Malang, tahun itu.
Manusia hidup digambarkan dalam bagai hal, juga berbagai macam jenis. Beberapa manusia hidup sebagai dirinya sendiri, sebagian hidup dalam kepalsuan dan setengah nya benar benar menikmati apa yang disebut oleh kehidupan yang diberkati. Berbagai jenis cara bertahan hidup di semesta, hingga bertanya tanya apa ada cara yang lebih menyenangkan?
Hari itu, pria jakung dengan rambut hitam legam, bertanya pada kekasihnya yang sedang melukis disebuah kanvas berukuran sedang. Dengan cat warna yang seperti menggambarkan warna hidupnya. Putih, abu, dan hitam.
"Sea , tujuan hidupmu apa sih ?"
Gadisnya tersenyum dengan teduh, rambut hitamnya terbang ditiup oleh angin yang berhembus pelan, hingga gadis itu menoleh, menatap kekasihnya yang amat ia sayangi.
"bahagia".
Begitu jawabnya. Yang terpikir di otak sang pria awalnya kata bahagia yang terucap itu hanyalah sebuah lelucon biasa. Yang suka sekali keduanya ucapkan ketika kehabisan topik pembicaraan. Pria itu tertawa kecil, memandang lukisan yang dibuat oleh kekasihnya sedari tadi.
Warna hitam, abu, dan putih yang disatukan di atas kanvas memang tampak biasa saja, tapi entah kenapa, dirinya merasakan sesuatu yang tidak akan ia kira. Tapi ia coba hiraukan hal itu, melihat objek ciptaan tuhan yang sepertinya jauh lebih menarik dari kanvas.
Seanna.
Gimana cara menjelaskan perempuan yang sedang duduk dengan gaun selutut itu? entah. Dia adalah sebuah keajaiban dunia yang mungkin tidak akan lahir dua kali. Bagai diciptakan dalam gambar, Seanna hidup hanya untuk mencari kebahagiaan dan memberi kebahagiaan.
sesederhana itu, namun begitu memukau. bagai kopi di pagi hari, dan teh dikala senja. Seanna, kamu terbuat dari apa sebenarnya? kenapa pria yang sedang menatapmu ini hanya bisa melihat tanpa bisa menyentuh?
ingin rasanya memeluk, namun apa ada. berdiri mengangumi dirimu yang sedang melukis, melihat mu yang sedang memutar radio. sederhana. bagaimana kamu bisa menjadi semenarik itu?
pria ini sering bertanya pada dunia nya yang terasa fana, apa ada perempuan yang jauh lebih memukau dari ibu dan seanna? padahal, dari berbagai kisah cinta yang pernah pria itu dengar, pria lain bisa mencintai lebih dari dua wanita, tapi sepertinya dia kelainan.
dikala matahari sudah tidak ada dipuncak nya, dan lampu jalan sudah saling menyala. seanna berbicara, ya dirinya memang hanya menjelaskan abu abu di hidupnya, tapi di hidup orang lain, seanna menjelaskan tentang bagaimana cara mengakhiri hari dengan sebuah warna baru di setiap minggunya.
"apa cara bahagia mu?"
senyum simpul muncul kala itu, semakin teduh pula hati sang pria yang menatapnya. jika bidadari bisa memberikan apapun, bahkan kecantikan dan dirinya sekalipun, yang digambarkan seanna dalam kanvasnya mungkin hanya tentang kebahagiaan dirinya dan orang orang yang mencintai gadis itu.
"ada banyak cara bahagia."
ya. kamu.
kamu alasan pria ini masih diam terduduk di kursinya tanpa mau bergerak sedikit pun, tanpa mau berkedip sedetikpun. rasanya begitu sayang untuk dilewatkan, setiap jarum jam berputar, ketika melihat seanna masih duduk di sana dengan kuas sedang nya, itu menjelaskan arti bahagia duniawi yang sebenarnya.
jika pria yang sedang menatapmu ini bisa melukis sama seperti mu, maka kanvas dan kertasnya hanya akan tergambar wajahmu, cara bahagia mu , dan segalanya tentangmu. tapi sayangnya, pria ini bisa apa?
keping demi keping kaca dicoba untuk dirakit kembali, namun retakan itu masih terus ada tanpa niatan mau menghilang, sama halnya dengan ketika melihat dirimu tidak lagi di sana. rasanya sakit, pahit, dan nyelekit. gimana menjalani hari tanpamu nantinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
j record, jisung
Fanfictionshe died, but he still love her. - Since, 2020 Original Written by Hawkscastle.