Dalam Bahaya

10 2 0
                                    


Ansori memasuki pekarangan Rumah Nurul dengan keadaan msih menggendong.
Ia pun mendudukkan Nurul di sofa dengan hati-hati.
Ainun segera menghampiri Nurul setelah ia melihat kedatangan anak nya dengan keadaan di gendong.

"Ansori, Nurul kenapa nak?" Tanya Ainun cemas.
Ansori pun menceritakan semua kejadian yg di alami nya tadi. Dan nampak sekali Ainun memasang wajah yg sangat khawatir.

"Nurul gak papa kok bund, Kaki Nurul cuma kseleo doang." ucap Nurul.

"Bunda khawatir sayang, setelah bunda dengar cerita kejadian tadi bunda yakin ada yg berniat mau lukain kamu." ucap Ainun yg terlihat masih cemas.

"Gak akan ada bund yg mau nyakitin Nurul, siapa coba? Nurul kan gak punya musuh di sini." ujar Nurul berusaha menenangkan Ainun.

Nurul yakin kejadian tadi pasti secara tidak di sengaja, barang kali mungkin hanya seorang pemuda yg suka ugal-ugalan, tidak mungkin rasa nya, lagi pula ia tidak mempunyai musuh di sini.

"Ansori tante minta tolong ya, kamu bisa kan berangkat bareng Nurul ke sekolah besok,tante takut ada yg berniat mau ngecelakain Nurul, kamu gak keberatan kan sayang."~Ainun.

"Bunda." ucap Nurul sambil menatap Ainun, ia tak ingin merepotkan Ansori hanya karna kejadian tadi.

"Siap tante, Ansori gak keberatan sama sekali kok." ucap Ansori tersenyum.

"makasih ya sayang."~Ainun.

"Sama-sama tante, aku pamit ya." ucap Ansori.

"Gak mau di bikinin minum dulu, pasti Capek kan abis gendong Nurul." tawar Ainun.

"Gak tan, aku langsung pamit pulang Aja." cengir Ansori.
Hanya di balas Anggukan oleh Ainun.

"Makasih ya An." ucap Nurul yg sedari tadi duduk di sofa.

"Gue pamit ya, moga Cepat sembuh tu kaki, kalau besok masih sakit gak usah di paksain sekolah."~Ansori.

"Tante aku pamit ya." ucap Ansori sambil mencium tangan Ainun.

"Hati-hati ya." Balas Ainun.

"Sorry ya An, gak bisa ngantar lo sampe ke depan." ucap Nurul sambil memandang kaki nya.

"iya gak papa kok, lagian kaki lo lagi sakit juga." senyum Ansori.
Di balas Anggukan oleh Nurul.
Setelah berpamitan Ansori melenggang pergi keluar Rumah.

🌸🌸🌸🌸🌸

Pagi hari nya Nurul sedang tengah sarapan di meja makan bersama keluarga nya, terlihat kaki Nurul sudah lumayan mendingan karna setelah Ansori mengantar nya Ainun langsung memanggil tukang urut ke rumah nya.
walaupun nampak nya belum sembuh total, tapi hari ini Nurul sudah bisa jalan lagi walau di rasakan agak nyeri, yg penting hari ini ia tidak merepotkan Ansori lagi.

"Gimana sayang, kaki kamu masih sakit." Tanya Ainun.

"Udah mendingan kok bund, Sekarang Nurul bisa jalan lagi." ucap Nurul sambil tersenyum.

"Lain kali hati-hati ya sayang." Timpal Fakhri.

"Iya ayah."~Nurul.

Setelah sarapan, Nurul duduk di kursi teras depan Rumah nya ia sedang menunggu Ansori menjemput nya, gara-gara kejadian kemarin Nurul tidak enak kepada Ansori ia rasa Ainun terlalu berlebihan kepada nya.
Selang beberapa lama terdengar klakson mobil berbunyi di luar pagar Rumah nya, dengan sigap satpam langsung membukakan pagar.

Setelah Ansori memarkirkan mobil nya ia bergegas menghampiri Nurul.

"Gimana kaki lo masih sakit?"~Ansori.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dua inisial ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang