Baik itu kewajiban.

15 5 0
                                    

Kia, tunggu sebentar. Aku akan kembali 5 menit lagi.

Bintang langsung mengirim pesan tersebut ke Kia. Namun tidak ada balasan sama sekali. Akhirnya ia menaruh tas nya dan langsung turun ke bawah untuk membuka selokan yang ditutupi dengan besi.

Kalian pasti bisa menebak apa yang sedang Bintang lakukan sekarang.
Bintang tengah berusaha mencoba menolong seeokor kucing dewasa yang terjebak di sela-sela pagar selokan.

Saat itu, Bintang memang ada urusan mendadak. Ia tiba-tiba di panggil oleh pak Udin, guru matematika. Tapi belum sampai ketempat tujuan, Bintang mendengar rintihan seeokor kucing dan mencoba mencari.

Saat Bintang tengah asik mencari, akhirnya sumber suara itupun ditemukan dan ternyata seekor kucing dewasa berada di selokan dengan posisi kepala terjepit.

Karena Bintang memegang prinsip berbuat baik adalah kewajiban. Alhasil Bintang berusaha menolong kucing tersebut bersama orang-orang terdekat yang ada disana.

"Aku baru ingat kirimin pesan ke kamu hahaha aku bilang 5 menit bakal balik. Eh ternyata 1 jam lebih hahaha"

Kia menatap Bintang kesal, namun Bintang hanya tertawa geli melihat ekspresi Kia.

"Bintang, enggak lucu ya"

"Ya ampun Kia, iyaiya maaf. Kamu tau kan aku orangnya gimana, prinsip hidup aku apa."  Ujar Bintang mencoba memohon kepada Kia agar memaafkannya tetapi dengan caranya sendiri.

"Aku tau, tapi kenapa enggak kasih tau dulu. Kalau gitu kan aku bisa langsung pulang."

"Ya sengaja nggak kasih tau, biar kamu enggak pulang deluan."

Mata Kia melotot tajam ke arah Bintang.

"Heheh, biar enggak batal ke toko bukunya. Aku nggak mau pergi sendirian, lagian cuman pergi sama kamu doang yang cocok"

Lagi-lagi Bintang membuat Kia terdiam. Saat itu ia benar-benar tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya ketika Bintang berbicara seperti tadi.

Bintang memang pandai merayu Kia saat Kia sedang ngambek dengannya.

"Cie senyum haha, nggak marah lagi kan artinya?"

"Aku nggak bisa marah lama-lama sama kamu, huh" Kia berdengus kesal.

"Eh ngomong-ngomong ya tadi waktu mau nolongin si kucing, aku bingung minta bantuan ke siapa. Karena aku enggak bisa bantu kucing sendirian"

"Terus gimana?" Tanya Kia, penasaran.

"Aku ceritain sambil di jalan, sekarang naik dulu ke motor"

Kia menuruti perintah Bintang.

"Terus, aku ngeliat 2 orang lagi asik pacaran tuh. Yaudah aku panggil aja dan minta bantuan ke mereka. Dari pada pacaran mulu, mending ngelakuin hal yang berguna. Mukanya sempat di tekuk gitu, hahaha."

"Bintang jail banget sih"

Obrolan mereka masih berlanjut sambil menikmati deruhan angin.
Kebetulan dari sekolah sampai ke toko buku itu lumayan lama, ada 20 menitan kalau Bintang mau motor laju, bisa juga 30 menitan kalau Bintang bawa motor pelan.

"Kamu tau nggak Ki, waktu udah selesai tolongin si kucing, respon kucingnya gimana?"

"Emangnya gimana?"

"Langsung kabur aja Ki. Astaga, bilang terimakasih aja enggak. Emang ya kucing sekarang nggak ada akhlak."

"Hahahaha ngaco kamu mah, kucing emang nggak ada akhlak kali"

"Yee, jangan salah kamu. Kucing bude aku aja punya akhlak yang bener. Makan baca doa, rajin shalat, rajin ngaji."

Kia menatap Bintang, seakan tatapannya menunjukan bahwa ia percaya dengan apa yang Bintang katakan.

BintangKuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang