ー s a t u

13 1 0
                                    

Selamat membaca!

— 🖇

"Bar, mau kemana lo?"

"Bolos. Gausah ikut lo."

"Buset, pelit amat kaga ngajak temen lo." ujar Dewa.

"Ajak kita lah Bar, masa bolos sendirian aja." tambah Arion.

Mereka bertiga sudah bersahabat sejak SMP tidak heran jika mereka disebut sebagai 3 anak kembar. tidak terpisahkan.

Bara menatap tajam kedua temannya, "Gue lagi pingin sendiri."

Kedua temannya saling melirik dan mengerti, Bara kini butuh sendirian mungkin Bara akan bercerita kalau dia mau.

Kedua temannya mengangguk, "Oke hati - hati Bar."

Bara sudah hilang diambang pintu dalam sekejap.

Dirinya tidak sengaja berpapasan dengan siswi cantik. Bara melihat sekilas, seperti tidak asing tapi dia tetap tidak mengenalnya. dapat Bara simpulkan bahwa dia anak baru yang akan satu sekolah dengannya. Tidak perduli siapa dia, Bara butuh sendiri sekarang.

— 🖇

"Selamat pagi, perkenalkan saya Marsha ashilla. semoga kita bisa berteman baik."

"Gila cantik banget."

"Harus gue dapetin."

Celotehan - celotehan dari mulut para cowok dikelas itu pun terdengar riuh. memuji kecantikan Marsha.

"Baik, Marsha mulai hari ini kita langsung belajar ya. kamu duduk di dekat meja Senja ya."

Senja mengangkat tangannya, memberitahu agar Marsha tidak bingung yang mana yang bernama Senja. Marsha langsung berjalan ketempat duduknya.

Senja menoleh, "Hai salam kenal ya Marsha."

Marsha mengangguk dan tersenyum. Hari pertama yang cukup baik menurutnya.

— 🖇

Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB. Bara masih dengan santai menghisap rokoknya ntah sudah rokok keberapa dia hisap sampai jam segini. Bara sedang duduk diangkringan bersama Dewa dan Arion kedua temannya.

"Udahlah Bar, lo mau ngerokok berapa banyak lagi?" ujar Dewa.

"Kalo lo lagi pening gini, sekalian aja lo minum ngapain lo ngerokok banyak - banyak kaya gini. hah?!" Kesabaran Arion habis, dia sangat khawatir dengan keadaan Bara sekarang. sangat tidak terkendali.

"Gue gak minum." jawabnya singkat.

Dewa menoleh pada Arion, "Sabar ngab, lo harus tahan. lo tau Bara kaya gimana, kita sebagai temen cukup selalu ada buat dia. Biarin aja dia kaya gini, mungkin ini caranya dia bisa tenang."

Nafas Arion sesak, teringat kejadian sewaktu SMP dimana Bara kebut - kebutan dijalan tidak terkendali karna masalahnya. hampir mencelakai semua orang yang ada dijalan dan membahayakan dirinya sendiri.

Dewa yang sudah mengerti gelagat Arion menepuk punggung Arion, "Udah gausah lo inget terus, dia udah ga gitu lagi sekarang."

"Bar balik ga?" Dewa bertanya.

"Gue nginep rumah Arion."

"Oke, sekarang balik." Arion menarik Bara yang tampilannya sudah tak karuan itu dibawanya kemobil. sedangkan Dewa membawa motor Bara pulang.

"Lo bawa aja motor Bara, besok lo kesekolah naek itu baliknya sama gue."

Dewa mengangguk mengerti.

RAHASIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang