[M]"Ssaem ...".3

1K 115 105
                                    




.



.



.



"Ssaem ..."

"Sinb-ya?"

"Apa Ssaem menikmatinya?"

Yerin terkunci oleh tatap mata Sinb di hadapannya yang sedetik kemudian menjadi kepanikan.

"Sinb! Apa yang kau lakukan?!"

"Ssaem tanya apa yang sedang aku lakukan? Aku sedang menikmati tubuhmu Ssaem..." tersenyum seraya memajukan wajahnya. Ia menjadikan daun telinga Yerin sebagai targetnya. Meniup, mencium, kemudian menjilatnya perlahan.

"Siiihn... Ahh pa yang—" tak sanggup memberontak, Yerin justru di buat mendesah oleh perlakuan Sinb. Situasi macam apa ini? Sejak kapan? Dan bagaimana bisa?

Berada di dalam ruang kelas. Sinb mendudukkan Yerin di atas meja, pojok barisan paling belakang. Mendesaknya bersandar pada jendela kelas. Dia berdiri di antara paha Yerin yang terbuka. Mendekap erat pinggulnya. Menguncinya. Agar dia bisa bebas mencumbu gurunya.

Setengah kesadaran Yerin mencoba mengambil alih, ia menarik paksa kepala Sinb dari dirinya.

"Hentikan!"

Sinb memandang Yerin dengan tatapan sayu, "wae? Bukankah Ssaem menginginkannya?"

Yerin menggeleng, "apa yang sedang kau bicarakan? Ini salah!"

Sinb mencekram kedua pergelangan tangan Yerin yang ingin mendorongnya menjauh. Sinb kembali menarik Yerin lebih dekat dari sebelumnya.

"Setelah aku menyentuhmu, kau pasti akan menyukainnya Ssaem..." ungkap Sinb sebelum ia memagut bibir Yerin.

Anehnya, kekuatan untuk memberontak begitu saja lenyap. Yerin tak diberi kesempatan mengelak. Kepala belakangnya membentur kaca jendela akibat ciuman agresif yang Sinb lancarkan. Dia membimbing kedua tangan Yerin untuk melingkar di tengkuknya, membiarkannya memeluknya. Memberinya kenyamanan terbaik.

Gadis pemilik nama Hwang Eunbi memang kelemahan terbesar seorang Jung Yerin.

Dari melepas pergelangan tangan Yerin, kini tangan Sinb sudah bergerilya ke dalam span pendek wali kelasnya. Mengusap pahanya naik turun dengan sesekali menggunakan ibu jarinya menelusup lebih dalam. Di sela ciuman, Sinb tersenyum menang.

Bagaimana dengan reaksi Yerin?

Tentu saja, tentu saja dia me-nik-ma-ti-nya.

Yerin serasa mabuk pada kesadaran penuh. Dia tidak mengijinkan Sinb berhenti menyentuhnya. Setiap gadis itu memberi jeda untuk mengambil nafas , Yerin akan menariknya kembali. Yerin akan memeluk leher Sinb lebih erat. Menciumnya lebih agresif kemudian melumatnya lebih rakus lagi dan lagi.

"Jung Ssaem!! Apa yang sedang anda lakukan??!"

Di tengah kegiatan panas mereka, masuk Song ssaem, kepala sekolah beserta guru-guru lainnya. Kelas yang tadinya kosong juga tiba-tiba penuh. Para murid duduk di tempat dan kompak menatap tajam Yerin.

"Andwae..." lirih Yerin. Ketakutan karena sudah tertangkap basah.

"Jung Ssaem! Anda telah melakukan perbuatan tercela!"

Room of Stories ᔕIᑎᖇIᑎᒪᗩᑎᗪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang