Bodoh

4.8K 780 35
                                    





Rencana gagal.

Junkyu dan Jeongwoo tidak bisa melakukan hal yang sudah mereka rencanakan sejak awal.

Pegawai yang seharusnya mendapatkan shift malam ini tidak bisa datang, dan dengan terpaksa Junkyu lah yang harus menggantikan nya.

Pun juga Jeongwoo, Pemuda bermarga Park  itu juga tidak bisa menunggu Junkyu seperti yang sudah dia rencanakan.

Nenek Jeongwoo harus di larikan ke rumah sakit, sakit jantungnya tiba-tiba kambuh. Membuat Jeongwoo kelimpungan panik, menyusul sang Nenek hingga dengan sangat menyesal Jeongwoo harus menunda dahulu rencana senang-senang mereka.

Junkyu mengerti, dan tak mempermasalahkan hal tersebut. Masih ada lain waktu. Toh dia pasti akan selesai dengan pekerjaannya sampai tengah malam mungkin (?).

Hari ini akhir pekan, biasanya kafe akan kedatangan cukup ramai pengunjungnya.

Dan benar saja, Junkyu begitu kewalahan melayani para pengunjung seorang diri.

Beruntung, pemilik kafe ikut turun tangan membantunya , ya setidaknya pekerjaannya menjadi  sedikit lebih ringan.

Tepat pukul 12:00 , kafe di tutup.

Junkyu menarik nafas lelah, dengan langkah gontai Junkyu berjalan menyusuri jalan setapak seorang diri.

Junkyu menarik nafas lelah, dengan langkah gontai Junkyu berjalan menyusuri jalan setapak seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh otot tubuhnya terasa begitu kaku, pegal.
Junkyu berhenti sejenak dan duduk di sebuah bangku panjang di bawah pohon bunga sakura .

Duduk lesu, sembari mendongak menatap langit malam yang berbintang.

"Aku merindukanmu_"Lirihnya sendu.




.....

"Lain kali jangan mau menerima shift malam! lihat! Wajahmu pucat"

"Aku baik-baik saja Haru~ya.."

"Baik-baik saja apanya? kau hampir tumbang di tengah jalan, untung saja aku ber-inisiatif datang untuk melihat kekasihku"

Junkyu terkekeh.

"Terimakasih"

"Untuk?"

"Karna sudah ber-inisiatif datang untuk melihatku"

Junkyu tersenyum tulus, dengan kedua tangan Haruto Junkyu genggaman erat-erat.

"Pokoknya jangan menerima Shift malam lagi, aku tidak mau tau!
Aku sudah berbaik hati ya! Untuk mengizinkan mu bekerja paruh waktu di kafe itu!

Shift siang sampai jam 07:00 itu sudah cukup.TITIK!"

"Tapi_"

"Tidak ada tapi-tapian!"

Junkyu menghela nafasnya, mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.

"Baik-baik lah ...kau memang Tuan Watanabe-"

Haruto tersenyum puas. Tangnanya ter-ulur untuk mengusap Surai sang kekasih gemas.

Setelahnya kembali berjongkok, untuk menggendong Kekasihnya yang kelelahan.






.....

Tempat yang sama.

Malam berbintang yang sama.

Hanya saja hari ini dia sendirian.

Tidak akan ada Tuan Watanabe lagi yang akan mengomelinya di sepanjang jalan.

Tidak akan ada Watanabe Haruto lagi yang akan memijat kakinya yang pegal , akibat dia gunakan berdiri dan berlarian untuk melayani para pengunjung kafe sampai berjam-jam.

Tidak akan ada lagi Haruto yang dapat dia pinjami punggungnya untuk dia naiki lagi.

Tes...

Tes...

Tes...

Tiga air mata Junkyu menetes tanpa sempat dapat Junkyu cegah.

Kenangan itu...

Mengapa nampak begitu nyata dan tulus?

Mengapa? _jika benar itu hanyalah permainan belakang Haruto, untuk membuatnya jatuh cinta semakin dalam____ Mengapa?

Semua nampak begitu nyata?

Hati kecilnya berkata lain.

Hatinya dapat merasakan ketulusan di setiap tindakan, perhatian dan Tatapan lembut di matanya.

Jika benar semua itu di lakukan Haruto hanya untuk memperdaya dirinya____

Tetapi mengapa!? Semuanya nampak begitu alami ?, tulus hingga membuat hatinya bergetar merasakan kasih sayang dan cintanya yang begitu besar?

Ataukah?...

Itu karna dirinya yang terlalu naif? menganggap semua perhatian yang Haruto berikan kepadanya ___

Bodoh!

"Kau bodoh Kim Junkyu! Bodoh!
Siapa dirimu ini?

Apa kau ini orang kaya?

Tidak!

Kau hanya'lah orang bodoh yang miskin-
Seharusnya kau bisa mengontrol hatimu, tak seharusnya orang seperti mu berani menyimpan perasaan kepada Haruto yang sempurna itu-"

"Kim Junkyu! Kau menyedihkan-

Sangat menyedihkan"

Junkyu tertawa parau,

Beranjak dengan tarikan nafas panjang.

Junkyu melanjutkan langkahnya menuju ke Apartement minimalisnya.


Jika ada kata-kata yang salah ataupun kurang tepat, tolong di kasih tau ya🙏

Dan terimakasih atas dukungan kalian untuk cerita ini ༎ຶ‿༎ຶ

Semoga cerita ini dapat menghibur Kalian
(づ ̄ ³ ̄)づ

Of SHIT ‼️|| HaruKyu|| ver☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang