Rin pov :
Ketika aku membuka mata aku merasa aneh karena nampak sinar matahari melalui celah celah jendela,
'Dimana aku?'
Aku menyadari bahwa aku berada di ruangan aneh yang tidak pernah ku lihat sebelum nya, aku melihat ke arah jendela dan menyadari 'ini masi pagi' fikir ku lalu, aku teringat dengan percakapan ku dengan dewa sebelum dia bereinkarnasi kesini.
'Ah ya sekarang aku ingat, aku berada di dunia one piece. Tapi, kenapa ruangan disekitar ku tampak sederhana sekali namun hangat dan nyaman' tanya ku dalam hati, setelah mengingat percakapan dengan orang berjubah hitam yang mengaku 'Dewa'
Aku bangun dan merasa aneh bahwa tubuh ku terasa ringan lalu melihat ke arah tangan dan kakiku, aku terkejut ketika melihat tangan dan kaki ku berubah menjadi kecil seperti anak anak.
'Tunggu, kenapa tangan dan kaki ku menjadi kecil?'
Aku berdiri dan melihat ke sekeliling kamar ini lalu melihat cermin dengan anak kecil yang tampak pada pantulan cermin tersebut. Aku melihat anak kecil tersebut sangat cantik dengan rambut berwarna putih, iris mata berwarna biru dan kulit putih nya yang seperti susu dengan ekspresi bingung dan kagum yang sedang memandang kearah cermin.
'Wah apa itu benar benar aku?' batin ku sambil memegang wajah dan dengan memandang takjub ke arah diriku yang baru
'Apa aku benar benar bereinkarnasi ke dunia one piece sekarang?' Tanya ku dalam hati dengan antusias dan penasaran.
Lalu tiba tiba aku merasa kepala ku sakit sekali dan seperti sesuatu yang memaksa untuk masuk ke kepala ku.
Rin pov end.
Author pov :Sesuatunya yang memaksa masuk itu ternyata adalah sebuah memory pemilik tubuh nya sebelumnya, dalam memory itu dia adalah seorang anak adopsi dari salah satu keluarga yang lumayan lebih bercukupan di desa fuusha, dan kenapa dia berada di sebuah kamar yang bgitu sederhana?
dia tidak tau ,di dalam memory nya dia hanya mengingat itu dan tentang rumah pemilik tubuh sebelumnya yang entah kenapa terbakar, lalu ingatan terakhir sebelum pemilik tubuh sebelum nya hanya mengingat seorang perempuan berambut hijau yang menyelamatkan pemilik tubuh ini sebelum nya.
Saat Rin sedang sibuk mengingat apa yang terjadi dengan pemilik tubuh nya yang sebelumnya ada seorang perempuan berambut hijau dengan Iris mata yang hijau pula memasuki kamar yg ditempati nya itu...
*Cklek
Suara pintu terbuka pun terdengar sampai Rin berhenti melamun lalu melihat kearah pintu
"Hey apa kamu sudah baikan?" Itu kalimat pertama yang diucapkan seorang wanita berambut hijau yang menurut Rin dia 'cantik'
Lalu dia melanjutkan,
"nama mu Rin benarkan? kamu bisa memanggilku Makino" Ucap Makino dengan senyum keibuan'bukan nya dia adalah orang yang menyelamatkan pemilik tubuh ini sebelum nya?rambut hijau itu...'
'Ah tunggu sepertinya aku mengenal nama dan warna rambut ituu, tunggu... Ini bukan nya Makino? Orang yang muncul pada episode pertama one piece bersama Luffy dan Shanks bukan? Makino yang mengasuh Luffy sebelum Dadan kan? Wahh tak ku sangka bisa bertemu dengan nya terlebih dahulu. Dan sepertinya nama pemilik tubuh ini sebelum nya punya nama yang sama dengan ku juga' pikir rin
Rin mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Makino lalu melanjutkan,
"Em aku Rin,, Makino-san bisa menggilku Rin juga. Dan e-etto... Makino-san, sekarang aku ada dimana?" Ucap Rin
"Tidak perlu gugup didekat ku, Dan sekarang kamu berada dirumah ku Rin-chan" Ucap Makino dengan senyum nya
"Ohh, begitu ya? Terima kasih sudah merawat ku Makino san, aku pasti merepotkan mu ya?" Ucap Rin dengan nada bersalah
"Tidak kok Rin-chan, aku senang bisa membantu mu" Ucap Makino dengan tulus
"Sekali lagi Terima kasih banyak Makino-san" Ucap Rin sambil menundukan kepalanya berterima kasih
"Tidak apa apa, oh ya apa Rin sudah merasa baikan atau ada yang merasa sakit?" Tanya Makino dengan nada bicara yang khawatir serta senyum lembutnya'
"Aku tidak apa apa Makino-san"
'jika ini di desa fuusha bukan kah Luffy juga ada disini? Baiklah akan ku coba tanyakan pada Makino'
"Oh ya Makino-san apa disini ada anak lain selain diriku?" Ucap Rin dgn lirih
"Yaa, tentu saja ada salah satunya bernama Luffy. Dia anak yg ceria dan ramah dengan orang orang disini" Ucap Makino dengan senyum keibuannya yg khas
'Sepertinya Makino sayang sekali dengan Luffy ya, kelihatan sekali dari raut muka Makino yang senang saat membahas tentang Luffy' batin Rin
"Luffy juga sering datang ke bar ku oleh sebab itu dia ramah pada orang sekitar, dia sering main kesana karna ada seorang bajak laut baik yang sedang singgah kesini, dia dikenal sebagai akagami no shanks" Ucap Makino bercerita kepada Rin
"Apa bajak laut ada yang baik Makino-san? Setau ku bajak laut kan jahat jahat semua"ucap Rin mengetes Makino
"Yaa memang ,tapi tidak semua bajak laut itu jahat kok salah satunya bajak laut akagami no shanks yang Kuceritakan tadi" Ucap Makino
'Yah ku tau kok bahwa shanks itu tidak jahat'
"Benarkah?! Oh nee Makino-san, apa aku bisa bertemu dengan anak bernama Luffy itu, nampaknya dia sangat menyenangkan dan aku penasaran dengan bajak laut akagami yang Makino ceritakan ituu" Tanya Rin dengan bersemangat layak nya anak kecil
"Tentu bisa, biasanya dia sedang berada di bar ku sekarang" Ucap Makino msih dengan senyum nya yang belum luntur
'Mungkin saja Rin kesepian karna dia tidak memiliki teman untuk pergi bermain bersama nya' batin Makino sambil melihat Rin yang masi kecil itu sangat bersemangat
"Oh sebelum itu tubuh mu benar benar sudah baik baik saja bukan? tidak ada yang sakit lagi? Jika kau masi merasa agak sakit beristirahat lah dulu, tidak perlu memaksakan diri jika ingin pergi bermain Rin" Tanya Makino pada Rin dengan khawatir
"Aku sudah baik baik saja kok Makino-san bisa antarkan aku ke bar milik mu? aku tidak pernah punya teman bermain sebelumnya, hehe" Ucap Rin dengan senyum merekah nya
Rin tidak berbohong tentang tidak pernah punya teman bermain, pemilik tubuh sebelum nya hanya bermain dengan boneka dan hanya di rumah, dia tidak tau alasan nya mengapa.
Yang dia tau hanya setiap kali pemilik tubuh sebelum nya menanyakan tentang mengapa dia dilarang bermain diluar dan orang tua nya hanya menjawab 'jangan bermain diluar Rin itu berbahaya' 'kau masi trlalu kecil untuk pergi bermain diluar' hanya karna alasan itu lah pemilik tubuh sebelum nya tidak pernah pergi keluar bermain dengan anak sebaya nya.
*sebaya : seumuran
"Baiklah kau boleh pergi, tapi ku antarkan ya. Ayo bangun, kita sekalian sarapan dibawah" Ucap Makino dengan mengulur kan tangan nya untuk menuntun Rin turun dari kasur.
------------------------------------------------------
To be Continued.
Hay hay, gimana gimana cerita nya bagus ga?
Awal nya mungkin emang rada ngebosenin, tapi aku usahain kok kalo di pertengahan uda mulai kerasa cerita nya.
Btw karna besok uda mau puasa, aku mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan😊
Maaf kalo ada kesalahan kata atau ada yg merasa kurang puas, aku masi baru hehe.
Uda segitu dulu aja, kalo ada yang mau ngasi saran boleh komen yaa^
Hwhwhw
Salam dari Nathania.
PS: lusa aku update chap 3 nya^
•12 April 2021 •

KAMU SEDANG MEMBACA
Journey in One Piece
Adventure[Bukan novel terjemahan] •Deskripsi • Rin Alleryce adalah seorang yg dianggap 'Sempurna' namun ada suatu hal yang tidak diketahui orang lain bahwa dia adalah seorang otaku. Tetapi, suatu hari Rin mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Rin mening...