Brianna II

381 37 4
                                    

"Sebenarnya kamu tahu apa yang terbaik itu, namun terkadang Egomu lebih besar dari hati nuranimu"

Sore itu Brianna sedang berbelanja, dengan telaten ia memilah-milah sayuran dan berbagai kebutuhan dapur lainnya. Ia mendorong trolly sambil menggendong Carlos di punggungnya. Balita itu sedang tertidur dan memeluknya dari belakang.
Brianna berjalan menuju rak susu formula, ia harus membeli susu untuk Carlos juga.

Brianna berjinjit untuk menggapai susu tersebut, namun tidak sampai. Mengingat Carlos yang berada digendongannya, Ia khawatir jika terus memaksa berjinjit, Carlos akan terbangun, jadi ia  berkeliling untuk mencari penjaga toko agar mengambilkan susu formula itu untuknya.

"Excuse me, Bisakah anda mengambilkan saya sesuatu?" Penjaga itu mengangguk lalu mengikuti Brianna.

"Terimakasih" ucap Brianna setelahnya.

Brianna merasakan Carlos bergerak tidak nyaman, jadi ia mengalihkan gendongannya ke depan sambil menenangkan balita itu.

"Sttt, tenanglah" Brianna memutuskan untuk menyudahi kegiatan belanjanya dan membawa Carlos keluar.

"Kenapa dengan dia" ucap seorang pria menghampirinya Brianna.

"Kurasa dia tidak nyaman. Kamu mau menggendongnya Logan?" Logan mengangguk lalu mengambil alih Carlos.

Saat mereka sedang bertukar posisi, ada seseorang yang memanggil Brianna. Ada nada tidak yakin disana.

"Brii..a naa, Brianna?"

Brianna yang mendengar suaranya dipanggil lantas menengok, mendapati seorang gadis cantik sedang menatapnya, menelisik setiap pergerakan Brianna.

"Oh haii, kamu mengenalku?" Ucap Brianna sama tidak yakinnya.

" Kenalkan aku Alexa, aku mengenalmu hanya saja kamu belum mengenalku" Gadis bernama Alexa itu mengangkat tangannya untuk bersalaman dengan Brianna.

"Oh, Hai Alexa" Brianna menerima uluran tangan itu sedikit ragu.

"Ekhemm" Logan yang berdiri dibelakang Brianna berdeham untuk menghilangkan rasa canggung.

"Oh ya, kenalkan dia Logan dan si kecil ini namanya Carlos"

Hening tercipta beberapa saat, lalu suara tangis Carlos membuat mereka semua memusatkan atensi mereka kepada balita itu.

"Stt, tenang sayang, " Brianna mencoba menenangkan balita itu.

"Mungkin dia haus, ayo kita bergegas" Logan memberitahu. Brianna mengangguk membenarkan.

"Alexa, aku duluan ya. Senang berjumpa denganmu" Alexa terlihat belum selesai mengutarakan sesuatu, namun begitu ia melihat Brianna, balita itu dan seorang pria sangat tampan yang menggendongnya. Pikirannya perlahan pusing. Akhirnya ia hanya mengangguk.

Perjalanan Brianna menuju rumah hanya terisi suara radio, sesekali Carlos akan merengek ketika mobil berhenti di lampu merah. Setelah sampai rumah, Brianna segera membawa balita itu menemui Ibunya.

"Mom, kurasa Carlos hanya haus. Daritadi ia merengek-rengek, aku dan Logan tidak bisa mengatasinya" adunya.

"biar mom yang mengurusnya, adikmu memang terkadang manja, dimana Logan?"

"Kurasa dia sedang membersihkan diri" katanya lalu duduk di pantry sambil menuangkan air untuk dirinya sendiri.

"Ajak dia liburan, Bri. Mom rasa Logan masih merasa sedih kehilangan Grandpa, selama ini dia hanya memiliki Grandpa, kamu bisa mengajukan cuti beberapa hari."

"Baiklah mom, nanti akan aku usahakan. Hanya saja apa tidak sebaiknya Logan kuajak bekerja saja. Biar lebih produktif mom, aku merasa setiap hari dia juga mengalihkan kesedihannya dengan bersenang-senang, dan itu tidak mengubah apa apa, dengan menjadi sibuk mungkin itu lebih baik. Bagaimana?"

Kumpulan Cerpen Cinta RomantisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang