10. Sudah ada perasaan

1.2K 196 16
                                    

"Jimin kau menyebalkan!"

"Loh tiba-tiba, aku hanya diam."

"Kau sedari tadi bermain ponsel."

"Oh maaf tadi Yoongi hyung menghubungiku kalau sudah sampai di kampus."

Jungkook mengangguk mengiyakan dirinya masih murung entah apa yang membuat moodnya buruk setelah sampai di kampus.

"Oke baiklah ada apa dengan istriku ini?"

Jimin memasukkan ponselnya ke dalam tasnya setelah berbalas pesan dengan kekasihnya.

"Cih kau juga dipihak istri tidak usah denial Jimin!"

"Bangsat Jung."

Jimin terkekeh dengan ucapan Jungkook.

"Jimin apakah kau tidak aneh berpacaran dengan Yoongi----m-maksudku usia kalian sangat jauh dan pemikiran kalian pun sudah sangat berbeda?"

"Tidak Jung, itu lebih baik menurutku karena Yoongi yang dewasa dan aku yang masih kekanakan, terkadang aku banyak diberikan sebuah nilai kehidupan kalau bersamanya."

Jungkook mengangguk mengiyakan, dan sekarang mereka sedang beristirahat lima belas menit untuk kembali melanjutkan mata kuliah keduanya.

"Apakah tidak malu, ah maksudku pasti banyak orang yang beranggapan negatif karena hubungan itu?"

"Kenapa harus malu Jung? Dengar, aku sudah kebal dengan omongan orang. Bukan hanya jarak usia yang sangat jauh tapi disini karena status kita juga. Ya kau tahu Yoongi seorang dosen disini dan aku masih mahasiswa. Kita harus saling menjaga satu sama lain, dan kau juga tahu ketika hubunganku bersama Yoongi tercium, banyak dari mereka yang memakiku, bahkan berkata buruk tentangku. Tapi, aku percaya karena kebahagiaanku adalah milikku bukan milik orang lain."

Jawab Jimin panjang lebar, Jungkook yang mengetahui perjuangan Jiminpun merasa bahwa Jimin adalah orang yang hebat. Disetiap masalahnya Jimin dapat melewatinya, walaupun sahabatnya itu sering menangis dan bercerita bersamanya tapi Jimin bukanlah sosok yang mudah putus asa akan sesuatu.

Bahkan, walaupun Jimin mempunyai kekasih dosen yang bisa memberinya apapun, tapi sahabatnya itu lebih memilih bekerja dan berusaha.

Jungkook juga dapat menyimpulkan bahwa Jimin sangat mencintai sosok Yoongi begitupun sebaliknya.

"Ada apa kau bertanya seperti itu Jung?"

"Hah? T-tidak."

Jimin memicing heran kepada sahabatnya dan hendak menggodanya.

"Jangan bilang kalau kau dan ayah----"

"Jimin jangan mulai, simpan kalimatmu itu bangsat."

Tawa Jimin meledak seketika melihat tanggapan Jungkook dengan ekspresi yang dibuat marah itu.

Jungkook hanya terdiam, pikirannya kembali ke beberapa jam lalu dimana dirinya yang ketus dengan Taehyung. Moodnya yang belum membaik semakin berantakan.

"Jung?"

"Ya?"

"Bukankah kemarin Mingyu mengajakmu untuk pulang bersama?"

Jungkook mengangguk, memang benar sebelum bekerja kemarin Mingyu sudah menunggunya di parkiran kampus.

"Lalu bagaimana? Apakah kau pulang bersama?"

"Tidak, aku naik taksi."

Jimin mengiyakan, ia tahu mood Jungkook sedang berubah tidak baik tapi ia harus mencoba mengajak bicara Jungkook.

EROS PHILIA AGAPE (Kth+Jjk)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang