarnya Yunho, salam kenal", sapa riang wanita itu, seketika Mingi menganga, Wooyoung disebelahnya hanya menatap malas, San hanya berdecih dan ka Seonghwa tetap mengelusku.
Aku terdiam seribu bahasa, bisa"nya si beengsek ini punya cwe lain, ingin ku tampar saja rasanya!!"Bang itu cwe siapa dah? Cwe lu? Sakit dia itu dari tadi diem aja?", tanya Yunho. Bahkan dia tidak mengenali ku, sedih rasanya sia" aku selama ini dengannya. Tuhan.. kapan aku bahagia?.
"Iya cwe gue, lg sakit. Mangkanya ni mau gue ajak pulang, pusing kepalanya katanya gara" liat yg gak harus dilihat", sindir Seonghwa. Seketika aku tetap menunduk, dan berjalan disamping kiri ka Seonghwa agar dia tidak bisa melihatku. San berteriak, "Hati" dijalan bang, awas banyak tikungan haha", Mingi dan Wooyoung hanya tertawa ngakak dan Yunho hanya terdiam.
'Ko kya Yoonjung ya? Ah masa sih? Apa perasaan gue aja?' Inner Yunho.
Seketika sampai dibawah, aku menghela nafas, bisa"nya dia seperti itu. Ka Seonghwa hanya menatapku, "Kamu gapapa? Abis ini mau kemana? Kamu gabawa kendaraan kan?", tanya nya tanpa jeda. Aku pasrah hanya mengangguk, "Iya ka, tadi aku gabawa kendaraan, karna kufikir cuman bentaran doang mampir ke toko, eh malah liat drama kya tadi, niatnya abis ini mau beli bahan makanan drmh, keburu gamood bgt", kesalku.
Ka Seonghwa berbaik hati menawarkan ingin mengantarku ke supermarket, dengan alasan dia mau beli sesuatu untuk dirumah, yasudah dari pada aku sendirian disana jadi ku terima ajakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Tuhan ➖ Jeong Yunho
Fiksi PenggemarKenapa takdir selalu datang diwaktu yg tidak tepat? Apa Tuhan senang mempermainkan hidupku? Mungkin ada mature content nya, jadi harap bijak membaca ya^^