chapter 2

58 3 1
                                    







▪︎Aku merasa beruntung jika aku bisa membuatmu merasa aman walau resikonya aku yang  harus masuk dalam kesulitan▪︎

















🥀🥀🥀

Laskar dan Alea telah tiba di sekolah. akhirnya Laskar mengantarkan Alea langsung ke sekolah walaupun terpaksa.

5 menit lagi bel berbunyi dan untungnya mereka tidak terlambat.

"turun lo!" ketus Laskar sembari membuka helmnya.

Alea mendengus kesal. dia juga sedang membuka helmnya tetapi kenapa sangat susah?

"kak ini bukanya gimana?" tanya Alea sambil mengotak-ngatik helmnya.

Laskar mengelus dadanya mencoba bersabar."lo emang nyusahin ya!"

Laskar memang mengomeli Alea tetapi dia tetap membantu Alea melepaskan helmnya.

"makasih kak Laskar," ujar Alea tersenyum manis.

"LASKAR!"panggil seseorang yang berlari menghampiri Laskar.

"eh Gea," sambut Laskar ramah.

Alea melihat Gea dengan kagum. Gea memang sangat cantik dan terlihat seperti seorang yang cerdas.

"OH INI YANG NAMANYA KAK GEA,WAH CANTIKNYA PANTESAN KAK LASKAR SUK.." Teriakan heboh Alea terpotong karena Laskar membekap mulutnya.

"eh Ge,gua cabut dulu ya ada urusan nih. gua duluan ya," pamit Laskar pada Gea dan tentunya masih membekap mulut Alea.

"lo mau bilang apa hah? lo mau bikin gua malu lagi hah?"bisik Laskar saat dirinya berhasil membawa Alea agak jauh dari Gea.

"tapi kak,Alea tadi kaget banget soalnya kak Gea cantik banget sih,pantesan kak Laskar suka hehe," ujar Alea berbisik juga sambil menggoda seseorang yang sudah dia anggap kakak.

Laskar mengeryitkan keningnya."darimana lo tahu kalau gua suka sama Gea?"

Alea berpikir sejenak. Dia mencoba mengingatnya dan akhirnya ingat juga."oh itu kak waktu itu Alea ngedengerin kak Laskar telponan sama temen kakak,Alea juga gak tahu telponan sama siapa. tapi terus kakak ada nanya gini. tips nembak cewek yang enggak alay gitu dan kakak sebut-sebut nama kak Gea," cerocos Alea panjang lebar. Laskar menepuk jidatnya. Dia merasa sangat bodoh jika nanti Alea membeberkan semuanya pada Gea.

"awas aja lo kalau lo ngomong ke Gea kayak gitu lagi. gua gak mau maafin lo," ancam Laskar pada Alea.

Alea mendengus kesal. dia selalu saja diancam seperti itu padahal dia hanya ingin menjadi adik yang baik untuk Laskar.

"kalau Alea gak bilang sama kak Gea emang kak Laskar berani hah? kak Laskar kan cemen," ujar Alea dengan sangat jujur. memang jika untuk menghadapi masalah yang berujung perkelahian,Laskar memang menang tapi untuk mendekati seorang perempuan dia sangatlah kalah telak.

Gea adalah perempuan pertama yang Laskar sukai selama hidupnya. bahkan Gea juga tidak pernah menyadarinya karena Laskar bersikap seolah-olah mereka hanyalah teman biasa.

Pesan Untuk LaskarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang