CHAPTER 2

59 13 0
                                    


06:00 PM

Dahyun menatap malas kemeja makan. Di jam segini, biasanya makanan untuk makan malam telah terhidang dengan apik. Apa aturan rumah ini sudah berubah saat ia jarang pulan? Entahlah, yang jelas kini ia sedang lapar dan tak ada sesuatu yang bisa dimakan didalam kulkas.

"Kamu ngapain, Dahyun-ah?"

Sang empu yang merasa terpanggil menoleh kebelakang dengan senyum kecut. Di tangga tak hanya ada eommanya, tapi appa dan adiknya juga disana dengan pakaian rapih.

"Eomma gak masak ya?.."

"Oh ya, eomma lupa gak kasih tau kamu. Hari ini kita diundang ke acara pernikahan, jadi eomma gak masak deh"

Orangtuanya mengangguk-ngangguk sedangkan Minhyun turun menghampiri Dahyun.

"Kalau noona lapar, ikut saja sama kita! Yang namanya acara pernikahan pasti banyak makanan"

"Maksud kamu, kita makannya di acara orang gitu?" ujar Dahyun memastikan.

"Iya lah" jawab Minhyun santai.

"Cepat ganti bajumu, Dahyun-ah!"

"Eh, buat apa eomma?"

"Ikut kita lah!"

"E-eh, nggak deh.. Aku disini jagain rumah aja"

Tuan Kim berdecak tak percaya pada Dahyun. Dia tau jalan pikiran Dahyun bila tak ada yang mengawasinya, pasti yeoja ini akan lepas lagi lalu pergi tak ingat rumah.

"Buat apa rumah dijagain. Appa maunya kita yang jagain kamu. Kajja ikut! Teman appa ingin ngundang kita sekeluarga, jadi kamu harus ikut!" suruhnya tegas.

"Tap-tapi appa..."

"Tak ada tapi-tapian! Cepat!!!"

Mau tak mau Dahyun harus mengikuti perintah appanya tersebut. Ia segera mengganti piyamanya dengan gaun dress miliknya yang tak terlalu mewah.

A True Love

"Hoaam!"

Untuk kesekian kalinya Dahyun menguap. Sejak dulu ia tidak suka menghindari acara membosankan seperti ini. Sedangkan Minhyun tampak bersemangat menatap kekanan dan kirinya, dimana letak makanan terhidang di gedung mewah tersebut.

"Aku penasaran sama anaknya tuan Byun, yang katanya ganteng itu.."

"Masih gantengan juga aku... Tapi emang sih dia ganteng."

Irene terkekeh geli mendengar ucapan suaminya sampai tak sadar kalau Minhyun telah memisahkan diri demi diri kue pernikahan yang terpajang disana.

"Mumpung tak ada yang melihat, colek dikit boleh kali"

"Minhyun!"

Deretan gigi ia tampakkan kala menoleh kesal pada kakak perempuannya. Minhyun tidak mengetahui sejak kapan kakaknya sudah ada dibelakangnya.

"Ck, noona ganggu aja dah!"

"Kajja, gabung sama appa, eomma! Dasar, gak bisa liat makanan enak aja kamu tuh!!"

"Iiiihhh... Noona lepasin aku!!"

Desis Minhyun sambil mencolek krim kue dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya ditarik oleh Dahyun.

Lumayan bisa jilatin kue mahal.

Girang Minhyun dalam hati seraya menjilati jari-jarinya yang manis. Sesekali ia melirik noonanya yang menyebalkan dengan bibir mengerucut.

"Eh, kalian darimana?" tanya irene yang tak lain eomma mereka.

"Ini, Minhyun malah pergi seenaknya!"

Irene hanya menghela nafas sambil mengusap rambut Minhyun. Dari bekas jilatan di jemarinya, Irene akan menduga hal ini akan terjadi. Minhyun memang sering menghilang hanya karena memburu hidangan apapun disebuah acara yang mereka datangi.

"Eomma kebiasaan deh! Jadinya gini kan Minhyun jadi anak manja, bandel pula!"

"Hush.. Udah jangan rame diacara orang"

Minhyun yang merasa terbela langsung menjulurkan lidahnya seraya mengejek noonanya yang menyebalkan. Sementara itu keluarga Kim maupun para undangan yang lainnya merasa ada yang aneh dari acara pernikahan ini.

"Chagiya, ngomong-ngomong mempelai wanitanya mana ya? Kok gak dateng-dateng.." bisik Suho pada Irene.

Benar, ini sudah terlalu lama mengingat mereka harusnya sudah hampir terlambat hadir diacara tersebut.

"Kau benar, kira-kira dimana ya?.."

Tak hanya para tamu, keluarga mempelai pria juga tampak kebingungan. Seorang pria yang diyakini appa dari sang mempelai sibuk menghubungi pihak calon besannya.

"Gimana?"

"Tetap tak ada jawaban chagi.."

"Aigoo, gimana ini? Bisa malu kita!"

Orangtua mempelai pria nampak gusar dan kecewa seperti putra tampan mereka yang menunduk suram didepan pendeta.

Yuju-ya, apa yang terjadi? Kenapa kau dan keluargamu belum datang juga?

Baru saja putra tuan Byun itu meronta dalam hati, tiba-tiba seorang namja berlari dengan nafas yang terengah-engah.

"Tuan Byun, mianhe.."

Pekik pria yang sudah bersimpuh dikarpet merah. Tuan Byun yang tak lain bernama Byun Baekho terkejut melihatnya segera ia menghampiri pria tersebut.

"Ada apa? Katakan saja padaku tuan Shin?"

"Yu-Yuju.. Dia kabur! Ta-tadi kami hendak menemuinya tapi dia sudah tidak ada dikamarnya!"

"Mwo?!!"

Semua yang hadir tampak prihatin dan kecewa. Bisa-bisanya pengantin wanita kabur dihari bahagianya dan mempermalukan keluarga serta pihak calon suaminya.

"Chagiya, apa yang harus kita lakukan?! Kita tidak bisa membatalkan acara ini begitu saja! Kita bisa lebih malu lagi! Kasian Baekhyun, lalu bagaimana kalau appa dan eomma tau bahwa cucu mereka tak jadi menikah?!!"

Baekho bangkit sambil memijit pelipisnya. Disaat seperti ini dia tidak bisa kabur dari tatapan penuh iba para tamunya. Dia juga melihat Baekhyun yang tertunduk tak berdaya meratapi nasibnya. Sementara itu, pria tadi langsung berlari tunggang langgang tanpa permisi.

"Tidak bisa dibiarkan, kita harus mendapat pengganti Yuju!"

"Mwo?!!"

Seochan, istri Baekho membelalak kaget. Baekhyun juga sangat terkejut sekaligus bingung dengan ucapan sang appa yang terkesan asal.

"Saat ini?! Bagaimana caranya menemukan yeoja itu, chagi?!"

"Tenanglah, aku akan segera menemukannya"

A True Love

Baekho berjalan dari belakang kedepan. Ditatapnya para tamu yang diminta berdiri berjajar menghadap karpet merah, sedangkan Seochan hanya mengikuti Baekho layaknya istri penurut. Baekhyun yang merupakan mempelai pria diacara itu awalnya melarang mereka untuk melakukan hal pabbo tersebut, namun tak ada yang bisa menghalangi saat niat mereka menguat.

Para tamu mulai bosan sama seperti Baekhyun yang memilih duduk santai ditangga altar, sedangkan sang pendeta telah berlayar jauh dimimpinya.





Tbc~

Wah kasihan ya Baekhyun harus menunggu..
Wkwkwk..

Insya'allah author bakal terus update kalo jaringannya bagus.

Jangan lupa bantu vote nya readers
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇.

A True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang