eins

1.3K 130 2
                                    

"chaewon lo gacape apa udah tiga kali pindah kosan?" chaeyeon mengeluh. tapi tangannya masih sibuk menata baju-baju milik temannya.

"gak. gue gabakal cape sampe nemu kosan impian gue," jawab chaewon.

"ya lo makanya kalo nyari kosan disurvei dulu kek?? kan sayang udah bayar enam bulan kalo ujung-ujungnya ditinggal,"

"ya mana gue tau kalo bapak kosannya tukang godain cewek!!" chaewon mengerutkan keningnya kesal. sudah banyak alasan (dan menurutnya semua masuk akal) yang ia berikan tiap kali diprotes karena terlalu sering pindah kosan.

kim chaewon. mahasiswi manajemen semester dua yujiem. di tengah kesibukan kuliah, ia masih lebih sibuk mencari kos kosan.

kriterianya lebih banyak daripada tipe pacarnya. harus bersih, punya kamar mandi dalam, dekat dengan kampus, dan dindingnya berwarna merah muda (opsional). tapi yang paling penting, murah.

kosan yang ia tempati saat semester satu sudah tutup karena si empunya meninggal dunia. chaewon terpaksa pindah.

tapi perjalanannya mencari kos kosan impian tentu tidak mudah.

masalah kosan pertama, banjir. tanpa perlu pikir panjang chaewon segera pindah (perintah dari ayahnya) karena tidak mau repot-repot membersihkan lantai kamar dan mencium bau selokan yang masih menempel di dinding.

masalah kosan kedua, tetangga kosannya ramainya minta ampun. nyaris tiap malam memutar lagu metal sampai lantai rasanya bergetar. ingin rasanya chaewon meneriaki si tetangga tepat di depan muka, tapi chaewon memilih untuk mengalah.

masalah kosan ketiga, bapak kosannya ganjen. waktu itu chaewon dilayani istrinya, jadi ya chaewon tidak ada masalah sama sekali. tapi betapa terkejutnya chaewon di suatu sabtu pagi, sebelum jogging. tiba tiba ada bapak-bapak memandanginya sambil senyum-senyum saat ia sedang memakai sepatu.

"kan emang cowok tuh di dunia ini gak ada yang bener!!" chaewon masih belum berhenti mengomel, bahkan saat semua barang-barangnya sudah siap.

"itu mah emang lo aja yang lesbi," chaeyeon menggelengkan kepalanya kecil. "mending lo di apartemen gue aja terus, deh, won,"

"duh diomelin bokap, lah," chaewon mengangkat satu persatu barang bawaannya (yang untungnya tidak terlalu banyak) ke teras. "udah dikasih duit banyak ujung-ujungnya ke tempat lo juga. orang tujuannya gue ngampus jauh biar mandiri,"

"mandiri apanya kalo tiap bulan dikirimin duit lima juta!" chaeyeon mencubit pipi chaewon gemas.

mereka berdua akhirnya menaiki mobil chaeyeon dan pergi ke apartemen chaeyeon.

chaewon dan chaeyeon sudah berteman sejak mereka berdua sama-sama smp. meskipun berbeda kota dan hanya kenal lewat facebook (mereka dulunya sama-sama admin fanbase kpop), tapi persahabatan mereka sangat awet.

setelah sampai di apartemen chaeyeon dan selesai merapikan barang-barangnya, chaewon merebahkan diri di atas kasur chaeyeon.

"tidur bareng aja, ya? gue males ngeluarin kasur dari kloset," chaeyeon memasuki kamar sambil ikut tiduran di samping chaewon. "lo suka kan tidur meluk gue,"

"kata siapa!!" chaewon memukul chaeyeon menggunakan bantal yang ia pakai. "najis,"

"ih kan lo suka cewek, masa gasuka sama gue?"

"standar gue tinggi kali, gasudi naksir sama lo," cibir chaewon sambil menjulurkan lidahnya.

"monyet,"

vacant, 2kimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang