chapter 17 : Miss

2.5K 454 37
                                    

Dont forget to vote
.
.
.

3rd pov

Sinar matahari hangat tersalurkan lewat jendela yang sangat besar, menyinari wajah seorang gadis cantik yang masih tertidur dengan lelap.

Zreekk..

Pintu fusuma terbuka, menampilkan seorang pria manis berambut coklat dengan gradasi merah ruby, pria itu mengambil langkah untuk duduk di kursi samping tempat tidur sang gadis yang tertidur.

Pria itu, tanjirou, setelah duduk ia menggenggam tangan si gadis yang tertidur, tangan itu hangat, tangan mungil seorang pendekar pedang wanita yang penuh luka dan tanjirou bisa merasakan kerja keras sang gadis melewati tangannya itu.

"Maaf (Y/n).. padahal aku ingin melindungimu dan nezuko, tapi malah kalian berdua yang melindungiku, gomen... aku terlalu lemah" ucap tanjirou dengan nada menyesal.

"Jangan buang-buang waktumu untuk menyesal tanjirou.. jika kau ingin melindungi mereka, maka jadilah kuat" suara bariton menginterupsi tanjirou.

"Ayato nii-san?" Mata ruby tanjirou bertabrakan dengan mata (e/c) milik ayato.

"Kau tidak lemah... hanya belum cukup kuat,karna itu daripada membuang waktu untuk menyesal, lebih baik kau berlatih" lanjut ayato dengan senyum mengembang diwajahnya.

Bola mata tanjirou melebar terkejut, lalu tersenyum hangat, "Hum, aku akan berlatih lebih keras"

Ayato berjalan menghampiri tanjirou sembari terkekeh lalu menepuk pundak tanjirou "ganbare~ganbare~"

"Ngomong-ngomong, apa kau sudah sehat nii san?" Tanya tanjirou yang melihat ayato sudah kembali memakai seragam pemburu iblisnya.

"Yap, aku sudah boleh pulang. Hanya saja aku belum boleh menjalankan misi" jawab ayato

"Hee begitu ya.."

Terjadi keheningan diantara mereka, sebelum akhirnya ayato mendapat sebuah ide, "maa, istirahatlah tanjirou, kau harus berlatih lagi besok, bukan begitu?"

Tanjirou tersenyum dan mengangguk, "kalau begitu, aku pergi dulu nii san"

Ayato menatap tanjirou yang pergi itu, setelah memastikan tanjirou sudah benar-benar pergi, tatapan ayato beralih ke adiknya.

"Bangun goblok, molor mulu"

Walau ayato memaki, sesungguhnya pria itu khawatir dan rindu akan kata kata mutiara adik manisnya itu.

Ayato menghela nafas kasar dan mengusak-usak wajahnya, "kesian tu harem lo pada galau"

.....

Hening tak ada jawaban, ayato menghela nafas lagi, lalu melangkah keluar dengan harapan adiknya cepat bangun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Wut? Singkat? Yamaap otak lagi mampet

[END]𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 | kimetsu no yaiba × readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang