🥀🥀🥀
Alea menangis hebat saat sang ayah sedang berbaring lemas tidak berdaya di kasur rumah sakit. Ayah yang selama ini menjadi penyemangat dirinya sedang barada diantara hidup dan mati.
"All...Alea," ujar Herman,ayah Alea.
Alea menggenggam erat telapak tangan ayahnya itu seakan dia tidak mau ayahnya pergi dengan cepat.
"Alea mau kan nurutin apa kata ayah?" tanya Herman disela-sela napasnya.
Alea mengangguk. Mulutnya begitu kelu bahkan hanya untuk mengucapkan satu kata saja.
"Johan," ujar Herman memanggil sahabatnya.
"Iya," sahut Johan mendekati Herman yang sudah semakin lemah.
"Aku titip Alea ya...anggap dia sebagai putrimu...aku tidak tahu lagi bagaimana nasibnya setelah kepergianku nanti." Herman berpesan pada Johan. Di dunia ini dia hanya memiliki satu sahabat yaitu Johan. Puluhan tahun dia bersahabat dengan Johan.
"Iya Herman,kau jangan khawatir...aku akan menjaga putrimu karena putrimu adalah putriku juga," ucap Johan meyakinkan Herman bahwa dia sanggup untuk menjaga putri sahabatnya itu. Herman tersenyum dan kemudian melihat ke arah Alea.
"Alea jangan lupa sama kebaikannya pak Johan, Alma harus selalu baik sama mereka. Kita banyak hutang budi sama mereka nak...,Alea ngerti kan?" tanya Herman menatap putri satu-satunya itu penuh harap.
Alea dengan tegas menjawab."iya ayah,Alea tau kok selama ini keluarga pak Johan selalu nolongin kita...bahkan waktu ibu operasi juga pak Johan yang membiayai operasi ibu waktu itu...udah ayah gak usah mikirin apapun lagi...ayah harus sembuh...ayah gak boleh ninggalin Alea," tangis Alea semakin pecah saat tiba-tiba sang ayah menghembuskan napas terakhirnya.
"AYAHHHHHH!"
🥀🥀🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Untuk Laskar
Teen FictionHutang yang paling susah dibayar adalah hutang budi. Dan sampai kapanpun tidak ada alasan atau ketentuan bahwa hutang tersebut bisa lunas. Itulah yang sedang Alea Zelia lakukan saat ini. Alea,gadis 16 tahun yang diminta ayahnya agar bisa membalas ke...