'Destruction behind thousands of pain -
"Saya punya tujuan kebahagiaan. Dan, kembali bersama bukan tujuan kebahagiaan saya."
- na jaemin ... [05 Desember 2022]
“Humans are able to be sweet even in a state of being beaten.” —
Noted : [Ignore timestamp, please]
04. — Gylliam's sweet behavior.'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joeylene mengobati lebam di wajah kekasihnya dengan telaten dan berhati-hati. Meskipun ia tahu sekalipun ia mengobati dengan kasar, lelaki yang sejak tadi diam memperhatikan kegiatannya tidak akan merasakan sakit.
Lebam di wajah Gylliam tidak sebanyak dan separah itu sehingga Joeylene tidak membutuhkan waktu banyak untuk mengobatinya. Perempuan itu kini sudah selesai dan sudah membereskan alat-alatnya ke dalam tas.
“Makasih, Joe ...” Ucapan tersebut berasal dari Gylliam bersama senyum tulus khasnya.
“Bagusnya gue nggak lupa sama alat pengobatannya.” Joeylene menyahut memberi tatap penuh kepada Gylliam. Dengan gerakan secara tiba-tiba perempuan itu memberikan sekotak susu kepada lelaki di depannya.
Lantas, lelaki itu melirik kepada sesuatu yang diberikan oleh Joeylene. Lalu, kembali menatap ke arah kekasihnya. “Buat lo, gue selalu minum ini buat redain emosi. Kali aja ini juga cocok buat ngademin emosi lo. Diminum ya, Gyl.”
Tanpa menunda waktu, Gylliam segera meraih sekotak susu itu dengan varian rasa strawberry. Lelaki itu tersenyum hambar menatap susu kotak tersebut. Lagi-lagi Joeylene melupakan sesuatu yang tidak ia sukai.
“Lo masih mau di sini atau mau masuk ke kelas? Grey sama Lilac udah nungguin gue di kantin. Gue nyusul ke mereka dulu, ya?”
“Joey ...” Perempuan itu menaikkan satu alisnya pertanda bahwa ia bertanya. “Maaf ...”
Dan untuk kesekian kalinya Gylliam meminta maaf pada dirinya sendiri akan kesalahan yang Joeylene lakukan pada dirinya.
🐢 вєєяƒℓυƒƒ 🐢
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
