Yuhuuu saya update nih..
Yeeyyy..seneng gak kalian?
Untuk bab ini saya kasih kalian gula-gula dulu deh..sebelum nanti saya suruh kalian nelen biji kedongdong secara paksa.
Hahaha...🤣
Selamat membaca 😍
***
Keduanya saling melempar senyum.Memandang,mengagumi satu sama lain.Ungkapan cinta terlihat begitu jelas dari keduanya.
"Selamat hari pernikahan sayang," bisik Jaka lembut,seraya memberikan sebuah buket bunga kesukaan sang istri.
"Terima kasih,selamat hari pernikahan juga,"balas Dian serak karena menahan haru.Ia pikir Jaka tidak mengingatnya,sebab akhir-akhir ini waktu berkumpul mereka tidak terlalu intens.
Balkon kamar menjadi tempat yang Jaka pilih untuk merayakan hari jadi mereka.Dengan satu sofa yang dapat menampung dua orang itu di tutupi oleh sehelai kain lebar,juga ada satu meja kecil di hiasi satu kotak kaca yang di dalamnya terdapat tiga buah lilin dengan ukuran yang berbeda.
Sedangkan untuk dinding diberi sentuhan berupa lampu hias,dan untuk pagar balkon di penuhi dengan karangan bunga.
"Ini semua kamu yang buat,?"tanya Dian yang di balas anggukan kecil oleh Jaka sebagai jawaban.
Tiga belas tahun sudah mereka mengarungi bahtera rumah tangga.Berawal dari tugas kuliah yang mengharuskan mereka satu kelompok,berlanjut menjadi teman dekat,sampai benih cinta antar keduanya mulai tumbuh.
"Aku suka sama kamu Di... kamu mau gak jadi pacar ku,?" tanya Jaka menahan gugup.
Pasalnya cukup banyak lelaki yang mendekati Dian kala itu,tapi entah kenapa selalu berakhir dengan penolakan.Jika dirinya bernasib sama seperti mereka,maka Jaka harus menerima kenyataan,apabila pertemanannya dengan Dian tidak akan sama seperti sebelumnya.
"Aku... aku mau," jawab Dian malu-malu.
Senyum Jaka terlihat semakin lebar,tatkala mengingat masa-masa menggemaskan itu.
"Aku sudah siapkan makan malam buat kita," beritahu Jaka,seraya membimbing sang istri untuk duduk.
Tetapi Dian terdiam sesaat,ketika melihat makanan yang Jaka siapkan.
"Mi instan,?"tanya Dian memastikan jika penglihatannya tidaklah salah.
Mendengar pertanyaan ragu sang istri,Jaka langsung menggaruk tengkuk yang tidak gatal.Lalu menjawab,"Sebenarnya tadi aku udah coba masak makanan kesukaan kamu,tapi nasib mereka ternyata kurang beruntung."Jaka mengedikkan bahu.
"Maaf ya,"sesal Jaka.
"Gak papa kok,udah lama juga gak makan mi instan,"terang Dian mencoba menenangkan sang suami.
"Aku pikir kamu lupa loh Mas,sama hari ini."
"Mas gak lupa sayang,tapi emang Mas lagi banyak kerjaan aja,jadi kesannya gak terlalu mikirin,"ungkap Jaka menjelaskan.
"Aku sebenarnya udah ajuin cuti buat dua hari ke depan,mau ngajak Mas jalan."
"Emang mau jalan kemana,?"
"Yang dekat aja,Bandung mungkin,?" tanya Dian balik.
Jaka tidak langsung menjawab,dia menyuapkan mie dulu,lalu mengunyahnya dengan tenang.Dan hal itu membuat Dian jadi harap-harap cemas.
"Bandung ya... oke lah,langsung berangkat besok?"
"Kamu gak kerja?"
"Enggak,aku juga ngajuin cuti,tiga hari malahan,"jelas Jaka melihat sang istri sambil tersenyum.
Mendengar hal itu,sontak membuat Dian senang dan langsung memeluk suaminya.Sedangkan Jaka hanya tertawa kecil sambil mencium puncak kepala Dian.
Jaka tidak pernah menyesal karena telah memilih Dian sebagai pendamping hidup,walaupun sampai sekarang kehadiran anak tak kunjung hadir di tengah-tengah mereka.
Dua hari itu mereka manfaatkan sebaik mungkin,bukan hanya untuk sekedar jalan-jalan melihat pemandangan,atau mencoba berbagai makanan,tapi juga mencoba menjalin komunikasi yang berkualistas untuk mempererat hubungan mereka ke depannya.
***
Aduuh sedikit ya ceritanya?
Mau yang lebih panjang untuk bab selanjutnya?
Kalau iya..kalian bisa kasih aku semangat dengan memberikan vote ⭐⭐ dan juga komen 💬
Jangan jadi seperti hantu...👻
Ada tapi tak nampak
Tetap perhatikan kesopanan ketika berkomentar ya sayang... gak susah kok... kalian pasti bisa 😇
Ya udah... segitu aja dulu cerita buat kalian hari ini.
Follow ig : niolcis
Facebook : niolcisBabayyyy
Salam hangat,
Niolcis.
KAMU SEDANG MEMBACA
EJAAN
ChickLitMenikahi pria beristri bukanlah keinginan Embun.Apalagi tujuan dari pernikahan ini adalah anak.Sedangkan tiga bulan setelah pernikahannya dengan Jaka berlangsung,sang istri pertama,Dian dinyatakan positif hamil.Mengetahui hal tersebut,hidup Embun se...