Jisung melangkah dengan malas menuju halte bus dekat kampusnya. Siang ini cukup terik sehingga menguras banyak energinya.
Saat sampai di halte bus jisung langsung mendudukkan dirinya di salah satu bangku. Matanya nampak sayu seperti benar benar kelelahan.
"hei apa kau baik baik saja?" tanya seseorang dengan wajah khawatir.
"kau terlihat seperti orang sakit" lanjutnya.
'siapa?' heran jisung berusaha menatap orang yang berbicara dengannya.
"lu? Bidadari?" ceplos jisung saat menatap orang yang mengajaknya berbicara.
Namun raut wajah tidak suka yang jisung dapatkan sebagai jawaban.
"papaaa bidadari itu apaaa?" tanya seorang bocah di gendongan pria manis itu.
"jangan di dengerin sayang" jawab sang papa.
"eh papa? Bukan mama?" heran jisung.
Pria manis itu menahan amarahnya mendengar ucapan jisung. Untung saja ada anaknya itu di sini jika tidak habis sudah nasib jisung.
"papaaaa busnya sudah datangg ayo cepat rui kangen mamaa" ujar bocah yang di gendongan pria manis itu.
"iya sayang sabar" pria manis itu kelihatan kewalahan menghadapi anaknya sendiri.
"rui kamu papa pangku aja ya" ujar pria itu ketika melihat bus yang lumayan padat.
"iya papaa" anak manis itu langsung menurut begitu saja.
Jisung menatap pria mungil itu diam diam. Lalu duduk di sampingnya.
"hai hehehe" ujar jisung. Namun pria itu hanya menatap jisung malas.
"halo paman" jawab anak kecil itu menjawab sapaan jisung.
"wahh Pinternyaa nama kamu siapa?" tanya jisung.
"nama aku rui" jawab anak bernama rui itu.
"halo rui nama hyung jisung" ujar jisung yang hendak menjabat tangan rui.
"jangan ntar kamu kena corona" ujar pria manis itu kepada anaknya.
"ihhhh papaa kata mama ga boleh ngomong jahat" tegur rui.
"rui nama papa kamu siapa?" tanya jisung yang tidak memperdulikan ucapan pedas pria manis itu.
"papa nya rui namanya Chenle tapi mama biasanya panggil lele hihi lucu kann" jawab rui sambil tertawa lucu.
Jisung menatap chenle yang memasang wajah ketus.
"iya Lucu kaya orangnya" jawab jisung.
"maaf boleh menyingkir sedikit ini halte tujuan kami" ujar Chenle ketika bus baru saja berhenti.
"a-ah iya gue juga turun di sini" jawab jisung dengan gugup lalu turun dari bus.
'sial suaranya bagus banget'
Dengan langkah cepat dia memasuki cafe yang terletak tak jauh dari halte bus itu. Jisung rencananya mau pamer ke hyungnya kalau dia jumpa cowok manis.
"nana hyungggg" panggil jisung pada jaemin yang sibuk melayani pelanggan di cafe.
"aduh icung tunggu dulu ya kamu sama jeno aja dulu" jawab jaemin sambil menunjuk jeno yang duduk di salah satu kursi di cafe.
Cafe itu memang milik pacar hyung nya. Jadi terkadang jisung suka bersikap seenaknya.
"oi adeknya taeyong ngapain lu di sini pulang sana ntar taeyong hyung nyariin" ujar jeno dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boo //chensung//✔️
FanfictionJisung emang beda sama temen temennya. Kalau temen temennya suka janda bohay, kalau jisung sukanya duda manis. Apa lagi yang kaya chenle "mba winter mantan lakiknya buat gue ya" "ambil aja gpp gue dukung lu" . . . Slow update Chenle uke Jisung...