Yakali Cemburu

323 72 19
                                    

Jika bukan karena setelah ini pergi belanja ke Ikea untuk memenuhi isi rumah baru yang akan ditempatinya lusa, Jennie mending goleran di rumah menikmati masa cutinya yang tinggal 2 hari lagi daripada harus struggling panas-panasan di gazebo kampus menunggu si suami mengisi kelasnya.

"Tunggu ya, aku cuma dua jam ngajarnya, ga sampe bikin kamu lumutan kok."

Berhubung masih dalam suasana pengantin baru dan Jennie sedang ditahap mencoba menjadi istri yang nurut suami, mau tidak mau ya kan.

Tapi sebenarnya soal Jennie jadi panas-panasan begini bukan sepenuhnya salah Hanbin. Tadi pagi sih Hanbin sudah menawari untuk duduk saja di ruang dosen, disana ber-AC, otomatis adem dan tidak perlu kipas-kipas pakai tangan seperti yang dilakukannya sekarang. Jennie saja yang menolak mentah-mentah penawaran bapak negara, alasannya, "Males banget aku, nanti pasti seruangan itu dosen dosen lain pada ngeliatin aku, terutama yang cewek-cewek, yakin deh ada yang suka sama kamu minimal satu dua orang. Aku gak mau ya keliatan kayak tersangka yang ngerebut kamu dari mereka."

Sebenarnya ada alternatif lain untuk Jennie menunggu Hanbin selama dua jam ini— kantin fakultas. Kan lumayan ya banyak makanan disana bisa sambil makan enak kali tuh. Tapi ramai, percuma sekali bagi Jennie manusia pecinta ketenangan tidak bisa nyaman saat berada di keramaian. Ini Jennie gak pernah yang namanya nonton konser pasti.

Ngomong-ngomong ini masih jam 9 pagi, tapi kenapa seolah mentari bersemangat sekali menyinari bumi. Jennie meleleh loh ini wahai mentari tolong menyingkirlah sedikit!

Bosan scroll handphone, Jennie ganti memandangi lalu lalang di depannya, ada mahasiswa dan mahasiswi, dosen, serta citivas akademia lainnya. Namun satu yang lumayan menarik perhatian Jennie, dua mahasiswi yang bulan lalu tak sengaja ia temui di sekitar komplek rumahnya menanyakan dimana rumah Hanbin.

"Mbak tau rumahnya Pak Hanbin yang dosen itu gak?"
"Yang ganteng itu loh mbak. Pasti terkenal di komplek sini lah soalnya ganteng abis."
"Oh iya mbak ngomong-ngomong mbak tau saya ga?"

Saat itu Jennie hanya mengendikkan bahunya sebagai jawaban. Mana Jennie tau dia siapa.

"Kenalin mbak, saya calon istrinya Pak Hanbin..."

Hampir Jennie reflek menangkis jabatan tangan mahasiswi itu saking kagetnya, tapi beruntung Jennie ahlinya mengendalikan diri. Si mahasiswi centil ini gak tau saja cincin yang dipakai Jennie ada terukir nama Hanbin disana, kalau Jennie tunjukkan bisa jantungan kali mbaknya.

"...calon istri kalo saya udah lulus besok."
"Sekarang sih belum lulus masih nyusun hehe."

Mohon maaf tapi Jennie sama sekali tidak tertarik dengan status akademik mbak mbak mahasiswi di depannya ini. Mau lulus kek mau belum lulus kek nyusun kek, sama sekali bukan urusan Jennie Kim maha tidak peduli ini.

"Rumah Hanbin ada disebelah sana, dekat rumah notaris yang ada plang nama di depannya, samping kirinya, cat tembok warna abu, pintu gerbangnya item di depannya ditulis awas anjing galak soalnya emang anjingnya galak banget."

Si mbak mahasiswi agak kaget.

"Pak Hanbin punya anjing galak? Galaknya galak banget?"

Jennie mengangguk mantap. "Galak banget, sampe yang bertamu di rumah itu bisa dihitung jari, ya gara-gara anjingnya itu."

Setelah melamun beberapa saat, Jennie baru menyadari kenapa dia bohong soal anjing galak ke mahasiswi yang mau datang ke rumah Hanbin bulan lalu ya? Ditambah kebohongan itu reflek dia keluarkan dengan sedikit nada bicara kesal.

Cemburu?

Gak mungkin lah idih. Yakalik cemburu! Big No! Kan waktu dilamar Jennie belum sepenuhnya suka pada Hanbin, hanya bentuk care dan sayang sebagai teman dan tetangga. Kan katanya tetanggaan kalau sudah lama itu bisa jadi seperti saudara, tapi ngomong-ngomong kalau saudara kenapa Jennie berakhir nikah sama Hanbin?


Mas Hanbin
Aku udah isi saldo ovo kamu, kalo laper atau haus atau pengen apapun pesen di grab food aja

Me
Pengen pulang nih, boleh pesen grab car aja ga?

• • •

btw kalo tulisan dialognya italic berarti itu dialog flashback ya :)

ILOBEUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang