•⊰ ʜɪᴅᴜᴘ ⊱•

4.9K 687 34
                                    


diruang mayat.

"Hei kalian, akan kumulai nih. Hanya menonton dari sana saja?" Shoko mulai memakaikan sarung tangan medis kepada kedua tangannya.

Tubuhnya yang tidak terbaluti sehelai pakaian bangkit dari tidurnya. "Wah aku telanjang bulat!"

Tangan lebar Satoru menutup mata (Name) agar tidak melihat aurat Yuuji. "Yuuji?!" Air matanya berkumpul di pelupuk mata.

"Yuuji, selamat datang kembali." Satoru mengangkat tangan yang satunya.

"Aku kembali." yuuji mengangkat tangan kanannya membalas Satoru.

***

"Aku harus merevisi laporannya."

Shaman tingkat senior itu berjalan berdampingan pada lorong bangunan SMA Jujutsu.

"Shoko, maaf tapi bisa kau tetap melaporkan kematian Yuuji?"

"Tentu saja! apapun untuk (Name)." Shoko mengelus lembut surai (h/c).

'Gojo satoru. apakah kita bisa melawannya jika bekerja sama? atau kemungkinan lainnya kita yang akan terbasmi.'

'kita bisa menyegelnya, dan dapatkan (Full name), kekuatannya akan sangat berguna.'

'kau dapat membujuknya?'

'bukan aku, tapi sepertinya tubuh ini bisa.'











[ r̴̳̾̽͛ ę̷̠̞̺̮͎̠̈́̂̉̌́͝ͅ u̸̥̙͈̙͊ ņ̷̧̛͙͔̪̟̬͇̦̳̋͌̑̈̕̕ ȉ̵̳̣͎͎͙̙̝̼͈͒̍͛͘ o̸̡̟͙̺̅̒́͑̌ͅ n̵̨̛̼̺̪̪̣̬͚̎͐͂͒̚͘. ]




















di basement

"kau sangat manis yuuji!" (Name) memeluk Yuuji erat. Tak lama kemudian kerah bajunya ditarik Satoru, membuatnya menjauh dari Yuuji.

"Kau merusak momentum!"

"Jika kau ingin memeluk sesuatu, peluk saja aku." Ia mendekap gadis itu, (Name) bertingkah seakan akan muntah dan merinding di waktu yang bersamaan.

"Baiklah kita akan latihan dari yang termudah."

"termudah?" Yuuji berkeringat.

"Kau akan menonton film." Satoru mengeluarkan kaset kaset VCD.

"Kau akan menontonnya sampai bosan, tapi tentu saja kau tak hanya menontonnya."

"Aku akan menemanimu menonton, Yuuji." Sebelum ia beranjak menuju Yuuji, orang di sampingnya menahan menggunakan lengannya.

"tidak, kau akan menonton bersama dia." Ia mengeluarkan boneka mayat kutukan yang di buat oleh Yaga.

Yuuji menghela nafas, "Aku tak mengerti kenapa harus menonton bersamanya." Ia menggerak gerakkan boneka yang diberikan Satoru.

"kau akan segera mengerti."

boneka itu memukul keras Yuuji yang sedang memegangnya, "dia akan menyerangmu jika kau tak menyalurkan energi kutukan kepadanya." Satoru baru menjelaskan sambil tertawa kecil.

Yuuji meringis kesakitan akibat serangan boneka kutukan itu.

"Aduh, parah Satoru." Ia menghampirinya dan memegang pipi Yuuji yang barusan dipukul oleh boneka kutukan itu.

Satoru melihat hal itu hanya bisa mengerutkan keningnya, ia mendekati (Name) dan menariknya keluar ruangan. Yang ditarik hanya mendengus sebal, membiarkan dirinya diseret Satoru.

"baiklah Yuuji, semoga berhasil." Satoru melambaikan tangannya.

"Yuuji." (Name) kembali membuka mulut, Satoru memberhentikan langkahnya karena merasa (Name) berdiri dari seretannya.

"Apa di saat kau mati, kau berbicara dengan Sukuna? apa dia menawari kontrak atau semacamnya?"

Yuuji menjawab nya dengan tangan yang mengelus dagu, "aku tak mengingatnya."

"Baiklah."

"ayo (Name)." Ia menggandengnya keluar dari tempat itu.

di mobil bersama ichiji.

"apa kalian ingin pergi ke suatu tempat?" ichiji bertanya sambil menyetir.

"tidak, aku hanya ingin datang cepat saja." Satoru menatap ke arah jendela kaca memandangi langit yang dipenuhi bintang sambil memainkan rambut (Name) yang sedang tidur di sampingnya.

"hentikan mobilnya. disini. sekarang juga." tiba tiba ia bangun dari tidurnya. Berbicara seperti melantur namun ia sadar. mobil berhenti, mereka berdua keluar dari sedan hitam beroda 4 itu.

"A-apa anda sedang mengujiku?" Ichiji gelagapan takut dirinya sedang di uji. "tidak, aku hanya ingin jalan jalan sebentar." (Name) mengulum senyum seperti menyembunyikan sesuatu.

"a-ah baiklah, permisi." Ia meninggalkan (Name) dan Satoru di tengah jalan itu.

"Kau menyadarinya (Name)? Hebatnya~"

"Tentu saja bagaimana bisa aku tidak merasakan hawa membunuh se kuat ini." (Name) mendengus sebal merasa dirinya di remehkan Satoru.

kutukan tingkat spesial dengan wujud kepala seperti gunung dan bermata satu itu muncul hendak memukul satoru namun melesat menghancurkan jalanan.

"Kamu siapa ya?" Satoru menarik tubuh (Name) yang berada di sampingnya untuk menghindari serangan dari kutukan tingkat spesial itu.

tiba tiba muncul gunung kecil yang memancarkan lahar di samping satoru dan (Name) berdiri dan semburan lahar dari gunung itu terlihat mengenai mereka.

"Ternyata hanya segini, kukira kau hebat."

bekas uap lahar mulai memudar kutukan dengan mata satu itu terbengong.

"siapa yang kau bilang gak ada hebat hebat nya huh?" tampak wujud Satoru dan (Name) muncul dari uap yang memudar.

"bocah sialan." kutukan itu memutar sesuatu di kepalanya.

"Satoru, meski cuma roh terkutuk dia bisa berkomunikasi lancar." (Name) menunjuk ke arah kutukan itu dengan wajah polos.

"ya, dia juga punya kekuatan kutukan yang besar, sepertinya dia kutukan tingkat tinggi yang tak terdaftar." Satoru memberantaki surai (h/c) di hadapannya.
"Hentikan! jangan rusuh seenaknya! Rambutku jadi berantakan kan."
(Name) mamajukan bibir bawahnya cemberut sambil membenarkan kembali tatanan rambutnya yang dihancurkan Satoru.

Menurut Satoru tingkah nya yang seperti ini sangat imut, makanya ia sering membuatnya jengkel.

'ah kata getou aku tidak boleh melukai gadis yang bersama gojo satoru itu' batin si kutukan bermata satu itu.

"serangga percikan api!"
setelah kutukan itu mengucapkan perapalan muncul segerombol serangga yang terbang menuju satoru.

Satoru berjalan ke depan (Name) guna melindunginya. "yah, wajar saja jika kau mengincarku, karena aku itu tidak peka." Satoru mengapitkan jari telunjuknya dan jari tengahnya, segerombol kutukan itu menghilang di hadapan satoru. jalanan di belakang (name) terkena dampaknya dan meninggalkan bekas yang mengerikan.

"Apa yang terjadi jika ini mengenaimu (Name)?" Satoru menggoda (Name) dan mengabaikan reaksi kutukan itu.

"tidak akan mengenaiku, aku juga bisa menangkisnya walaupun tak ada kau." (Name) menjulurkan lidahnya membalas ledekan Satoru

booomm

kutukan itu mendekati satoru dan membakar kepala tampannya dan (Name) menjauh untuk menghindari kebakaran itu.

"masih belum." kutukan itu menyeringai.

dan melancarkan serangan mematikan di pinggang Satoru. Seketika ledakannya membesar.

"Cuman segini, sudah kuduga dia serapuh manusia lainnya. dia dianggap terkuat bagi orang lemah lainnya. Sangat menjijikan rasanya aku ingin muntah."

kutukan itu menghampiri (Name), "baiklah nona manis mari ikut denganku dan menurutlah atau kau akan bernasib sama dengan rekanmu itu." kutukan bermata satu itu pun mencengkram paksa pergelangan tangan (Name) dan mulai memaksanya berjalan mengikutinya.

Jujutsu kaisen || reunionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang