kamu pernah merasakan yang namanya benar benar pulang ke rumah?dimana kamu bisa bercerita, menangis, mengeluh bahkan bahagia bisa kamu rasakan saat ada di sampingnya. rumah yang selalu akan dirindukan, yang hangatnya akan selalu dirindukan.
dia rumah saya, tempat saya pulang.
tempat saya mengeluh, dan menangis. karna sebagai seorang laki laki, tidak mungkin kita menangis disembarang orang. tapi di dekatnya, saya selalu merasa ingin menghabiskan waktu dengan bercerita segala nya, tentang saya.
seanna gak begitu cantik, jerawat masih sering tumbuh di pipi, dagu, dan pelipisnya. dan rambutnya hitam, dan sulit untuk diatur karna suka kusut. ia suka menguncir rambutnya dengan ikat rambut dibawah kepala, sederhana kan?
jadi yang mengira ia adalah perempuan cantik jelita yang fotonya suka terpampang di internet, atau gadis gadis cantik tapi kurang menonjol, tidak ia biasa saja, hanya mau terlihat biasa saja.
tidak memiliki wajah cantik, setidaknya sikapnya begitu cantik.
ia selalu tersenyum, seanna yang selalu memandang dunia dengan sisi positifnya, sampai ia bertemu dengan saya, semesta nya.
bahkan ia menerima sikap saya yang terbilang geradakan, berantakan, dan sulit untuk diatur. ia ubah saya perlahan, dengan tangan kasarnya, ia mencoba untuk menjadi tempat berpulang meskipun saya tahu itu sulit.
karna seanna awalnya tidak berniat seperti itu.
ia menemani saya, walaupun terkadang saya sulit untuk menerima kehadiran nya, ia tidak pernah meminta apapun, tapi jika ia ingin sesuatu, hal itu pasti berhubungan dengan saya. seanna tidak pernah meminta sesuatu untuk kebahagiaan dirinya sendiri.
kadang saya juga sering bertanya, diantara miliaran manusia, kenapa seanna harus ditakdirkan bertemu dan berakhir dengan saya?
saya tidak bisa memberi ia bahagia, sama yang seperti ia selalu beri pada saya. saya selalu takut pada apapun, sampai pintu hati saya tertutup cukup lama, dan saat seanna hadir, saya mencoba secara perlahan.
tapi, saat saya berusaha untuk memberi semuanya, semua yang saya punya, semua yang saya genggam sendirian, semua hal yang setidaknya bisa membuat ia tetap disini, justru ia pergi.
bagaimana pun cara perginya, perpisahan memang selalu menyakitkan.
entah yang saya rindukan itu manusianya atau kenangan nya, nyatanya saya hanya takut kembali merasakan kesepian. saya kembali sendiri, kembali tenggelam dalam ruang gelap yang saya buat sendiri.
seanna juga kesepian, bahkan di hari terakhir nya, yang melihat ia hanya saya. yang memeluk dan memberinya sebuah kata selamat tinggal juga hanya saya. yang ia minta untuk bahagia, hanya saya.
hanya saya.
saya manusia terakhir yang berbicara dengan perempuan kurus itu, tangan nya dingin bukan main, suaranya hanya samaran, seolah setiap kata yang ia ucapkan adalah sebuah beban yang harus ia keluarkan dari dalam tubuhnya sesegera mungkin.
"sea bahagia karna ada Jisung disini, sekarang."
awalnya, saya kira ia hanya ingin membuat saya kembali jatuh dalam pesona seorang seanna. tapi nyatanya, ia benar benar bahagia memiliki manusia seperti saya.
ia mencoba untuk membuat saya bersyukur telah dilahirkan ke dunia. saya bahagia melihat ia bahagia, saya senang melihat ia tersenyum walaupun itu yang terakhir kali.
ia rumah yang akan saya selalu rindukan. yang akan selalu saya ceritakan pada setiap manusia baru yang saya temui nantinya, bahkan pada anak cucu saya di masa depan nanti.
tentang bagaimana seseorang dipertemukan dengan manusia berhati baik, yang tujuan hidupnya adalah membuat manusia lain bahagia. ia bukan seorang malaikat, ia hanya manusia biasa, makhluk yang akan kembali pada Tuhan.
dan akan saya ceritakan juga bagaimana ia memberi bahagia dalam arti lain.
bahagia yang terbagi menjadi banyak hal. berbagai arti, yang rasanya manusia suka lupakan. ia benar benar sebuah keajaiban yang tidak akan dilahirkan kembali.
bahagia.
bersyukur.
semangat.
harapan.
pelukan.
segalanya tentangmu itu menarik. dan saya begitu bahagia pernah bertemu dengan manusia baik layaknya kamu, layaknya seanna. jika nantinya, setelah kamu tidak lagi menjadi rumah bagi saya..
yang pertama itu hanya kamu
nantinya, mungkin saya akan berdamai dengan masa lalu, mencoba untuk melupakan bagaimana rasanya menggenggam tangan dingin itu, tapi jatuh cinta pertama, tidak akan dilupakan.
kenangan nya, akan terus selalu mau di ulang kembali.
•••
" kamu ilusi yang nyata , saya berimajinasi jika manusia yang saya peluk hari ini dan esok , itu kamu. "( jrec : j ' recording )
KAMU SEDANG MEMBACA
j record, jisung
Fanfictionshe died, but he still love her. - Since, 2020 Original Written by Hawkscastle.