#10 How can i love the heartbreak you're the one i love

2.3K 472 252
                                    

Sudah pukul 10:00 dan kedua manusia pelik- Rowoon dan Bangchan- belum juga datang. Bolu kukus yang sebelumnya masih hangat berubah dingin. Jisoo memang sengaja membawanya agar lima manusia pelik bisa memakannya bersama di meja bundar.

Jaehyun, Rose dan Jisoo duduk berpencar. Jisoo masih duduk di kursi meja makan, Rose sedang duduk di ruang tengah dan Jaehyun yang sedang asik menonton siaran ulang bola di televisinya.

"Mereka lagi keasikan nonton bola kali, kayak gua." Ujar Jaehyun bermaksud menenangkan Jisoo dan Rose.

Rose masih sibuk mengecek ponselnya. Seharusnya, lima manusia pelik sudah berkumpul sejam yang lalu. Tetapi Rowoon dan Bangchan belum juga memberikan kabar di grup atau pesan pribadi. Rose mulai resah, mengingat bagaimana ia dan Bangchan bertengkar kemarin. Walaupun masih kesal dengan sahabatnya tersebut, Rose akui bahwa ia harus bertemu dengan Bangchan. Setidaknya agar Rose tau bahwa sahabatnya itu baik-baik aja. Well, siapa juga sih yang baik-baik aja saat tau perempuan yang disukai akan menikah dengan ayahnya sendiri?

"GOLLL!!" Teriak Jaehyun heboh sendiri hingga ia berdiri dan berjingkrak tanpa sadar. Dari ujung ruangan, Jisoo tersenyum dan merekam semuanya dengan kedua bola matanya. Rambutnya Jaehyung tuing tuing, gemes!

"Kaget!!" Teriak Rose kencang. Jaehyun menutup telinganya rapat-rapat. Kenapa tamunya lebih galak dari pemilik rumahnya sih? Seringkali harga diri Jaehyun jatuh karena ini.

Jisoo berjalan menuju kulkas. Rose dan Jaehyun memerhatikan Jisoo dari tempat mereka masing-masing. Rose agak heran dengan Jisoo yang enggak begitu bawel seperti biasa, tetapi Rose urung bertanya karena masih sibuk memikirkan kedua sahabatnya yang belum datang juga.

"Jisoo, gua juga mau." Ujar Jaehyun saat Jisoo mengambil minuman dingin dari kulkas. Buru-buru Jaehyun mengalihkan pandangannya dari Jisoo ketika Jisoo membalikkan tubuh dan melihat ke arahnya. Lantas Jisoo pun berjalan ke arah Jaehyun dan memberikan minuman tersebut tanpa bicara sepatah kata pun.

"Besok-besok jangan kumpul di rumah gua." Ujar Jaehyun setelah meneguk minuman dinginnya.

"Kenapa?" Tanya Rose sambil berjalan mendekati Jisoo dan Jaehyun.

"Gua juga pengen punya pilihan lah, biar enggak dateng kayak Bangchan sama Rowoon."

"JAEHYUN!" Teriak Jisoo dan Rose kompak. Jaehyun memejamkan matanya erat. Perpaduan suara Jisoo dan Rose benar-benar paripurna.

"Jadi maksud lo, lo pengen lima manusia pelik bubar. Gitu?!" Tanya Rose.

"Maksud gua tuh, jangan main-main sama kalimat, kalau enggak dateng lima manusia pelik bubar. Kita bukan anak kecil lagi, persahabatan kita enggak secetek itu." Balas Jaehyun tajam. Lalu Jisoo mengambil remote TV dan mematikan tayangan bola di depan mereka. Jaehyun dan Rose melihat Jisoo keheranan.

"Kok dimatiin sih?" Tanya Jaehyun.

"Mungkin karena lo nonton bola ya, hyun? Otak lo jadi menggelinding kemana-mana juga. Lo enggak lihat sekarang udah jam berapa? Bangchan sama Rowoon belum dateng juga. Emang bener kalau kalimat Rowoon kayak anak kecil, tapi kita udah terlanjur janji untuk semuanya dateng. Kita tuh udah cukup dewasa, dan orang dewasa enggak akan ngelanggar janji." Ujar Jisoo panjang lebar.

Rose tercengang, sedangkan Jaehyun merasa lega, setidaknya Jisoo enggak diam seperti sebelumnya. Akhirnya Jaehyun pun berdiri, mengambil ponselnya yang ia tinggal di atas meja makan untuk menelepon Rowoon.

"Halo." Sapa Rowoon di sebrang sana. Laki-laki bertubuh jangkung itu sedang asik duduk sambil bersiul-siul di cuaca yang cerah.

"Lo dimana?"

Peluk Pelik || Jisoo ft Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang