#13

1.5K 157 2
                                    

Malam ini Jennie Kim sedang berada di kamarnya lebih tepatnya kamar yang berada di apartemennya, di tengah-tengah ranjang ada koper besar yang terbuka hanya berisi sedikit pakaian yang terlihat. Gadis pemilik koper itu tengah berdiri dihadapan lemari besar yang berisi baju-baju, celana atau rok mini dan puluhan sepatu dari brand-brand terkenal dunia. Jennie sedang kebingungan memilih barang yang akan ia bawa selama tour di Eropa nantinya

Tak serasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Jennie baru saja selesai berkemas dan sekarang ia sudah bersiap untuk tidur di ranjang empuknya itu. Baru saja ia merebahkan tubuhnya terdengar bell apartemen yang berbunyi

Ting...tong..Ting..tong...

"Siapa ya, yang datang malam-malam begini?" Monolog Jennie sambil berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang berkunjung. Sebenarnya ia merasa takut terlebih lagi ini sudah hampir tengah malam. Jennie melihat dari interkom yang terpasang di sisi pintu tapi tak ada orang disana hanya ada sebuah kotak yang lumayan besar di depan pintu apartemennya. Dengan rasa penasaran yang mengalahkan ketakutannya,Jennie membuka pintu dan mengambil kotak tersebut tanpa curiga membawa kotak itu ke ruang tamu ia berniat membukanya disana

Argh.....

Teriak Jennie dan melempar kotak itu saat melihat isinya. Kotak itu berisi sebuah boneka yang sudah rusak, mata boneka itu keluar dari tempatnya dan beberapa bagian boneka itu penuh sayatan jangan lupakan noda merah disana yang diyakini adalah darah. Ada sebuah kertas yang jatuh saat ia melempar kotak itu dengan tangan Jennie bergetar ketakutan. Ia mengambil kertas itu yang bertuliskan

"JAUHI DIA ATAU KAU AKAN MATI"

Jennie ketakutan tubuhnya meluruh kelantai bersandar di sofa yang berada dibelakang nya. Entah apa yang dipikirkannya Jennie mengambil handphone yang ada disaku hotpants nya. Ia mendial nomor seseorang disana

"Ha-hallo, hiks ta-taehyung hiks"

"Jennie kau kenapa?"

"Hiks, te-tae a-aku ta-takut"

"Kau tenang dulu jangan menangis, aku akan datang ke sana!"

Tut...

Ya orang yang di telpon oleh Jennie adalah Kim Taehyung. Entah kenapa Jennie memilih menelpon Taehyung dari pada keluarganya, Jennie pun bingung dengan dirinya sendiri. Jennie yang masih ketakutan memeluk lututnya sambil menangis sesenggukan. Ia bingung siapa orang yang telah menerornya itu. Apa salahnya? Dan siapa dia yang dimaksud

Taehyung yang tadinya sudah memejamkan matanya kembali terjaga saat mendengar ponselnya berdering. Ia kesal dengan si penelpon baru saja ia akna mematikan ponselnya seketika ia urungkan kala matanya membaca nama yang si penelpon. Dengan cepat Taehyung mengangkat panggilan itu seketika iya menjadi khawatir mendengar gadisnya menelponnya di tengah malam sambil menangis sesenggukan. pria Kim itu langsung menyambar kunci mobilnya dan bergegas menuju apartemen gadisnya itu dengan kecepatan penuh ia membelah jalanan kota Seoul yang tampak lenggang . Tak lama kemudian Taehyung datang dan langsung masuk ke apartemen Jennie jangan tanyakan mengapa dia bisa mengetahui kata sandi apartemen Jennie, sudah pastinya dengan bantuan RM yang Taehyung perintah untuk mencari tau semua tentang gadisnya

Taehyung mengedarkan pandangannya kesetiaan sudut ruang tamu apartemen Jennie. Hingga matanya menatap seseorang yang tengah memeluk lututnya sambil menangis Taehyung langsung menghampiri Jennie

"Jennie" panggil Taehyung tersirat nada kekhawatiran disana tapi wajah Taehyung tetap datar seperti biasanya

Jennie mendongak saat ada yang memanggil nya ia langsung memeluk tubuh Taehyung dengan erat. Taehyung yang belum siap hampir saja kehilangan keseimbangannya kalau tidak berpegang pada sofa di sampingnya

"Taehyung di-dia datang" Kata Jennie dengan Isak tangisannya sambil menunjuk kotak yang tergeletak tidak jauh dari posisi mereka

"Ssssshh, tenanglah aku disini" Taehyung sambil memeluk Jennie sesat kemudian Taehyung menatap kotak itu. Ia tau pasti kotak itu berisi teror untuk Jennie. Kenapa ia bisa tau?, Jika kotak itu bukan teror pasti Jennie'nya tidak akan ketakutan seperti ini

Tangis Jennie sudah tak terdengar lagi. Taehyung menunduk untuk melihat Jennie yang ternyata tertidur di dekapan nya. Taehyung yakin pasti gadisnya itu kelelahan karena menangis. Taehyung mengangkat Jennie ala bridal style menuju kamar gadis itu. Hal pertama yang Taehyung pikiran saat masuk ke dalam kamar Jennie adalah "rapi dan bersih" ditambah lagi aroma khas Jennie yang sangat menenangkan menusuk hidung nya. Direbahkan'nya tubuh mungil jennie dengan perlahan agar tidak menggangu tidurnya menarik selimut untuk menutupi tubuh gadis itu. Saat ia akan beranjak sebuah tangan kecil menahan tangannya

Taehyung berbalik melihat Jennie yang terbangun dengan mata kembali berkaca-kaca. Sungguh Taehyung tidak tahan melihatnya

"Jangan pergi" pinta Jennie menatap Taehyung tepat di matanya dengan tatapan satunya. Tanpa berpikir panjang Taehyung langsung menyetujuinya permintaan Jennie

" Baiklah, kau kembalilah tidur" kata Taehyung ikut merebahkan tubuhnya di samping Jennie, menarik sang gadis kedalam dekapannya mengelus lembut wajah gadis itu. Tak butuh waktu lama Jennie kembali tertidur, Taehyung memastikan Jennie sudah tertidur pulas sebelum ia beranjak untuk menelpon seseorang

Taehyung berdiri di agak jauh dari Jennie agar Jennie tidak terganggu oleh suaranya. Tak butuh waktu lama telepon itu tersambung

"Aku ingin kau mencari tau siapa orang yang telah meneror Jennie!"

Tut....

Taehyung langsung mematikan sambungan telepon nya tanpa mendengar jawaban orang diseberang sana. Taehyung kembali menghampiri Jennie yang tertidur pulas. Merebahkan tubuhnya disamping gadisnya dengan hati-hati. Tangannya terulur mengusap lembut pipi tembam Jennie yang terasa halus ditangannya. Taehyung masih terus memandangi wajah cantik didepannya itu, wajah gadis yang berhasil membuatnya bertekuk lutut dihadapi sang gadis membuat tembok es yang ia bangun dalam hatinya mencari saat melihatnya tersenyum

"Good night J"

Chup.....

______

"Apa kau sudah mengirimkan kotak itu padanya?" Tanya seseorang dari balik kegelapan yang sedang duduk di kursi sambil menikmati segelas wine

"Sudah" jawabnya singkat

"Bagus, aku akan menghubungi mu lagi nanti" kata seseorang itu yang diyakini seorang wanita

"Ba-baiklah" jawab nya lagi

"Dan ini uang mu, pergilah!" Kata wanita itu sambil memberikan sebuah amplop yang berisi uang yang banyak untuk orang yang sedang ia aja berbicara

"Te-terimakasi" jawabnya lalu bergegas pergi tapi sebelum benar-benar pergi ia meminta maaf kepada orang yang telah ia kirimkan kotak itu " maaf kan aku, aku butuh uang untuk pengobatan adik ku" lalu ia benar-benar pergi dari tempat itu

Hahahhaha.....

"Tunggu kejutan selanjutnya Jennie Kim"

TBC.......
Typo bertebaran
Jangan lupa vote and komen
Jangan jadi siders!


Thank you
And
Happy reading guys:)

You Are Mine!  ( COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang