chapter 6 : latihan

3.5K 550 2
                                    

Kita akan melihat tokoh utama kita yang lain, yaitu (Y/n), gadis itu sedang berlatih mengayunkan pedangnya sekarang. Sudah sekitar 3 jam dia mengayunkan pedangnya tanpa henti. Berbeda sama ayato yang lagi makan.

"997.."

"998.."

"999.."

"1000"

"Hahh dah lama gua ga latihan kek gini, tangan rasanya mau copot" (Y/n) langsung merebahkan tubuhnya, ia mencoba menghubungi ayato

'Ape ? Jan ganggu, lagi makan sama bebeb nobu' setelah berucap seperti itu, ayato langsung mematikan sambungan telepati mereka.

(Y/n) ingin bergerak, tapi tangannya terasa sangat loyo, membuat tubuhnya loyo juga. Gadis itu bertekad untuk seharian besok untuk berlatih, dan yah semoga saja penyakit mager (Y/n) tidak kambuh.
.
.
.
.
.

"...ma"

"Harukawa-sama"

"Harukawa (Y/n)-Sama" (Y/n) membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah seorang kakushi sedang menggoyangkan tubuhnya, dari suaranya (Y/n) menebak itu adalah Yazam.

"Ah ? Yazam ya? Maaf aku tak sengaja tertidur disini" gumam (Y/n) sembari mengucek matanya, guna memperjelas penglihatannya.

Yazam bernafas lega, ia kira (Y/n) terluka atau sejenisnya.

"Saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda mandi" yazam berdiri dari posisinya "saya akan menyiapkan sarapan untuk anda" lalu ia berjalan ke arah dapur.

(Y/n) berpikir, apakah kakushi punya tugas seperti ini? Ia pikir kakushi hanya mengantar orang sakit dan membersihkan kediaman pilar, Rasanya jadi seperti bab- ekhem, asisten pribadi. Tapi (Y/n) tidak terlalu peduli sebenarnya 'lumayan lah' pikirnya, walau ada perasaan tidak enak.

.
.
.
.
.
Setelah mandi dan memakai yukata putih di balut hakama dengan warna (f/c), pakaian yang ia pakai saat akan berlatih.

(Y/n) berjalan kearah dapur, dimeja makan sudah terdapat 3 onigiri dan 4 ohagi, disitu juga tampak ada cacatan dari Yazam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Y/n) berjalan kearah dapur, dimeja makan sudah terdapat 3 onigiri dan 4 ohagi, disitu juga tampak ada cacatan dari Yazam. Tertulis ia akan kembali siang nanti untuk mengambil pakaian kotornya serta membersihkan kediaman jika kotor.

Gadis itu duduk, menikmati 1 onigiri serta 2 ohagi, ia menyisakan beberapa untuk siang nanti setelah selesai latihan.

(Y/n) beranjak, dan pergi keluar dari kediamannya. Mulai berlari mengelilingi rumah tradisional itu, hingga sampai 78 putaran, (Y/n) sudah merasa cukup, kakinya sudah lelah. Ia meminum air dari kendi kecil.

Setelah itu ia lanjut berlatih mengayunkan pedangnya tanpa henti hingga siang.

"6997.."
"6998.."
"6999.."
"7000.."

Yah perkembangannya pesat dari yang kemarin. Saat ingin berjalan kearah teras belakang, ia langsung melihat sesosok pria berambut hitam, sedang menghabiskan onigirinya.

Perempatan muncul dikepala (Y/n), kesal dengan sikap orang itu.

"Plis deh bang, sopan dikit gitu" ya orang itu adalah ayato "mana makan siang gua di abisin  disisain ohagi sebiji doang"

"Nih gua mah baek, gua bawaiin dorayaki sama dango" ayato memberikan dua dorayaki dan empat tusuk dango kepada (Y/n), tapi ia tarik lagi "eitss bagi dua"

(Y/n) kembali menghembuskan nafas yang berat, dia udah cape latihan, kenapa harus di hadapin manusia satu ini ?

Tapi kalau (Y/n) perhatikan sosok kakaknya itu, sepertinya dia juga baru selesai latihan. Akhirnya dia memutuskan duduk dan mengambil Dango yang diberi ayato.

"Keknya lu baru selesai latihan, kok bisa dapet makan?" Tanya (Y/n) kepada ayato.

"Nyam.. Mesen ke Raya, nyam.. abistu di teleportin sama dia" jawab ayato sambil memakan dorayakinya. Setelah itu terjadi keheningan, hanya ada suara kunyahan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki

"Oh.. (Y/n)-sama, Ayato-sama. Selamat siang" ternyata itu langkah kaki Yazam, setelah menyapa ia langsung melanjutkan pekerjaannya.

"Bang gabut"

"Nyamper tanjidor skut"

"Gaslah, sek pamit dulu ke yazam"

Setelah berpamitan, (Y/n) dan ayato langsung pergi ke kota tempat tanjirou biasa berjualan, tak lupa membawa nichirin mereka, bersiap jika saja ada bahaya. Mereka berdua teleport ke kota itu.

Beruntung mereka langsung melihat tanjirou, tetapi agar tidak terlihat mencurigakan, (Y/n) dan Ayato berpura-pura ingin belanja hingga akhirnya tanjirou menyapa mereka berdua.

"(Y/n)-san, Ayato-san" tanjirou dengan semangat menghampiri kedua bersaudara itu. Ia tampak sendirian.

"Yo tanjirou" sapa (Y/n)

"Lama tak jumpa (Y/n)-san,Ayato-san senang bisa bertemu dengan kalian lagi" mereka berbincang-bincang kecil, tanjirou juga bertanya mengapa ia tak melihat harukawa bersaudara itu setelah pertemuan mereka, (Y/n) hanya menjawab mereka ada pekerjaan di luar kota, tanpa menyebut pekerjaannya.

"Aku terkejut, setelah hari itu aku tak melihat kalian, aku sedikit khawatir, ternyata kalian bekerja ya"

Setelah itu (Y/n) menawarkan tanjirou untuk membantunya berjualan, tentu tanjirou menolak karna merasa tak enak hati, pasalnya dua orang itu sedang libur, tetapi (Y/n) memaksa dan akhirnya mereka membantu tanjirou. Tanjirou juga menawarkan untuk mampir kerumahnya, dengan senang hati kedua bersaudara itu menerimanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

[END]𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 | kimetsu no yaiba × readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang