chapter 6

31 0 0
                                    

▪︎teman sejati adalah dia yang senantiasa sabar untuk merubahmu menjadi lebih baik. bukan yang meninggalkanmu ketika tahu bahwa dirimu bukanlah orang baik










🥀🥀🥀

kantin sekolah,tempat dimana Laskar dan teman-temannya istirahat dan mengisi perut mereka yang lapar.

Laskar duduk bersama Tirta,Farel,Halilintar dan jefri. Semuanya punya pangkat penting di Gavosta. Mereka menikmati jajanan di kantin dengan sangat santai.Meski mereka semua pintar tetapi mereka semua juga tidak terlalu kutu buku. Karena pelajaran dan ilmu tidak hanya datang dari buku saja,dalam pergaulan juga berpengaruh.

Laskar memesan siomay juga es teh manis untuk istirahat jam pertama ini. Berbeda dengan Tirta dan Farel. Tirta yang mendapatkan jatah traktiran dari Farel memesan bakso spesial dengan jus mangga,sedangkan Farel hanya memesan air mineral gelas dengan 2 bakwan saja.

"lo bener-bener ngelunjak ya Tir," ucap Farel. Dia benar-benar kesal karena Tirta memesan makanan yang membuat uang sakunya habis begitu saja.

"apaan sih kan lu sendiri yang ngajakin taruhan kemarin,terus lu juga yang kalah.ini namanya kesialan buat lu hahaha." Tirta malah sangat senang mentertawakan nasib temannya itu.

"tapi ya lu ngertiin gue kenapa sih? lu boleh jajan tapi ya setengah dari uang jajan gue gitu. lu mah cuma nyisain 5 ribu doang," kata Farel lagi.

"udah udah kenapa pada ribut sih," cercah Laskar memotong perdebatan Tirta dan Farel.

"BTW hari ini bakalan ada pengenalan member baru nih.gue harap kalian  semua datang ke markas buat nyambut member baru tahun ini," ucap Laskar memberitahu pada teman-temannya.

"siap bang,kita kumpul di  markas jam berapa?" tanya Halilintar pada Laskar.

"seperti biasa jam 8 malem .tapi ingat ya ganti baju dulu kalau mau ke markas. gue gak mau ada satu anggota pun yang masih pake seragam sekolah disana!" perintah Laskar.

"baik ketua," ujar Tirta dan Farel berbarengan.

"eh jangan lupa kasih tau Bram sama Cleo juga supaya anak Taruna dan Cempaka datang ," sambung Laskar lagi.

"eh Las gue boleh ajak Alea gak?"tanya Farel setelah Laskar mengakhiri ucapannya.

Laskar menatap Farel."buat apa?"

"buat PDkt lah,lu mana paham," kata Farel lagi. Farel dengan daya pikatnya mencoba menaklukan hati Alea.

"gak bisa." Ucapan Laskar mampu membuat semuanya bingung.

"kenapa?" tanya Tirta menimbrung percakapan antara Farel dan Laskar.

"dia kan babu gue. Gue masih ada banyak tugas buat dia," kata Laskar.

"alahh alasan doang tuh. atau jangan-jangan Laskar punya perasaan lagi sama Alea hahaha." Perkataan Tirta langsung mendapatkan toyoran keras dari Laskar. Bisa-bisanya sahabatnya ini berpikir seperti itu.

"ih amit-amit gak level kali sama gue. kan lo juga tau gue sukanya sama siapa," ujar Laskar. Selain Tirta dan Farel tidak ada orang lain lagi yang tau tentang orang yang disukai oleh Laskar.

Pesan Untuk LaskarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang