Ada apa di toilet?

189 57 172
                                    




Manusia memang tidak pernah ada puasnya, sukses dan banyak uang tidak akan menjamin kebahagiaan.

-A R T-


---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

Litani. Kata ayah , Litani berasal dari kata dalam agama kristiani yang berarti do'a yang diucapkan bersama, ia juga tidak tahu mengapa ayahnya bisa mengambil nama dari agama yang bertolak belakang dengan agama yang keluarganya peluk sedari lahir. Tetapi menurut Litani, mau namanya dari agama manapun, jika arti dari namanya baik pasti dengan senang hati ia terima.

Dan arti dari Litani versinya sendiri adalah kata yang menjadi doa ketika diucapkan. Jadi bisa ia simpulkan bahwa ketika orang memanggil namanya maka mereka sedang mengucap doa untuknya.

Tetapi Litani tidak pernah tahu do'a apa yang terselip dalam namanya. Kenyataan hidup yang ia terima tidak seindah dan sebaik namanya.

Litani Anindira, itulah namanya. Remaja yang kerap disapa Lani yang kini akan beranjak menjadi seorang mahasiswi. Identik dengan perawakannya yang ramping namun tak terlalu cungkring, disertai rambut cokelat kehitaman yang menurutnya semakin hari semakin rontok tak karuan, ia sendiri merasa kebingungan mengapa rambutnya semakin hari makin rontok. Pikirnya, mungkin saja pengaruh shampo yang ayah beli untuknya. Oiya dan tidak lupa pula, anak tunggal dari keluarga yang berada, tetapi tidak bahagia.

Dua tahun terakhir ini Lani hanya hidup bersama ayahnya, Deddy Indrajaya. Meskipun bisa dibilang waktu yang diberikan ayahnya pun sedikit... Ibu Lani pergi dua tahun yang lalu, dan hingga kini ia tidak pernah tahu keberadaanya. Sebelum ibu nya pergi, setiap hari Lani harus mendengar teriakan-teriakan pertengkaran antara ayah dan ibu nya. Lani tidak pernah tahu dengan jelas apa penyebabnya.

Manusia memang tidak pernah ada puasnya, sukses dan banyak uang tidak akan menjamin kebahagiaan. Pertengkaran terakhir yang ia dengar adalah, ibunya berkata bahwa ayahnya sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu di rumah. dan pertengkaran seperti itu tidak pernah terdengar lagi, hingga kini.

"Lani bangun sayang sudah jam setengah tujuh nih, ayah sudah siapkan sarapan untuk kamu, Jangan lupa dimakan ya. Ayah pergi kekantor dulu, oh iya ayah bakal pulang telat jadi kamu makan malamnya ditemani Ben dan Kia saja ya nanti. Jika ingin main setelah pulang sekolah jangan pulang sampai larut malam ya."

"Ayah berangkat."

Suara ayah terdengar dari bilik pintu kamar milik Lani. Setiap pagi ayahnya akan melakukan hal yang serupa, dan sudah menjadi rutinitas di setiap paginya.

Terkadang ketika Lani melihat jam, dan didapatkannya hampir mendekati jam tujuh, maka Lani pun sudah harus bersiap-siap mendengarkan suara ayahnya dari balik selimut sembari bibir tipisnya komat kamit mengikuti ucapan sang ayah. Lalu Lani akan bangkit dari kasur dan berjalan menuju balkon, melihat ayahnya pergi hingga mobil yang ia naiki tak terlihat lagi.


LITANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang