"The Violet Maiden"
(This fanfiction is written by NaFaiRa, while Shingeki no Kyojin/Attack on Titan of course still and always belongs to Hajime Isayama)
.
.
Chapter 1: The Violet Painting
***
Wall Rose, tahun 849.
Dalam rangka memperingati hari jadi berdirinya ketiga dinding—Maria, Rose, Sina—yang selama lebih dari 100 tahun melindungi umat manusia dari serangan para Titan, segala macam instansi, perusahaan, bahkan sekolah-sekolah pun diliburkan selama 3 hari.
Pun halnya dengan para calon prajurit di Training Corps. Terhitung dari hari ini, para kadet juga mendapatkan jatah libur selama 3 hari. Tentu saja, mereka tidak ingin menyia-nyiakan hal seperti ini. Sebagian besar memilih pulang ke kampung halaman mereka, dan beberapa di antaranya ada yang berekreasi ke hutan maupun pergi berbelanja ke kota.
Seusai bersiap-siap, salah seorang taruna angkatan ke-104 bernama Jean Kirstein berjalan kaki menuju kediamannya di dekat kota. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit saja untuknya sampai ke rumah lantaran markas Training Corps wilayah Selatan berada di sekitaran Distrik Trost.
Dari radius 5 meter, tampak seorang perempuan nan familiar sedang membantu ibunya membawakan sejumlah barang belanjaan, dan keduanya sama-sama berdiri di ambang pintu masuk. Gadis itu tersenyum manis pada Mrs. Kirstein sebelum akhirnya kedua mata cokelat keemasannya mendapati sesosok pemuda yang memandanginya dengan tatapan ganjil.
"Lho, Jean?" Sasha bingung.
"Sasha?!" Jean tak kalah bingung, bahkan kedua alisnya saling bertaut. "Kenapa kau bersama dengan Ibuku?"
"Aku—"
Belum sempat gadis berambut dark auburn itu menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Mrs. Kirstein mendekap erat-erat putranya, melepas rindu saat itu juga. "Oh, Jean-Boy! Tidak kusangka kau akan datang juga hari ini!"
Seperti biasa, oleh sebab tidak ingin dicap sebagai 'anak manja', Jean mendorong kuat-kuat tubuh wanita tersebut agar langsung menjauhinya. "Jangan sembarangan memelukku di depan umum, dasar wanita tua bangka!"
*Slap!*
Dengan segera, Sasha menoyor kepala Jean, membuat pemuda Kirstein itu mengaduh kesakitan.
"Setidaknya tunjukkanlah sedikit rasa hormat pada ibumu, Wajah Kuda!" bisiknya, dengan nada sedikit garang, sembari berkacak pinggang.
"Tch! Bukan urusanmu, Gadis Kentang!" kesal Jean. Tangannya mengusap-usap belakang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Violet Maiden
Fiksi PenggemarApa yang istimewa dari seorang Sasha? Tidak ada, Jean rasa, selain frasa 'Si Gadis Kentang' yang menjadi julukannya. Di sisi lain, sang ibunda terlihat senang dengan keberadaan gadis itu, entah mengapa. Suatu ketika, mereka berdua diharuskan bekerja...