// a k u , t e m a n l a m a m u //
Di sudut kamar itu, kamu menangis tersedu-sedu.
Sedang suara jarum jam terus menderu.
Memecah keheningan dengan menggebu.
Ataukah, ini suara detak jantungmu?
Tidakkah kau dengar itu?
Suara-suara itu makin beradu.
Terdengar seperti nyanyian pilu.
Ini adalah soal waktu.
Cepat lambat kau akan ditinggal berlalu.
Hei, bisa dengar suaraku?
Tolong angkat kepalamu.
Jangan lagi tertunduk lesu.
Sekarang coba tatap cermin di dekatmu.
Disana ada aku.
Tak akan pernah pergi seperti orang-orang itu.
sebab aku,
teman lamamu.
Lumajang, West Java,
2020.
written by: _RedDwarf_
KAMU SEDANG MEMBACA
DES(S)ERT
PoesíaSuaraku tidak lagi terdengar. Mereka jatuh tertumpuk di sebuah jurang kebungkaman. Namun, sesuatu yang disembunyikan pada akhirnya akan kembali ke permukaan. Meskipun tak lagi menjelma dalam wujud yang sama, mereka lantas menjadi suara atas segala k...