VICES'S TOUCH - DUA

69.7K 617 163
                                    

CERITA INI SUDAH TERBIT DALAM BENTUK NOVEL DAN EBOOK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CERITA INI SUDAH TERBIT DALAM BENTUK NOVEL DAN EBOOK!

JUDUL SEBELUMNYA THE CONCUBINE, YANG DIUBAH MENJADI VICES'S TOUCH. CERITA INI DITULIS OLEH LUST_LUCIFER/ DAN DITERBITKAN OLEH PENERBIT NAISASTRA MEDIA.

CERITA INI AKAN DIPUBLISH ULANG SAMPAI BEBERAPA CHAPTER SAJA, JADI JIKA KALIAN TERTARIK UNTUK MEMBACANYA SAMPAI SELESAI, BISA MENGHUBUNGI MELALUI NOMOR WHATSAPP YANG TERTERA, ATAU SEBAGAI BERIKUT 082271577227 (FADEL).

JUMLAH HALAMAN MENCAPAI 900-AN HALAMAN. DAN KEBETULAN SEKALI, HARI INI ADA DISKON SAMPAI 50% UNTUK PEMBELIAN HARI INI SAJA. TERIMA KASIH.

*
*
*

Gia pulang dari tempat kerja malam selanjutnya, ketika mendapati depan rumah Bu Sapto penuh orang dan suara bentakan. Gia buru-buru berlari, khawatir akan apa yang terjadi. Gia mendapati Bu Sapto memohon sambil merangkul kaki pimpinan preman yang bernama Gandot, yang selalu menagih keluarga Nanda.

"Jangan! Jangan! Nanda nggak ada!" Tangis Bu Sapto. Penampilannya berantakan.

"Kalau yang gede nggak ada, anak lo satunya harus ikut kita!"

"Satria juga nggak ada di sini! Bawa aku saja!"

"Cih, nenek reyot gini bisa apa? Malah nyusahin! Minggir! Gue mau cari di dalam!"

"Mereka nggak ada!" Seru Bu Sapto gusar.

"Lalu ke mana mereka?" Gandot bertanya gusar.

Bu Sapto hanya menangis tidak menjawab.

"Nangis mulu lo! Kalau nggak mau jawab, gue yang nyari sendiri! Pas anak lo pulang, yang mereka lihat nanti tinggal abu rumah lo aja!"

Gandot lalu menyuruh anak buahnya menuang bensin di sekeliling rumah.Gia menyeruak di antara para tetangga yang melihat iba dan ngeri. Kebanyakan dari mereka adalah orang tua lanjut usia dan masyarakat pinggiran. Preman macam Gandot itu adalah 'raja' mereka. Mereka tidak punya daya membela Bu Sapto.

"Hei, hentikan!" Gia berteriak memeluk Bu Sapto. Mereka berangkulan.

"Lo kan temennya Nanda?" tanya Gandot sinis.

"Iya, terus kenapa?" Tantang Gia, berpura tegar.

"Heh, ini bukan urusan lo! Jadi jangan ikut campur!"

"Sekarang aku keluarganya Nanda, jadi ini urusanku juga!"

Gandot memandang Gia ingin tahu "heh, lo tahu nggak jaminan Bapaknya Nanda?" tanya Gandot mencemooh. Gia hanya terdiam "dia ngejaminin anaknya sendiri."

Bu Sapto semakin terisak keras. Gia melongo. Anaknya? Maksudnya?

"Si Sapto gila itu ngejaminin anak perempuannya kalau gak bisa bayar utang waktu masih hidup, atau anak cowoknya yang bontot. Paham lo?"

"Dijaminin? Manusia buat jaminan?" gumam Gia tidak percaya. Praktek purbakala apalagi ini yang masih diterapkan? Mereka dari abad mana, sih? Pak Sapto juga gila! Anak sendiri dikorbankan. Gia teringat Ayahnya. Lebih memilih pacarnya daripada Gia, anaknya.

Fantasi LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang