A/N: Terima kasih untuk semuanya yang sudah membaca dan memberi komentar. Saya belum sempat membalas tiap komentar satu per satu, tapi saya akan melakukannya sesegera mungkin! Terakhir, sekali lagi saya sarankan untuk membaca BOTS terlebih dahulu sebelum HOLLOWS. Pasti akan jauh lebih seru setelahnya! Thus, happy reading!
-x-x-x-
Berpuluh tahun sebelumnya, pada awal abad 21, jumlah orang yang tidak memercayai kehadiran global warming mencapai ratusan juta jiwa. Sebagian besar dari mereka menuduh pemerintah hanya mengarang-ngarang, banyak yang mengata-ngatai para ilmuwan, dan lebih banyak lagi yang menolak untuk mengurangi emisi karbon harian mereka. Perusahaan-perusahaan besar, kaum kapitalis; mafia minyak dengan kantong-kantong mereka yang tebal, mereka turut mengipasi isu konspirasi, menentang segala kebijakan yang mengarah pada mitigasi perubahan iklim guna mempertahankan keuntungan yang terus mereka raup setiap detiknya dari konsumsi bahan bakar fosil.
Kemudian, tanda-tanda nyata pun mulai bermunculan seiring dengan berjalannya waktu. Volume es di kedua kutub berkurang dengan lambat tapi pasti. Gas-gas metana di laut menguap ke udara, menimbulkan kekacauan di atmosfir. Permukaan laut meninggi, badai-badai dalam skala titanik—yang kelak akan dikenal lumrah sebagai kelas highstorm—menyapu planet secara rutin, awalnya tiap bulan, kemudian tiap minggu, dan akhirnya, setiap hari. Manusia berusaha beradaptasi menghadapinya, membangun rumah-rumah yang mampu menahan highstorm, mampu mengapung di permukaan laut, mengungsikan negara-negara kepulauan yang tenggelam, dan menambah jumlah satelit pemantau atmosfir guna melacak dan meramal pergerakan highstorm dengan lebih baik—menurunkan korban jiwa, menekan angka kerusakan, dan banyak lainnya.
Namun, bahkan dengan segala hal tersebut, masih ada saja orang-orang yang tidak memercayai bahwa perubahan iklim telah terjadi sebagai lanjutan dari global warming, dan secara langsung dipercepat oleh aktivitas manusia yang merusak. Orang-orang seperti itu tersebar di banyak tempat, dari kota-kota megapolis di negara-negara Dunia Barat hingga daerah-daerah kumuh di dunia tengah. Banyak ilmuwan, pemerintah, dan orang-orang biasa—termasuk Sherry—yang selalu terheran-heran setiap kali mereka mendapati kehadiran kaum tersebut. Kebebasan untuk berkeyakinan memang masih dipertahankan, bahkan setelah perang demi perang terjadi karenanya, tapi sejauh apa kepercayaan sesat seperti itu bisa dibela? Dan bagaimana caranya agar orang-orang itu bisa percaya?
“Kau terlambat!”
Sherry mengerjap, menghentikan laju pikirannya. Dia telah menaiki beberapa anak tangga terakhir ke atap sebuah gedung yang telah memasang mode resistannya. Di sekujur kota, ia bisa menyaksikan, bangunan-bangunan—dari rumah-rumah kecil hingga gedung-gedung tinggi—telah terlindungi oleh cangkang baja tebal yang muncul dari tanah, melingkupinya laksana perisai. Mode resistan—sebuah kewajiban untuk semua rumah yang ingin bertahan menghadapi highstorm. Dan salah satu badai itu kini sudah hampir tiba: angin bertalu-talu dan mendebur di atas kota tersebut, dan awan tebal berpusar sedang mendekat dari Barat Laut.
Sherry menatap pria yang baru saja meneriakinya. Dia mengangkat bahunya, dan berkata, “Macet.”
“Tidak ada macet!” teriak Fesiuk balik, tampak sangat kesal.
Sherry terkekeh kecil. Memang tidak mungkin ada kemacetan—malahan, sudah berpuluh tahun tidak ada kemacetan di jalanan manapun di Dunia Tengah, dikarenakan absennya minyak bumi yang merupakan sumber tenaga sebagian besar kendaraan bermotor yang pernah dibuat. Alasan absennya bahan bakar minyak tersebut tentu saja terkait dengan Dunia Barat, dan agensi yang mempekerjakan Fesiuk—dan mengejeknya dengan hal tersebut memberi Sherry kepuasan tersendiri.
Ia menahan rambutnya yang melambai-lambai karena angin dengan tangan kirinya, dan mendongak, menatap Fesiuk dan kendaraan yang telah menunggu di belakangnya. Dia mengeluh keras-keras, dan hal tersebut disadari oleh atasannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollows
Science FictionSekuel dari BOTS. Satu tahun setelah perlawanan pertama para android dihentikan. Sembilan bulan setelah sebuah robot raksasa meloloskan diri dari Manhattan. Para android sedang menyusuri daratan Eropa secara sembunyi-sembunyi. Tak ada satu pun pihak...