Jangan lupa vote dan komennya, karena itu semangat aku buat nulis.
Thank you!"Woy! Yang namanya Antariksa Clevero coba angkat tangan dong!"
Semua yang ada di parkiran utama kampus langsung nengok ke sumber suara. Pandangan mereka semua langsung tertuju ke satu gadis mungil muka judes di depan sana. Semuanya langsung kompak menggeleng dan sibuk sama kegiatan masing-masing lagi.
"Lah? Gak ada yang namanya Antariksa Clevero?!" Tanya gadis mungil tadi, masih ngegas.
"Ada tuh yang lagi nyender di mobil lexus warna putih tuh, Ra," Jawab gadis perawakan tinggi yang duduk di depan si gadis mungil.
Ra atau Aurora si gadis mungil langsung mendengus, "Dari tadi kek, Lin."
"Tadi gue sibuk upload snapgram!"
Aurora gak peduli lagi sama temennya itu, matanya sekarang berubah jadi alat pemindai. Memindai satu persatu jajaran mobil yang parkir rapih disebelah kiri. Nah itu dia! Mobil lexus warna putih, parkir tepat dipojokan paling kiri dan yang punya pake kemeja flanel warna biru putih sama celana jeans hitam.
Tanpa ragu Aurora langsung jalan nyamperin yang namanya Antariksa Clevero sambil bawa-bawa kartu anggota baksos. Harus cepet dikasih ke yang punya, soalnya Aurora juga mau cari punya dia sendiri. Kalau enggak bisa kacau, sebentar lagi mau berangkat ke desa yang kepilih menerima bantuan tahun ini.
"Lo, Antariksa Clevero bukan?" Tanya Aurora langsung tanpa basa-basi.
Antariksa yang lagi sibuk scroll handphone terpaksa mendongak, "Ha? Oh iya, siapa?" Tanyanya lihatin Aurora sambil ngangkat satu alisnya.
Aurora ngulurin tangan kanannya yang tadi pegang kartu, "Ini punya lo."
Antariksa otomatis kaget, kok bisa? Kan dia udah dapet kartu anggota juga.
"Punya gue ini, udah ada," jawab Antariksa sambil memperlihatkan kartu anggotanya juga.
Aurora langsung pasang muka galaknya "Tapi ini punya lo, coba liat deh!"
Antariksa menghela napas, bukannya ambil kartu yang ada ditangan Aurora, malah membalik kartu anggota yang katanya punya dia, "Tapi ini--- Oh iya, lah terus ini punya siapa?" Tanya Antariksa entah sama siapa, "Aurora Clarisaa?" Gumam Antariksa mengeja nama yang ada di kartu anggota itu.
Aurora yang denger langsung membulatkan mata, "Ha? Siapa tadi? Aurora Clarissa?"
"Iya, Aurora Clarissa, lo kenal?"
"Itu punya gue!" Pekik Aurora, gak pake lama langsung merampas kartu anggota punya dia yang ada ditangan Antariksa.
"Eh?!" Kaget Antariksa.
"Aduh bersyukur deh kartu anggota gue ada di elo jadi gue gak perlu lagi mumet nyariin," cerocos Aurora, sedangkan Antariksa yang ada di depannya berubah jadi berekspresi datar.
"Nih punya lo," lanjut Aurora menyerahkan kartu anggota punya Antariksa dengan bar-bar ke tangan kiri lelaki itu yang menggantung di udara.
"Ya, thanks," kata Antariksa singkat, padat dan jelas.
"Gitu doang?" Aurora melongo, tiba-tiba emosi sendiri. Apa-apaan si Antariksa Clevero ini? Cuma gitu doang? Setelah Aurora capek teriak-teriak, dan panas-panasan nyamperin dia.
Antariksa kerutin keningnya, "Ya terus?"
"Ya apa kek?!" Galak Aurora.
"Ya lo mau apa?" Tanya Antariksa berusaha sabar.
"Dih, gak jelas!" Celetuk Aurora dan melengos pergi gitu aja.
Antariksa menatap punggung Aurora heran, "Ditanya mau apa malah ngatain orang." Gumam Antariksa.
Gimana? Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
A & A
Historia CortaFt. Im Changkyun & Kim Chungha "All about Antariksa and Aurora."