dulu saya sering diledeki, karna saya bergantung pada seseorang. yang mungkin akan membuat orang yang melihatnya merasa jika saya hanya sebuah beban. tapi jika saya dan dia sama sama bahagia dengan hati yang berseri, pemikiran dan perkataan orang lain hanya sebuah omong kosong.sering disalahkan karna terlalu bodoh. tidak pandai dengan melupakan dan ditinggalkan.
saya tahu, kehidupan itu sistem nya begini: berada di samping seseorang untuk selamanya itu mustahil, dan kehilangan seseorang untuk selamanya itu mungkin. saya sering menemukan kutipan itu di setiap film romantis yang saya saksikan.
meminta jika dirinya harus ada di samping saya untuk selamanya.
dan tuhan marah pada hamba nya yang jauh mencintai ciptaan nya. ia diambil dengan senang hati dan memberi luka yang tidak bisa saya sebuhkan bahkan orang baru pun tidak ada yang berhasil.
rasanya seperti mendung sepanjang minggu, berjam jam saya disana bersama gundukan tanah yang hening. melakukan hal yang sebenarnya tidak berguna sama sekali, ia tidak akan kembali atau lahir dua kali.
semuanya hancur kala itu, tidak ada lagi suara tawa kita berdua di sofa tv, atau film romantis yang berakhir bahagia yang ditayangkan, boneka yang biasa ia peluk untuk menyembunyikan wajah merahnya tergeletak di lantai.
semua orang berdatangan.
saya sadar, jika semua nya palsu. tidak ada yang benar benar menangis untuk matahari yang kini tidak akan bersinar kembali.
padahal ia baik, tutur kata nya pun bagus, fisiknya memang kurus, jauh dari kata langsing, rambutnya hitam dan terkadang rontok. tapi di zaman kini, penampilan adalah segalanya.
sudah satu tahun berlalu. sejak kala itu.
saya terus menulis tulisan yang sama, mengungkit kisah yang lagi lagi sama, pembahasan yang hanya berputar pada satu topik ini, adalah kejadian yang tidak akan saya lupakan biarpun saya harus lupa.
bukan di obati, tapi ditimbun.
namanya, gunung luka.
saya minta selamanya untuk bahagia, saat kecil juga ibu selalu bilang untuk terus bahagia. tapi putramu ini mengalami patah hati level tinggi. yang bahkan ibu saja tidak bisa obati dengan nasihat.
ini terakhir kalinya.
saya mau lepas dari segalanya, walau saat saya mengetik ini, jemari saya gemetar bukan main, air mata saya jatuh entah untuk yang ke berapa kali. sakit banget bro.
malam, dan saya berdoa. untuk menemukan satu perempuan yang jauh berbeda darinya namun tetap tulus mencintai saya seperti yang ia lakukan dulu.
saya harap juga bayangan nya tidak lagi memeluk saya dari belakang, atau perempuan itu mengajak saya ketempat yang sama. maaf, saya suka flashback orangnya. apalagi senyum mu mungkin bisa selebar samudera.
saya cukup lemah untuk hal itu..
Selesai.
•••
Jisung, Park.
( 1st cast, 19th )Seanna
( 2st cast, 17th)
KAMU SEDANG MEMBACA
j record, jisung
Fanfictionshe died, but he still love her. - Since, 2020 Original Written by Hawkscastle.