RITUAL PAGI HARI

101 53 143
                                    


Seorang teman akan menahan tawanya dan membantumu bangun ketika kamu terjatuh. Namun, teman sejati akan tertawa terbahak-bahak hingga mereka pun ikut terjatuh.

- A R T -


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lani, lo nggak kenapa-kenapa kan?" suara kia mendekat. Semakin dekat dan semakin dekat lalu hilang. Lani tak sadarkan diri dalam beberapa waktu.....


---oOo---


"Lan!!! Buka Lan!!" pekik Kia dari luar pintu sembari menggedor-gedor pintu toilet kepunyaan Lani.

"Woy Ben tuli lo?! Gue udah cape jerit-jerit lo malah asik makan mulu dari tadi, ini Lani gue panggil ga nyaut-nyaut"

Ben yang tadinya tengah asik makan kemudian tersedak dan buru-buru menghampiri Lani yang sudah tak ada kabar di dalam toilet.

"Lani kenapa? Tanya Ben khawatir.

"Lan? Lani!! sehat -sehat aja kan lo? Tanya Ben dari luar toilet, yang sekarang panik tujuh keliling takut sesuatu terjadi pada sahabatnya.

"Dobrak aja Ben" Ucap Kia panik.

"Anjirrr, gua gaada duit buat ganti pintu bokapnya Lani"

"Jadi lu lebih sayang pintu dari pada Lani?!! Kalo Lani kenapa-kenapa yang disalahin kita bukan pintu!" timpal Kia yang amarahnya sudah memuncak.

"Cepet dobrak!"

"Bentar bentar, ngomong ngomong lo udah coba buka pintunya?"

"Belum, biasanya orang yang masuk toilet kan dikunci,jadi gua pikir pintunya Lani juga dikunci, jadi gua cuman gedor-gedor aja pintunya karna panik" jawab Kia dengan polosnya.

"Goblok lo anjir" Ben terheran-heran dengan temannya yang satu ini, mengapa dia ditakdirkan berteman dengan Kia yang otaknya seperempat dari otak kuyang.

Tanpa berlama-lama ditariklah gagang bulat yang menempel pada pintu toilet Lani, dan alhasil pintu Lani ternyata tidak terkunci.

"Nahkan, makanya otak jangan setengah, kenapa ga dari tadi lo tarik gagang pintunya princess" Ledek Ben kepada Kia.

Asal kalian tau, Ben anaknya terlalu santai, bahkan karna kelewat santai, dia lupa kalo ada yang tergeletak di dalam toilet.

"Bangkek temen lo udah sekarat, lo malah ngoceh mulu" ketus Kia yang menghampiri Lani yang tergeletak tak berdaya.

Mereka berdua kebingungan, apa yang harus dilakukan supaya Lani sadar, tanpa sadar Kia meneteskan air matanya karena terlalu ketakutan.

"Bangun Lani, gue takut lo kenapa-kenapa, gue belom siap kehilangan sahabat gue, yang gue punya cuman lo bedua, kalo lo ninggalin gue, gue belom siap bekawan sama Ben sendirian, yang ada gue nyusul mati karena dibully" pinta Kia.

"Apa kita telepon ambulance aja ya Kia? tanya Ben kepada Kia.

Mendengar hal itu, Lani yang lunglai tak sadarkan diri tiba tiba mengercakkan mata sambil bergumam dalam hatinya

"Omg gaswat yakali gue mau dibawa kerumah sakit, kan gue cuman prank doang. Alamat gue kena gibeng my pretty dedy kalo becandaan nya sampe masuk rumah sakit" ujar Lani dalam hati yang masih berpura-pura pingsan tak sadarkan diri.

"Uhukk uhukk, kayu putih, gue butuh kayu putih, tolong" pinta Lani kesakitan. Padahal itu hanya akal-akalannya saja.

"Alhamdulillah lo gajadi mati my friend huhuhu, gue udah ketakutan banget nih" Kia yang melihat Lani yang sudah sadar akhirnya memeluknya erat-erat, ia sangat takut jika sahabat yang ia sangat cintai kesakitan.

"Lebay lo pada." Ejek Lani.

"Masa princess Lani ini pingsan gitu aja,helooo...gua strong kali" lanjut Lani yang tengah menyombongkan dirinya diselingi menarik satu alisnya keatas.

"Anak bangke! Lo ngeprank kita berdua" ketus Ben.

Mendengar ucapan Ben tersebut, Lani tertawa terpingkal-pingkal, badannya yang semula tergeletak dilantai perlahan bangkit seperti semula seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Hahahahaha sumpah ngakak banget, masa kalian berdua lupa si, gue kan setiap pagi punya ritual ke toilet alias boker hahahahaha, ah lo tiba-tiba amnesia Kia, gue kan setiap pagi kalo di sekolah minta ditemenin ke toilet buat boker".

"Bener-bener lo ya nyet" Kia yang tidak sadar akan hal itu hanya bisa tertawa dengan polosnya, tangan jahil Kia mulai menggelitik badan Lani, dan tanpa sadar Lani terdorong dan mengenai shower toilet yang tersandar dimuka pintu, alhasil semua basah kuyup.

"Woy basahhhhhhh, cepet matiin" pinta Ben panik.

"Gamau hahahaha" ketus Lani.

"Buta lo?!!! Gue sama Kia make seragam sekolah anjir, lo amnesia? Hari ini sekolahh!!!"

"Sialan" umpat Lani dalam hati. Bisa-bisanya ia lupa jika hari ini sekolah, bodohnya lagi ia tak menyadari bahwa Ben dan Kia memakai seragam sekolah. Lani pikir mereka hanya gabut belaka, namun kenyataannya mereka menghampirinya untuk berangkat ke sekolah bersama-sama. Untung saja hari ini class meeting, jadi gerbangnya dibuka sampai jam 9, tapi tetap saja mereka akan telat,

"Sekarang jam berapa Ben?"

"08.45"

Mendengar hal itu dengan sigap Lani mematikan shower toiletnya dan mengusir kedua kurcaci itu keluar dari tempat semedinya.

"Hussss pergi sana keluar dulu, gue mau mandi"

"Hehh gaada akhlak lo, kita berdua kebasahan woyyy!!! Gimana buat ke sekolahnya kalo basah basah gini?!!parah lo Lani similikiti!" Saut Ben kesal.

"Itu urusan belakangan nanti gue urus, gue mau mandi dulu. Coba aja tiup pake mulut siapa tau kering hahahaha"

"YAELAHHHH LANI!!"

.

.

.

.

Thank you all udah baca xixixixi

Ditunggu bab berikutnya semoga suka!

Salam hangat A R T

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LITANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang