|37|

5.6K 389 39
                                    


Selamat membaca ❤️
Salex
(Salwa & Alex)

"Bukan kah aku sudah membaik? Ayolah, kita pulang ke rumah. Aku bosen," ujar Salwa kepada Alex yang senyum kepadanya karena pertama kalinya Salwa bermanja-manja kepada-nya.

"Tapi kata dokter, kamu belum boleh untuk pulang. Sayang," bujuk Alex sambil mengelus kepalanya.

"Tapi Alex, rumah sakit benar-benar membosankan,"

"Tapi kamu sakit sayang,"

Salwa menghela nafasnya berat. "Kamu benar-benar membuat ku kesal. Alex,"

Alex mengecup pipi tembem nya," sabar ya,"

Salwa menatap wajah Alex serius.

"Kamu benar-benar berhenti membunuh orang kan? Kalau kamu masih membunuh orang. Aku akan membunuh kamu, lihat saja,"

Alex tertegun mendengar perkataan istrinya," Wah. Kamu sangat menyeramkan kalau lagi marah," canda Alex.

"Aku serius Alex, aku akan membunuhmu kalau kamu masih membunuh orang lain,"

"Bagaimana cara nya kamu membunuh ku?" Tanya Alex.

"Dengan hatiku," jawab Salwa acuh.

Deg!

"Apa?"

Salwa berdecih,"kamu tuli ya? Aku tidak akan bicara lagi,"

"Tadi kamu ngomong apa?"

"Entahlah,"

Alex memeluk Salwa dengan erat," apakah kamu sudah memiliki perasaan kepada ku?".

"Kepedean! Aku belum ada perasaan istimewa kepadamu. Aku hanya tidak suka kalau kamu masih membunuh orang,"

Alex senyum kecut mendengar pernyataan terdampar untuk dirinya.

"Kamu benar-benar tidak memiliki perasaan istimewa kepada ku?" Tanya Alex untuk meyakinkan lagi.

"Aku tidak memiliki perasaan istimewa kepadamu!"

"Sudahlah, aku mau tidur. Kamu pergilah,"

Alex mengangguk kepalanya mengerti dan pergi dari ruangan rawat istrinya.

"Sampai kapan aku harus membuatmu membuka hati untukku? Salwa."

Tempat tidur rawat Salwa. Salwa menangis sambil menekan dadanya,"maafkan aku, aku belum berani mengatakannya,"

Salwa menghapus air mata dan langsung melirik ke perutnya sambil mengelus.

"Maafkan Umi mu ya sayang, umi belum jujur sama Abi kamu kalau umi juga memiliki perasaan istimewa kepada Abi mu sayang. Maafkan Umi"

•••

"Sial! " Alex mengambil piring dan melempar ke arah tahanan yang membuat marah.

MAFIA IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang