Kerja Kelompok

7 3 2
                                    

"Tiada suara yang indah selain suara bel pulang"

-Zian

ngiyung, ngiyung, ngiyung.... Suara bel pertanda jam belajar sudah habis.

Para siswa-siswi berhamburan layaknya seperti pasukan bebek yang dipandu untuk pergi ke sawah. Sedangkan Keenan dan kawannya Inara menunggu suasana agak sepi agar tidak berdesak desakan. Dan kebetulan Arsen dan dua orang temannya belum pulang.

"Belum balik juga?" tanya Arsen pada Keenan.

"Belum nih, nunggu sepi" jawab Keenan santai.

"Bareng yuk, Sekalian Kerja kelompok" ajak Arsen modus.

"Bisa aja lu modusnya" celetuk Zian.

"Bacot lu" umpat Arsen ngegas.

"emmm.. boleh kebetulan g-gue nggak sibuk-sibuk amat" jawab Keenan canggung.

"Eh bentar. Dan bukannya lo satu Kelompok sama Inara?" potong Keenan.

"i-iya, kenapa?" jawab Zidane.

"Nah gimana kita bareng aja?" kata Keenan, karena dia nggak mau berdua-duaan dengan Arsen.

"gue nggak mau berduaan sama dia" bisik Keenan pada Inara.

"emang boleh?" kata Zidane.

"Boleh-boleh aja kok" jawab Keenan.

"gue sih gimana Inara aja" jawab Zidane dengan dingin.

"eummm... boleh deh, biar lu nggak sendirian dan nggak berdua-duaan" celetuk Inara.

"karena kalau berdua-duaan yan ketiga setan" tambah Inara.

" Iya bener, lu SETAN-nya" Keenan ngegas.

"udah-udah malah saling mengumpat lagi" Arsen berusaha melerai.

"eh kerjain di rumah gue aja yuk, ibu suruh gue balik" usul Keenan.

"ehem boleh tuh, sekalian ketemu calon mertua" Arsen mulai modus.

"Apaan sih" pipinya memerah menahan malu.

"udah yuk cepet, nanti kesorean. Kasian yang lain" kata Arsen sembari merangkul pudak Keenan.

Selama perjalanan pulang ke rumah Keenan keduanya membisu karena tidak tau apa yang ingin dibicarakan. Inara kemana? sama siapa? Inara dan Zinade di motor belakang membuntuti Keenan dan Arsen.

Setibanya di rumah Keenan, Inara dan Keenan turun dari motor. Sedangkan Arsen dan Zidane memarkir motornya di depan rumah Keenan

"Assalamualaikum...." Keenan memberi salam.

"Waalaikumsalam... eh ada tamu, ayo masuk!" perintah ibu Keenan.

"i-iya tante makasih" jawab Arsen dengan sopan.

"Kalian mau minum apa?" tanya ibun Keenan.

"Air putih aja tante" kata Arsen malu-malu.

"yakin??" ibu Keenan meyakinkan.

Semuanya membisu tidak ada yang menjawab, Cuma sekedar memberi senyuman tipis. Lalu ibu Keenan pamit untuk menyiapkan minuman. Tiba-tiba anak kecil yang menghampiri Keenan. Anak kecil itu adalah adik laki-laki Keenan.

"Siapa tuh nan?" Arsen basa-basi.

"Adek gue, kenapa?" jawab Keenan sok dingin.

"Ganteng adeknya" Arsen memuji. "oh iya dong" Keenan dengan nada bicara dingin.

"Masih gantengan gue" jawab Arsen enggak mau kalah. Keenan melebarkan mata.

"ini minumnya.." kata ibu Keenan yang tiba-tiba dating membawa minuman.

"Tumben banget rame-rame, ada apa?" ibu Keenan bertanya dengan nada lembut.

"Itu bu, kita ada tugas sekolah untuk membuat makalah" kata Keenan dengan lembut.

"ohh gitu.. yaudah ibu tinggal yaa..." ibu Keenan pamit. "iya tante" jawab ketiga teman Kenaan.

Mereka berempat sibuk mengerjakan tugas makalahnya, sebenarnya bukan mereka berempat tapi bertiga. Ya, kenapa bertiga? karena Arsen sibuk bermain dengan adiknya Keenan.

Jam dinding di rumah Keenan menunjukkan pukul 17.05.

"Selesai!" sembari menutup layar laptop.
"Nan. Kita balik dulu ya, udah sore banget ini" berpamitan.

"Sebentar, bu... ibu.. temen aku mau pulang" teriak Keenan memanggil ibunya.

"iyaa.. sebentar" menjawab dengan sahutan. Tak lama kemudian ibu Keenan datang.

"Tante, kita pamit pulang ya. Makasih minumnya" kata Inara. "Hati-hati yaa" kata ibu Keenan.

"Dan! Titip Inara yaa.." kata Keenan. "siap" kata Zidane sembari mengacungkan ibu jari.

"Hati-hati yaaa..." Kata Keenan. "gue enggak?" kata Arsen dengan wajah memelas.

"HUH.. iya hati-hati Asren. PUAS!!" Kata Keenan dengan nada ngegas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Avogadro [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang