menghindar

133 20 2
                                    

Tut...tut...tut...

Terdengar seungkwan menutup telponnya.

Vernon melihat ponselnya dengan bingung.

Kenapa seungkwan mematikan telponnya?..

Vernon mencoba menelpon seungkwan kembali,hingga berkali-kali ,tapi seungkwan tak menjawabnya.

Mata vernon mengitari sekelilingnya,mencari sosok seungkwan.tapi hingga tempat di depan penjemputan kosong,vernon tak melihat orang yang dia kira seungkwan.

Vernon kali ini mencoba mengirim pesan dari ponselnya.

Seungkwan,kau dimana?
Kenapa kau memutuskan telpon?kenapa kau tak menjawab telponku?

Tapi seungkwan tak menjawabnya.

Ada apa sebenarnya dengan seungkwan?

***

Vernon baru selesai mandi,terasa segar setelah penerbangan berjam-jam.

Ya dia memutuskan untuk langsung pulang kerumah orang tuanya saja.

Padahal rencana awalnya,sesampainya di bandara,dia akan langsung mengajak seungkwan makan bersama.

Tapi gagal,karena seungkwan tiba-tiba menghilang.

Vernon tak tau apa alasan seungkwan .

Apa seungkwan kecewa?
Apa menurut seungkwan vernon itu tidak tampan?

Hei,ayolah.vernon itu cukup terkenal di universitas,karena ketampanannya.

Bukan karena vernon terlalu percaya diri,tapi itulah kenyataannya.

Entah sudah berapa banyak wanita yg mendekatinya,tapi vernon menolak baik-baik.

Karena vernon tidak tertarik pada gadis bule.
Wanita bule yang dia sukai hanya ibunya,dan adiknya(itupun campuran).

Tanpa melepas handuk dikepalanya,vernon mengambil ponselnya dan duduk di ranjangnya.

Dia mulai mencari nama seungkwan yang baru dia simpan tadi dibandara.
Dia memutuskan untuk menelpon seungkwan,karena sampai detik ini,seungkwan tak membaca pesan darinya.dan bahkan tak menelponnya.

Nada sambung terdengar,namun lama belum ada jawaban...

***

Sedangkan ditempat lain,tepatnya di kamar seungkwan.

Seungkwan terlihat sedang berguling-guling gelisah.

Tangannya tampak sedang memegang ponsel miliknya.

Pasalnya sedari tadi ponselnya berbunyi,menandakan ada yg menelponnya.

Di layar ponselnya,nama vernon lah yg terlihat.

Ini yg kedua kalinya,ponselnya berbunyi.

Sepertinya aku harus menjawabnya,pikir seungkwan.

Dia duduk akhirnya,menarik nafas panjang,lalu menjawab telponnya.

"Hallo..."

"Seungkwan?"

"Ya..."

"Aku vernon"

"Ya aku tau"

Tentu saja aku tau,vernon.dalam hati seungkwan menjawab.

"Kau kenapa?" Suara vernon bergetar,seperti menahan emosi.

Seungkwan tau itu,siapa yang tidak emosi,jika tiba-tiba di tinggalkan.

"Maaf..."kata seungkwan akhirinya

Call...Call...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang