Morning Day
Anata berniat untuk berjalan² pagi mengelilingi Kota Bangkok. Hari ini, hari pertama Anata Untuk menjalani hidup baru di Thailand. Begitu menyenangkan bukan? Besok, Anata memulai jadwal kuliahnya di Universitas Chulalongkorn Thailand untuk memulai Ospek disana. Anata memakai kulot berwarna Biru dan juga Baju berwarna sedikit kehitaman serta Hijab berwarna hitam. Kenapa Anata tidak memakai cadarnya? Yaa, karena Anata takut dengan budaya Thailand yg sedikit berbeda.
Anata turun ke lantai dasar dan melangkahkan kakinya keluar dari Condo. Anata berniat mengajak salah satu teman perempuannya yang dia temui kemarin di Bandara Suvarnabhumi. Tapi, tidak sempat Anata mengajaknya, karena Condo temannya itu berada jauh dengan Condo Anata. Jadilah Anata berjalan sendiri di tengah² hiruk pikuk tengah² kota Bangkok.
"H-haii??" Ucap seorang lelaki yang umurnya kelihatan lebih tua daripada Anata.
Anata melihat seorang lelaki dengan kamera yang tergantung di lehernya.
"Hai juga? Kamu orang Indonesia?" Ucap Anata yang langsung dibalas dengan anggukan lelaki tersebut.
"Chimon. Panggil aja P'Mon." Lelaki bernama Chimon itu pun menyodorkan tangannya untuk berkenalan dengan Anata. Anata membalasnya dengan senyuman manis yang dia punya.
"Anata. Kalau mau pingin Deket panggil aja Nata, hehe." Anata terkekeh ketika ia menyebutkan kata Nata.
"Lucu banget namanya. Yuk, aku ajak kamu jalan² keliling Bangkok. Gak baik tau perempuan jalan sendiri." Chimon melepaskan tautan tangannya dengan Anata.
Anata hanya tersenyum ketika Chimon mengelus Kerudung hitam miliknya. Anata percaya dengan Chimon, dia orangnya baik, cakep, hmm paling juga dia pinter wkwk. Chimon, juga Anata berjalan menyusuri Jalan setapak menuju Jalan raya kota Bangkok.
"P'Mon, P'Mon asli sini ya? Kok P'Mon tau seluk beluk kota Bangkok?" Ucap Anata sambil memegang Kamera milik Chimon yang tadi dipinjamnya.
"Enggak. Aku cuma anak Rantau dari Indonesia buat kerja Disini. Lumayan sih ta buat nambah penghasilan." Ucap Chimon sambil menunjukkan gigi rapinya.
"Oh begitu. Udah berapa lama P'?"
"Udah lama sih Nong. Sekitar 2 Tahun yang lalu." Chimon mengambil alih kamera dari tangan Anata.
"Phii. Kan aku belum selesai fotoin gedung²nya. Bagus tau phii." Anata menggembungkan pipinya lucu.
Chimon melihat ke arah Anata yang sedang menggembungkan pipinya dan langsung menjepret Anata yang sedang merajuk itu.
"Ihhh phii.. Kok di foto sihhhh. Sini² mana kameranyaaa!!" Anata meraih kamera Chimon yang berada di belakang tubuh Chimon.
"Biarin donggg. Biar phi simpen fotonya buat kenangan." Ucap Chimon.
Anata memang anaknya gk suka ribet. Ketika dia menemukan teman baru ataupun hal baru, dia pasti langsung berteman baikk dengannya. Dengan Chimon, Anata merasa kalau dia serta Chimon cocok menjadi Phi-Nong untuk sementara Di Thailand.
"Phi, phi tau gak disini adzan Dzuhur nya jam berapa? Beda gak sama yang Di Indonesia?" Anata bertanya kepada Chimon sambil duduk di kursi taman.
"Maaf nih ya. Phi bukan orang Islam. Tapi tenang, Phi tau kok jadwal² Adzan Sholat di Thailand. Hmm, kalau gk salah sama persis sih sama Yang di Indonesia. Jadi, kamu bisa sholat sama seperti orang Indonesia pada umumnya. Disini juga ada Masjid. Tepatnya di belakang Condo kamu." Chimon berucap panjang lebar sambil melihat lihat foto yang berada di kameranya.
"Phi orang Kristen? Atau Buddha?" Beginilah sifat Anata yang terlalu kepo sama teman barunya, hihi.
"Buddha Nong. Phi aslinya dari Bali, makanya Phi orang Buddha." Anata menganggukkan kepalanya lucu ketika mendengar ucapan Chimon.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Not The Same (On Going)
Teen FictionGadis berumur 17 tahun, yang memilih sekolah lanjutan ke luar negeri salah satunya Negara Gajah Putih. Bertemu dengan dua pria tampan dengan kepercayaan yang berbeda. Shaquilla Anastasya Al-Azhar. Gadis muslim yang telah menghafal 30 Juz Al-Quran me...