9. Catur

11 5 9
                                    

Terhitung sudah satu bulan, Thasya bergabung dengan grup kepenulisan itu. Kesepian yang sering dia rasakan, sedikit demi sedikit kini menguap. Terganti dengan kegiatan, yang positif di dunia maya.

Di sana, Thasya mendapatkan banyak pengalaman, dan kenalan dengan orang yang jauh dari daerahnya saat ini. Berbagai kegiatan, dan games sering mereka adakan, untuk membunuh kebosanan.

Thasya selalu senang dengan kegiatan yang ada. Baginya, grup itu adalah rumah kedua, ia mendapatkan teman ngobrol selain dengan Claudy dan Fikri.

Di tengah kegiatannya, berselancar di dunia maya. Thasya baru ingat, bahwa tadi dia membuat sebuah kue.

Buru-buru, Thasya turun ke lantai bawah dan mematikan oven. Kegiatan yang Thasya lakukan saat di rumah tidak ada cemilan, dia gemar membuat beraneka kue kering.

Selain menulis, Thasya mempunyai hobi memasak. Meskipun tidak ada yang mengajarinya, setidaknya dia melihat resep dari internet.

Semua terasa begitu muda saat ada internet, dia bisa mengakses apa saja yang ada. Untungnya, di rumah dia mempunyai Wi-Fi, jadilah dia tidak perlu memikirkan jika sewaktu-waktu kehabisan paket internet.

"Harumnya," gumam Thasya, saat dia mencium bau dari kue yang baru keluar dari oven.

Hari ini, Thasya membuat kue nastar isi selai nanas. Dengan toping keju di atasnya, membuat tampilan kue itu semakin menarik.

"Besok buat apa lagi, ya?" tanya Thasya pada dirinya sendiri.

Setelah menyusun kue itu ke dalam toples, Thasya menyimpan satu toples ke dalam lemari, dan satunya dia bawa ke kamar.

"Gak nyangka, enak juga buatan gue." Thasya berjalan menuju kamar, sambil mencomot kue yang ada di pelukannya.

Setibanya di kamar, Thasya meletakkan toples berisi nastar itu ke meja belajar.

Thasya membuka buku catatannya, dan membaca materi yang ada di sana. Ia harus tetap belajar, demi memenuhi tuntutan dari mamanya.

Dengan cekatan, Thasya beralih membuka buku yang satu dengan yang lain. Sesekali, gadis itu menggaruk kepalanya menggunakan ujung bolpoin, saat merasa sedikit bingung.

Saat tengah asik mengerjakan soal, tiba-tiba ada sebuah notif tanda ada pesan yang masuk.

Ting!

Ting!

Sekali sambaran, Thasya mengambil handphonenya. Jarinya asik menari di atas layar handphone, hingga gadis itu melupakan soal yang sebelumnya dia kerjakan.

Sekarang, Thasya sudah berpindah ke atas ranjang. Posisinya saat ini, dia sedang tengkurap dengan handphone yang ada di genggamannya.

Ting!

Sebuah pesan masuk, dari nomor yang tidak dia kenali. Karena dibuat penasaran, Thasya membuka pesan itu dengan segera.

085674986***
'Hai, perkenalkan gue Catur Nugarah. Kalo boleh tau, nama lo siapa? Oh iya, gue dari grup literasi online'

Thasya mengernyitkan dahinya, saat membaca pesan itu. Untuk memastikan pesan dari nomor itu, ia membuka info dan melihat, apakah ada grup yang sama dengan orang yang mengirim pesan itu.

Ternyata orang itu tidak berbohong, literasi online, satu-satunya grup yang sama dengan nomor yang mengirim pesan itu.

Dengan segera, Thasya mengetikkan balasan untuk nomor itu.

'Oh iya, gue Thasya. Salam kenal."

Send✅

Setelah pesan terkirim, Thasya baru menyimpan nomor itu dengan nama 'Catur Nugarah Lo'.

Mereka saling berbalas pesan dengan cepat. Tidak terasa, jam sudah menunjukkan tengah malam.

Baru pertama kali ini, Thasya belum tidur sampai selarut ini. Dengan perlahan, Thasya berjalan mengendap ke lantai bawah.

Dia ingin memastikan bahwa mamanya telah pulang. Tapi nihil, mamanya belum berada di kamarnya. Masakan yang tadi dia sisihkan, juga masih utuh tidak tersentuh sama sekali.

"Tumben, mama gak bilang kalo dia ga pulang," ucap Thasya dalam hati.

Bahu Thasya merosot, saat dia tidak menemukan apa yang dia butuhkan. Dengan langkah gontai, gadis itu kembali ke kamarnya.

Memutuskan untuk tidur. Tapi, ada satu yang membuatnya keheranan. Sebuah pesan yang menurutnya sangatlah aneh.

Catur Nugarah Lo.
'Good night, by❤️'

Karena bingung, Thasya hanya membalasnya dengan ucapan 'Too'.

Tanpa memikirkan isi pesan dari Catur, Thasya menghempaskan ponselnya ke sembarang arah.

Menyelimuti seluruh tubuhnya, hingga batas leher. Gadis itu mulai memejamkan mata, berharap ada sebuah kecupan kecil dari peri penjaganya.

*****

Hari ini sekolah diliburkan, kelas dua belas sedang masa sibuk menyiapkan diri untuk ujian nasional.

Dengan malas, Thasya kembali memejamkan matanya. Berharap kantuk segera menghampiri, dan dia bisa kembali berlayar di pulau mimpi.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan sosok perempuan paruh baya. Wajahnya masih terlihat cantik, meskipun usianya sudah memasuki kepala empat.

Wanita itu menggeleng samar, dan melangkahkan kaki menuju ranjang. Dia menarik selimut yang dikenakan oleh Thasya, hingga memperlihatkan gadis itu sedang tiduran tengkurap.

"Ayo, bangun! Anak perawan, jam segini masih tiduran aja."

Mendengar suara yang sangat familiar, Thasya segera mendudukkan tubuhnya, hingga matanya melihat seorang wanita paruh baya sedang bersedekah dada di hadapannya.

"Mama!" teriak Thasya, gadis itu segera menghamburkan pelukannya kepada wanita yang dia panggil mama.

"Ma, kapan pulang?" tanya Thasya kepada sang ibu.

"Tadi pagi, jam tiga."

Mata Thasya membola sempurna, mendengar jawaban enteng dari sang ibu.

"Serius?" Thasya masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Serius, sana cuci muka, kita sarapan." Indri mendorong tubuh, anak gadisnya menuju pintu kamar mandi.

Tidak membutuhkan waktu lama, Thasya sudah mencuci wajahnya dan menggosok gigi.

Saat gadis itu kejar dari kamar mandi, dia sudah tidak mendapati mamanya berada di kamar. Dengan iseng, Thasya mencubit pipinya, hingga meninggalkan jejak kemerahan di sana.

"Auh... berarti enggak mimpi. Ini enggak mimpi!" terik Thasya senang.

Dengan berlari kecil, Thasya melangkahkan kakinya menuju meja makan. Di sana sudah tersedia berbagai macam makanan,dan mamanya yang sepertinya menunggu anak gadisnya itu datang.

Pagi ini, adalah hal yang menurut Thasya sangatlah berharga. Sarapan bersama dengan mamanya, dia akan memanfaatkan hari ini untuk meluangkan waktu dengan mamanya.

Are You A Ghost? (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang