bimbang

9 3 1
                                    

"Kiaaaaaaa" Kia menoleh mencari sumber suara yang sudah tidak asing terdengar di telinganya. itu pasti Dina, sahabat akrabnya yang selalu berada disisinya.

"Kok bisa sih kamu ditinggal sama Bintang gini??" Lanjut Dina

"Udah deh aku males bahas tentang Bintang. Aku mau pulang ayo antar aku pulang"

Sesampainya dirumah, Kia langsung membanting dirinya ke kasur dengan perasaan kesal. Kia tak habis pikir kenapa Bintang bisa sepanik itu setelah Tasya menelpon. Apa yang telah Tasya bicarakan kepada Bintang, ia begitu penasaran namun Kia memilih untuk tidur dan menenangkan pikirannya.

30 menit berlalu, Kia membuka matanya. Ia melihat ponselnya yang sudah menunjukan pukul 17.00 dan Ia langsung mengecek pesan di ponselnya apakah Bintang mengirim pesan kepadanya. Namun nihil, Bintang sama sekali tidak memberi kabar apapun kepada Kia. Kia benar-benar frustasi, sebenarnya kemana Bintang. Apakah masih bersama Tasya?

**

Di lain sisi Bintang tengah berada di rumah Tasya. Ia habis mengantarkan Tasya dan mampir sebentar.

"Aku pulang ya sya"

"iya udah makasih ya Tang, makasih banget" ujar Tasya yang langsung memeluk Bintang.

Bintang sempat terkejut sebentar, tetapi ia langsung membalas pelukan Tasya. Memusut rambut panjang Tasya dengan lembut dan membuat Tasya begitu nyaman di pelukan Bintang. Tapi Tasya masih ragu dengan perasaan Bintang. Ia tidak tahu apakah Bintang merasakan hal yang sama sepertinya.

Tasya begitu sangat menyukai Bintang. Ia bahkan rela melakukan apa saja agar ia terus bersama Bintang. Bahkan tak sering ia juga selalu memanfaatkankan kebaikan Bintang dan berharap Bintang hanya perhatian terhadapnya. Namun, ia tau itu semua pasti sulit untuk di dapatkan. Ia tau persis bahwa Bintang selalu baik kesemua orang, ia juga tau bahwa sekarang Bintang membalas pelukannya hanya merasa kasihan terhadap dirinya.

"Yasudah sya aku pulang dulu. Kalau ada apa  apa kabarin aku secepatnya."

Tasya mengangguk tersenyum dan melihat Bintang yang sudah jauh bersama motornya. Ada sedikit rasa bersalah di hati Tasya. Ia selalu melibatkan Bintang ketika sang ayah kembali gila dan memukuli nya habis-habisan. Tapi Tasya tidak tau apa lagi yang ia harus lakukan selain menelpon Bintang, hanya Bintanglah satu satunya yang selalu melindungi dirinya selama ini.

Dijalan, Bintang memikirkan Kia. Ia baru sadar bahwa ia meninggalkan Kia sendirian di toko buku. Bintang ingin sekali menghubungi Kia tetapi ponselnya mati karena habis batrai alhasil ia mendatangi toko buku dan melihat bahwa Kia sepertinya sudah pulang kerumahnya. Akhirnya Bintang memilih untuk kerumah Kia.

tok tok tok...

Kia terkejut mendengar ketukan pintu. Siapa yang datang sesore ini? Jika itu orang tuanya itu tidak mungkin, dikarenakan orang tuanya sedang keluar kota.

"Bintang." Kia terkejut melihat lelaki yang ia cintai berdiri di depan pintu. Ada rasa bahagia di hati Kia karena ia sedari tadi menunggu kabar dari Bintang.

"Ada apa?" Tanya Kia bingung.

"Aku minta maaf Kia, aku tadi ninggalin kamu sendirian tanpa sadar."

Kia hanya diam dan menatap Bintang. Lalu ia ingin menutup pintu tapi Bintang langsung menghalangi Kia.

"Ki aku minta maaf banget, aku betul betul khawatir sama Tasya. Kamu tau kan Tasya itu.."

"Iya aku tau, Tasya itu orang yang penting dalam hidup kamu kan Tang. Aku tau kok, udah ya sekarang kamu pulang." Tegas Kia.

"Enggak mau, aku mau masuk"

Bintang langsung masuk kerumah Kia tanpa memperdulikan Kia yang sudah menatapnya dengan tajam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BintangKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang