O.4

180 44 0
                                    

"Permisi!!" Teriak Felix di depan pagar rumah tetangganya. Ia juga berkali kali memencet bel yang ada di dekat pagar.

Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya membuka pintu utama dan langsung menghampiri Felix, "Cari siapa ya, Lix?"

"Cari siapa lagi? Cari Han Jisung lah tan" Kata Felix.

"Han Jisung?" Tanya wanita itu sambil menatap Felix bingung.

"Iya Jisung anak tante. Kan biasanya Felix ngajak Jisung berangkat bareng pagi pagi begini" Jawab Felix yang juga ikut sedikit bingung.

"Tapikan tante ngga pernah punya anak namanya Jisung? Jangankan Jisung, tante punya anak aja ngga. Masa kamu lupa, Lix? Tante kan mandul."

Kali ini Felix bukan sedikit bingung lagi. Tapi benar benar bingung.

Tetangganya memang tidak pernah punya anak sejak dulu. Kenapa Felix tiba tiba menanyakan anaknya? Siapa pula Han Jisung itu?

"Ah, maaf tante kayaknya Felix lagi agak ngelindur. Maaf ya tan, ganggu pagi pagi begini" Ucapnya lalu berpamitan sebelum akhirnya meninggalkan rumah tetangganya tersebut.

Di tengah jalan, Felix bergumam, "Gue ngomong apaan sih tadi? Malu maluin aja."







































































































































































Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu, sekarang Felix, Hyunjin, Jeongin, dan Seungmin tengah berjalan menuju kantin bersama sambil bercanda gurau.

"Hahah! Iya lo bego banget waktu itu, akhirnya kecemplung!" Seru Hyunjin sambil menertawakan Jeongin.

Dulu mereka pernah berjalan jalan dipinggir sungai. Niat awal pergi ke tepi sungai hanya untuk mencari udara lalu mereka berencana menyebrangi sungai yang dangkal tapi sialnya Jeongin malah terpeleset.

Felix menyeletuk, "Trus abis itu si Jisung niat nolongin ikut kecemplung juga!"

Felix tertawa. Tapi setelah sadar tidak ada satupun temannya yang ikut tertawa, Felix menoleh mendapati ketiga temannya menatapnya bingung.

"Jisung? Yang nolongin kan Seungmin. Jisung siapa, Lix?" Tanya Hyunjin disusul anggukan Seungmin dan Jeongin terlihat menyeringai.

"H-hah?"

Seungmin bersuara berusaha mencairkan suasana, "Udahlah mungkin itu ingatan Felix sama temennya yang lain dulu"

Hyunjin dan Jeongin setuju, akhirnya mereka berempat kembali berjalan menuju kantin dengan Felix yang berjalan paling belakang memikirkan perkataannya tadi.

Lagi lagi ia berbicara soal Han Jisung yang bahkan ia sendiri tidak tau siapa anak laki laki itu.

















































































































































Felix merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah mengganti pakaiannya.

Ia terdiam sejenak masih memikirkan kalimat kalimat yang ia lontarkan tadi pagi dan siang tentang si anak laki laki bernama Han Jisung.

Felix juga bingung karena mulutnya bergerak sendiri sedangkan di ingatannya tidak ada sama sekali temannya yang bernama Han Jisung.

Masalahnya saat tadi pagi ia pergi ke rumah tetangganya, Felix merasa deja vu. Terasa nyata bahwa dia pernah mempunyai teman bernama Jisung dan sering mengajaknya berangkat ke sekolah bersama.

Begitu pula soal kejadian di sungai. Seingat Felix, Seungmin menyebrang paling awal sedangkan Jeongin dan si Jisung itu menyebrang paling akhir.

Rasa penasaran Felix seakan meledak-ledak. Akhirnya ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas sebelah ranjangnya.

Felix mengetik nama Han Jisung di search aplikasi line nya. Namun sayang, tidak ada hasil.

Belum menyerah, Felix beralih ke aplikasi Instagram mencoba mencari akun milik Han Jisung di followers maupun following akun miliknya sendiri. Tetapi sekali lagi tidak ada hasil.

Felix baru ingat kalau balkon di sebelah balkon kamarnya terhubung ke salah satu kamar di rumah tetangganya.

Dengan bermodal harapan dan keberanian, Felix menyebrangi balkon tersebut.

Klek!

Bagus! Ga dikunci!

Tanpa pikir panjang, Felix langsung masuk kedalam kamar itu.

Kamar itu hanya seperti kamar anak laki laki biasa. Terdapat ranjang, nakas, lemari, rak, dan meja belajar. Tidak ada yang lain.

Pertama tama, Felix mencoba memeriksa nakasnya. Ternyata kosong. Felix pikir nakas itu hanya untuk pajangan agar kamarnya terlihat ramai.

Gaguna.  Pikirnya kesal.

Selanjutnya Felix memeriksa lemari yang berada tepat disebelah nakas dan seterusnya.

Sampai akhir Felix sama sekali tidak mendapat petunjuk. Felix sudah memeriksa seisi kamar itu tapi hasilnya nihil.

Suatu ide terlintas di benak Felix.

Ia belum memeriksa kolong kasur.

Felix segera menyalakan flash pada ponselnya dan menerangi bagian kolong kasur.

Bingo!

Felix menemukan sebuat kotak kecil berwarna hitam. Ia meraih kotak tersebut lalu kembali duduk di atas kasur sambil membuka kotak tersebut.

Saat membuka kotaknya, Felix mendapati secari kertas berisi tulisan tangan seseorang.

RED PAINT. | Stray Kids maknae line [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang