[Junkyu × Renjun]
Tak sanggup untuk memendamnya terlalu lama, akhirnya ia pun berniat untuk mengungkapkan perasaan nya. Mengajak nya berjalan-jalan hingga senja tiba, dan mengungkapkan nya saat itu juga.
Akankah pernyataan nya di terima?
⚠ ️bxb ⚠
cr...
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Sontak membuat murid-murid merapihkan barang-barangnya dengan segera. Tak terkecuali Renjun dan teman sebangku nya, Junkyu. Ia masih menjadi teman sebangkunya sampai sekarang. Dan entah sampai kapan.
"Baik anak-anak waktu pembelajaran sudah habis, jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang diberi bapak ibu guru ya!"
"Njun, ayo pulang!" baru saja Renjun mau menjawab ajakan Haechan, tangannya sudah ditarik oleh oknum berinisial KJK. Siapa lagi kalau bukan Kim Junkyu?
"WOI, KYU! BALIKIN TEMEN GUE!!!" teriak Haechan di tengah koridor yang ramai.
"GUE PINJEM BENTAR CHAN, ENTAR GUE BALIKIN! NGGAK BAKAL GUE APA-APAIN, KOK!" sahut Junkyu masih sambil dengan menggenggam erat pergelangan tangan Renjun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kyu, lepasin anjing!" Renjun berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Junkyu.
"Sssst.. diam, ini penculikan!" Renjun mengernyitkan keningnya saat Junkyu menyodorkan helm bogo ke arahnya.
"Ambil, terus pake." ujar Junkyu seakan tahu isi kepala Renjun.
Tak segera mendapat respon, akhirnya Junkyu bergerak memakaikan helm tersebut ke kepala Renjun.
"Hoi! Bengong mulu lo. Sadar!" tangannya melambai tepat di depan wajah si mungil.
"Apasi anjir! Ini juga, ngapain lo kasih helm ke gue?" tangan mungil tersebut sudah bersiap untuk melepas helm yang terpasang apik di kepalanya. Tapi tangannya di tahan oleh pemuda jangkung di depannya ini.
"Eitss, nggak boleh di lepas! Sekarang, lo ikut gue. Naik, cepet!" titah Junkyu sambil menepuk jok belakang motornya.
"Dih, buang buang waktu lo. Mending gue pulang." lagi-lagi, Renjun berusaha melepaskan helm tersebut dari kepalanya. Dan lagi-lagi, Junkyu menahannya dan menarik tubuh mungil itu mendekat.
"Udah cepetan naik anjir, yang ada lo buang buang waktu." Renjun yang sudah lelah, akhirnya lebih memilih mengiyakan dan naik ke motor yang sayangnya agak tinggi.
"Siap? Oke, kita berangkat!" motor tersebut melaju meninggalkan sekolah.
"Kita mau kemana?" Junkyu tak membalas ucapan Renjun dan hanya berfokus pada jalanan. Sedangkan Renjun hanya mendengus kesal lalu sedikit memundurkan badannya. Sedikit aneh baginya saat membonceng dengan sesama jenis.
Kecuali kakak dan papa nya..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Njun, turun. Dah nyampe ini." Junkyu berusaha menyadarkan Renjun dari lamunannya. Entah apa yang sedang di pikirkan si mungil itu sampai sampai tak menyadari bahwa mereka sudah sampai di tempat tujuan.
Tersadar dari lamunannya, Renjun segera turun dan hendak melepas helm itu lagi. Namun kalah cepat sehingga pemuda jangkung itu yang melepaskan helm tersebut dari kepalanya.
"Kita.. ke mall?" tanya si mungil. Memandang dengan wajah tanya ke orang di depannya.
"Ya, kayak yang lo liat." mengendikan bahunya lalu menarik pergelangan tangan si mungil itu lagi. Apa itu akan jadi hobi barunya? Entahlah.
"Lepasin ish, sakit tau!" ringis pemuda mungil itu. Sekarang lihat apa yang terjadi, tangannya memerah karena ulah orang yang tiba-tiba menculiknya.
"Tangan lo sakit? Sorry, gue nggak bermaksud nyakitin lo."