Anata Pov
Hari ini hari dimana aku bersama teman²ku melaksanakan wisuda hari kelulusan di Salah satu SMA di Surabaya.
By the way, akhirnya aku diterima di salah satu Universitas Negeri Gajah Putih yaitu Thailand. Berkat Doa kedua orangtua juga teman²ku akhirnya aku bisa mencapai cita-cita yang pasti sangat sulit didapatkan.
Beasiswa Tahfidzul Qur'an 30 Juz membantuku untuk masuk di Universitas itu. Mama dan papaku bangga dengan apa yang telah aku capai.
"Anata, mama sama papa bakal ikhlasin kamu untuk mencapai cita-cita disana. Mama harap, Anata bisa menjadi anak kesayangan mama yang palingg baik. Mama bangga sama kamu nak." Ucap Mamaku. Aku melihat sebutir air mengalir dari mata Mamaku, kuhapus dengan ibu jariku.
"Maa, Anata pasti jadi anak Kesayangan mama kok. Insyaallah, Anata bisa jaga diri disana." Kataku. Entah kenapa, air mataku juga ikut mengalir.
"Nak, papa juga bangga sama kamu. Jaga diri baik-baik ya disana." Papa, mama juga aku berpelukan untuk melepaskanku pergi menuju dunia perkuliahan.
Aku yang masih memakai seragam toga pun menuju ke segerombolan teman²ku untuk pamit juga.
"Gisya, aku pamit ya. Semoga tahun berikutnya kita bisa bertemu dikala sudah maupun duka ya." Ucapku sambil memeluk tubuh kecil Gisya.
"Hiks, Gw bakal kangen banget sama Lo ta. Gw juga ikhlasin Lo buat pergi kok. Jangan lupain gw ya? Janji." Gisya melepaskan pelukanku dan mengangkat jari kelingkingnya.
"Hmm. Insyaallah ya gis." Aku pun membalas untaian jari kelingkingnya.
Teman²ku yang lain pun begitu. Sepertinya, hari ini aku telah menghabiskan air mata sampai mataku sembab. Sakit sekali ketika berpisah bersama teman-teman yang sudah 3 tahun bersamaku.
"Yaudah, hari ini aku langsung berangkat ke Bandara, karena 3 jam lagi pesawatku akan Delayed."
"Hati-hati ya Anataaa.. Jangan lupain kami." Kata salah satu temanku.
"Iyaa, makasih yaa buat 3 tahunnya. Semoga Allah jagain kalian dimanapun dan kapanpun. Maafin Anata juga ya kalo Anata punya salah sama kalian." Kataku. Lalu pamit pulang untuk beberes barang yang akan aku bawa ke Thailand.
Sebenarnya, aku tidak merelakan ini semua. Tapi, aku juga harus menggapai apa yang aku inginkan.
House of Anata
Akhirnya, aku sudah sampai dirumah. Aku pergi menuju lantai dua dimana kamarku berada. Rumah aku juga tidak terlalu besar seperti rumah Gisya. Yang penting, aku bisa melindungi diri dari marabahaya yang terjadi di luar sana.
Sampai dikamar, aku pun membersihkan diri. Pasti kalian tau kan apa yang aku lakukan di kamar mandi? Ya mandilah, hehe.
"Hmm.. Sepertinya aku akan membawa banyak barang untuk ke Thailand. Bismillah insyaallah aku bisa membawanya." Aku pun mengambil barang yang diperlukan dari lemari untuk dimasukkan ke dalam koper besarku dan salah satu tas ranselku.
Tak butuh waktu lama, akhirnya aku pun selesai membereskan barang-barangku. Setelah aku bersiap dengan barangku dan diriku sendiri, sekarang waktunya kita berangkat ke Bandara Internasional Airport Surabaya.
Tok tok tok
"Anata, ini mama sayang. Apa kamu sudah siap?" Ucap Mamaku dari balik pintu kamarku yang masih kukunci.
Aku yang mendengar suara lembut mamaku pun langsung membawa barang-barang yang sudah aku siapkan dan keluar dari kamar juga tak lupa untuk menguncinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Not The Same (On Going)
Teen FictionGadis berumur 17 tahun, yang memilih sekolah lanjutan ke luar negeri salah satunya Negara Gajah Putih. Bertemu dengan dua pria tampan dengan kepercayaan yang berbeda. Shaquilla Anastasya Al-Azhar. Gadis muslim yang telah menghafal 30 Juz Al-Quran me...