Abimana baru aja memakirkan motornya di parkiran studio tempat Chandra bekerja waktu sebuah pesan masuk ke aplikasi chat-nya
Cowok itu mengeceknya sebentar dari pop-up notifikasi, nggak langsung membalasnya karena sekarang dia lagi jalan. Iya. Abimana nggak suka mainan handphone sambil jalan.
"Eh, Bin." Sapa Chandra waktu melihat sosok adiknya yang baru tiba. Cowok itu kemudian kembali fokus ke alat-alat kerjanya. Membiarkan Abimana yang memilih duduk di sofa yang ada di belakangnya.
Setelah duduk, Abimana baru mulai memainkan ponselnya, melihat pesan yang tadi dia abaikan.
+62 890 xxx xxx
Halo, Saka!
Salam kenal, gue Firman, Fisikom 2017Tangannya bergerak membalas 'kenapa?', nggak lama sebuah notifikasi masuk lagi.
Kalo nggak keberatan, gue mau ngajak lo ngobrol besok pas makan siang di kantin, gimana?
Kini cowok itu membalas 'mau ngapain?'
Firman dengan cepat mengirimkan pesan lagi.
Gue jelasin besok, bisa?
Oke. Kelas gue kelar jam 1, nanti gue kabarin lagi.
Oke siap, Ka. Sampe ketemu besok..
Setelah menerima pesan itu, Abimana meletakkan ponselnya di meja yang ada di hadapannya. Kemudian bangkit dan berjalan mendekati sang kakak. Dia menarik kursi yang ada di sana supaya bisa melihat dengan jelas apa yang lagi kakaknya kerjain.
"Coba lo dengerin." Chandra menekan salah satu tombol membuat sebuah alunan melodi terdengar. Halus, lembut, dan menenangkan, beda dengan instrumen yang biasanya Chandra buat.
"Ini buat lagu galau?" Tanya Abimana sewaktu instrumen itu berhenti. Chandra kelihatan mikir, "sejujurnya gue belum tau mau dikasih lirik apa."
Pandangannya masih fokus ke laptop di hadapannya, "emang kenapa?"
"Nggak papa, kayak sakit hati aja gitu dengernya."
Chandra tertawa, "yaudah lo bikinin lirik aja. Nanti ini lagu gue kasih buat lo." Tujuan awalnya memberi dengar musik yang baru dia buat ini emang buat Abimana. Dia tau kalo adiknya itu suka menulis lirik, waktu secara nggak sengaja ngebaca buku diary yang ada di atas meja makan. Chandra pikir awalnya itu buku tugas adik perempuannya, tapi begitu dia buka, buku itu berisi berbagai macam lirik lagu. Dan betapa terkejutnya dia waktu melihat tanda tangan Abimana ada di setiap akhir tulisan.
Dari situ, Chandra berniat memberikannya instrumen buat nanti Abimana garap. Biar adiknya itu punya lagu sendiri, nggak cuma cover cover doang.
Abimana ragu, tapi nggak menutupi senyum di wajahnya. Chandra yang melihat itu paham, "besok ke sini bawa lirik oke, kita rekaman."
"Besok banget?"
Chandra mengangguk.
"Gue aja belom nulis apa-apa."
Lagi lagi Chandra tertawa, membuat matanya menyipit, tangannya terulur ke pundak sang adik, "kan tinggal pilih yang ada di diary. Kayaknya yang judulnya 'aku mimpimu' cocok deh."
Wajah Abimana memerah seketika, apa-apaan. Itu lirik lagu pertama yang dia buat, super duper cringe karena bercerita tentang seseorang yang lagi menemani pasangannya mengejar cita-cita. Tapi dalam setiap perjalannya selalu ada penghalang, sampai akhirnya dia membantu menyadarkan pasangannya itu kalau apa yang dia cari bisa jadi ada di dekatnya saat ini, yaitu aku, mimpimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abimana /Seo Changbin/
Fanfiction"Sayang banget Abimana, ternyata lo penakut." . . . [Spin Off -Karena Dia Hanan-]