Kesatria Sihir

9 3 0
                                    

Kerajaan Suci Gloria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerajaan Suci Gloria. 5 kilometer dari perbatasan.

Dia lari menyebrangi sungai hingga fajar tiba. Semenjak itu dia terus saja berlari. Hingga dia bersenderkan pohon dan duduk untuk beristirahat. Mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Kehilangan pamannya tepat di depan matanya benar-benar mengguncang dirinya.

Sekarang secara resmi Lina sendirian. Selain pamannya dia tidak punya kerabat lain. Orang tuanya telah meninggal sejak lama. Lalu para Arasin yang ditugaskan untuk melindunginya juga tewas bertugas. Rasanya berat sekali melanjutkan ini sendirian tapi setidaknya dia memiliki tujuan. Yah—sebenarnya hanya sebuah nama sih.

"Ace Striker" katanya mengulang sendiri.

Lalu tiba-tiba ada sebuah suara menjawab "Lagi istirahat, mba?"

Lani menjerit terkejut dan menjauh darinya. Dia adalah seorang pria, kumuh dengan pakian zirah rantai dan pedang di pinggangnya. Wajahnya benar-benar kotor seperti sudah lama tidak mandi, dan dari senyuman mengerikannya Lina dapat tahu bahwa dia ini adalah bandit.

"Eh gak jawab pertanyaan saya ya?" Setelah itu dua lagi muncul dan kali ini mereka menghunuskan pedang mereka. "Ikut dengan kami, sekarang juga" kata pria itu mengancam. Tanpa berfikir panjang Lina langsung berlari secepat mungkin.

Dia berlari, berlari sekuat tenaga. Mencoba berlari dari para pengejarnya yang makin lama semakin dekat rasanya. Lina berlari mencoba menghilang di dalam hutan pembatas kerajaan Gloria serta kekaisaran Mystika, hingga pada akhirnya mukanya secara tiba-tiba terpukul oleh bagian datar pedang, membuatnya jatuh dengan seketika ke tanah.

"Kita mendapatkannya teman-teman" kata orang itu bersuka riya.

Semua terlihat buram, sentakan itu membuat pengeliatannya Lina menjadi buram dan dunia terlihat bergoyang-goyang. Total ada 4 orang mengerumuninya, tapi karena sentakan itu orang-orang itu terlihat seperti berlipat ganda.

Mereka menariknya dari tanah, mencoba membopongnya namun seketika Lina langsung jatuh lagi ke tanah di saat salah satu pengejar yang mencoba membopongnya itu tersentak tombak entah darimana. Semua pengejar lainnya terkejut terdiam dan mencoba mencari asal-usul tombak tersebut.

Tepatnya di ujung garis hutan tak jauh di depan mereka, seorang gadis dengan pakaian zirah gambeson kembali berdiri tegap dari posisinya melemparkan tombak. Rambut hijaunya terkuncir rapih di atas pundak kanannya, tatapannya tajam tapi tenang, kehadirannya mengejutkan mereka semua.

Lalu di belakang para pengejar ada yang menegur juga, pria dengan pakaian zirah yang sama tapi dengan pedang satu-setengah-tangan dia genggam. Rambut coklat terang undercut dan tatapan tajam yang sama.

Walaupun umur mereka relatif masih muda, sekitar 20-an. Pakaian zirah mereka yang seperti kesatria menandakan mereka adalah petarung yang terlatih namun rambut-rambut mereka yang berwarna membuat para pengejarnya curiga, tapi jika dipikir-pikir sepertinya mereka sudah masuk ke wilayah kerajaan Gloria yang berarti kecurigaan mereka ada benarnya.

Legenda est ArasinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang